2.7.5 Pendidikan Kewarnegaraan Sebagai Pendidikan Politik.
Pendidikan Kewarganegaraan diakui sebagai bidang yang multifacet PKn diartikan sebagai pendidikan politik yang yang fokus materinya peranan warga
negara daam kehidupan bernegara yang kesemuanya itu diproses dalam rangka untuk membina peranan tersebut sesuai dengan ketentuan Pancasila dan UUD
1945 agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara. PKn sebagai program pendidikan yang berintikan demokrasi politik yang
diperluas dengan sumber-sumber pengetahuan lainnya, pengaruh positif dari pendidikan sekolah, masyarakat dan orang tua yang kesemua itu diproses guna
melatih para siswa untuk berfikir kritis, analitis, bersikap dan bertindak demokratis dalam mempersiapkan hidup demokratis yang berdasar Pancasila dan
UUD 1945. PKn didefinisikan sebagai suatu bidang kajian yang mempunyai objek telaah
kebajikan dan budaya kewarganegaraan, menggunakan disiplin ilmu pendidikan dan ilmu politik sebagai kerangka kerja keilmuan pokok serta disiplin ilmu lain
yang relevan, yang secara koheren diorganisasikan dalam bentuk program kurikuler kewarganegaraan, aktivitas sosial- kultural kewarganegaraan, dan kajian
ilmiah kewarganegaraan Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pendidikan politik yang fokus materinya berupa peranan warga negara dalam
kehidupan bernegara yang kesemuanya itu diproses dalam rangka untuk membina peranan tersebut sesuai dengan ketentuan Pancasila dan UUD 1945 agar menjadi
warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara Prewitt Dawson, dan Aziz dkk dalam Cholisin, 2004:10.
Pendidikan Kewarganegaraan lebih merupakan bentuk pengajaran politik atau pendidikan politik. Sebagai pendidikan politik berarti fokusnya lebih menekankan
bagaimana membina warga negara yang lebih baik memiliki kesadaran politik dan hukum lewat suatu proses belajar mengajar Cholisin, 2004:11. Dari
penjelasan para
ahli dapat
ditarik kesimpulan
bahwa, Pendidikan
Kewarganegaraan adalah wahana untuk mengembangkan kemampuan, watak dan karakter warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
2.8 Kerangka Pikir
Dari setiap pelaksanaan kampanye Pemilihan Umum kepala daerah yang diikuti oleh calon kepala daerah sebagai pesertanya. Seringkali didapati pelanggaran oleh
tim sukses calon kepala daerah. Kampanye sebagai menawa ajang menawarkan program-program, visi-misi, tak jarang berubah menjadi ajang untuk memanjakan
masyarakat dengan berbagai materi yang terkadang berkedok aksi sosial ataupun yang lainnya.
Sebagai gambaran pemikiran tanggapan mahasiswa adalah sebagai berikut :
Persepsi Mahasiwa program studi PPKn FKIP
UNILA X 1. 1.Pemahaman
2.Tanggapan 3. Harapan
Terhadap kampanye pemilukada Y. 1. Materi Kampanye
2. Media Kampanye 3. Tempat dan Waktu Kampanye
4.Subjek atau pelaku kampanye 5. Sasaran Kampanye.