Teori tentang Sosialisasi politik

jalan memilih pimpinan negara, dan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kebijakan pemerintah. Berdasarkan riset-riset tentang partisipasi politik yang dilakukan di beberapa negara, Huntington dan Nelson menemukan lima bentuk kegiatan utama yang dipraktikan dalam partisipasi politik. bentuk-bentuk ini masing-masing memiliki tindakan dam pelaku yang berbeda, namun memiliki tujuan yang sama, yaitu berkenaan dengan keikutsertaan warga negara untuk mempengaruhi proses-proses politik, diantaranya: Kegiatan Pemilihan, Lobbying, Kegiatan Organisasi, Mencari Koneksi contacting, dan Tindakan Kekerasan violence.Sedangkan di tingkat individu, secara lebih spesifik Milbrath M.L. Goel mengidentifikasi tujuh bentuk partisipasi politik individual: a. Aphatetic Inactuves, b. Passive Supporters, c. Contact Specialist, d. Communicators, e. Party and campign workers, f. Community activitis, dan g. Protesters. Untuk menganalisis tingkat-tingkat partisipasi politik, Huntington dan Nelson mengajukan dua kriteria penjelas. Pertama, dilihat dari ruang lingkup dari suatu kategori warga negara yang melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan politik. kedua, intensitasnya, atau ukuran, lamanya, dan arti penting dari kegiatan khusus itu bagi sistem politik. Tingkatan partisipasi politik, mencerminkan kapasitas partisipan dalam berpartisipasi politik. Semakin tinggi tingkatan yang ditempati, maka semakin tinggi pula tingkatan partisipasi politiknya. Dalam lingkup partisipasi politiknya, jika semakin tinggi maka semakin sedikit semakin mengerucut pada jumlah tertentu. Voting merupakan tingkatan partisipasi politik terendah, yang membedakan satu tingkat di atas orang yang apatis total, sementara di atasnya terdapat orang atau sekelompok orang yang sering terlibat dalam diskusi-diskusi politik informal, yang proporsinya lebih rendah, namun intensitasnya lebih tinggi. Dari penjelasan menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Partisipasi politik merupakan kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, dengan jalan memilih pimpinan negara, dan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kebijakan pemerintah.

2.5 Tinjauan Tentang Kampanye

Menurut hafied Cangara 2011:223,” kampanye adalah aktivitaskomunikasi yang ditujukan untuk memengaruhi orang lain agar iamemiliki wawasan, sikap dan perilaku sesuaidengan kehendak atau keinginan penyebar atau pemberi informasi”. Dalam konteks komunikasi politik, kampanye dimaksudkan untuk memobilisasi dukungan terhadap suatu hal atau seoarang kandidat. Kampanye Pemilu dilakukan dengan prinsip pembelajaran bersama dan bertanggungjawab. Kampanye Pemilu dilaksanakan oleh kampanye dan didukung oleh petugas kampanye serta diikuti oleh peserta kampanye. Pelaksana kampanye