Return On Asset ROA Earning Per Share EPS

20 Keterangan : P t = Harga saham sekarang P t-1 = Harga saham periode sebelumnya

2.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Return saham

2.3.1. Return On Asset ROA

Return On Aset merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan return dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Menurut Ang 1997 ROA merupakan rasio antara pendapatan bersih setelah pajak Net Income After Tax terhadap total asset. Menurut Deandrawijaya 2003, semakin besar ROA suatu perusahaan maka semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset, sehingga membuat pencapaian laba menjadi semakin maksimal. Secara matematis ROA dapat dirumuskan sebagai berikut Toto Prihadi, 2010 : = � � Keterangan : NIAT = Net Income After Tax laba bersih sesudah pajak Average Total Asset = Rata-rata total aktiva yang diperoleh dari rata-rata total asset awal tahun dan akhir tahun. Tinggi rendahnya Return On Asset tergantung pada pengelolaan aset perusahaan oleh nmanajemen yang menggambarkan efisiensi dari operasional 21 perusahaan. semakin tinggi ROA semakin efisien operasional perusahaan dan sebaliknya, rendahnya ROA dapat disebabkan oleh banyaknya aset perusahaan yang menganggur, investasi dalam persediaan terlalu banyak, kelebihan uang kertas, aktiva tetap beroperasi di bawah normal dan lain-lain.

2.3.2. Earning Per Share EPS

Earning Per Share merupakan ukuran penting yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan. Earning Per Share adalah keuntungan perusahaan yang bisa dibagikan kepada pemegang saham. Menurut Ang 1997 Earning Per Share merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak pada satu tahun buku dengan jumlah saham yang diterbitkan. EPS dipandang sebagai angka yang menunjukan kinerja perusahaan karena menunjukkan rupiah yang diperoleh emiten. EPS digunakan untuk mengukur perolehan pemegang saham dari tiap unit investasi pada laba bersih yang dihasilkan perusahaan. besarnya EPS suatu perusahaan bisa diketahui dari informasi laporan keuangan perusahaan yang mana besarnya pendapatan dari EPS tergantung pada laba bersih yang diperoleh perusahaan dan jumlah lembar saham yang beredar. Secara matematis Earning Per share dapat dirumuskan sebagai berikut Soedijono, 1993 : � = � � Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih per lembar saham merupakan indikator fundamental keuangan perusahaan yang nantinya menjadi acuan para investor dalam memilih saham. Oleh karena penilaian yang akurat dan cermat dapat meminimalkan risiko sekaligus membantu investor dalam 22 meraih keuntungan. Semakin tinggi EPS akibatnya semakin tinggi permintaan akan saham perusahaan dan menyebabkan harga saham akan naik, begitu juga sebaliknya.

2.3.3. Firm size ukuran perusahaan