Book Value nilai buku

24 Menurut Baridwan 2000, EPS merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan per lembar saham bagi pemiliknya. Informasi mengenai pendapatan per lembar saham dapat digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk menentukan dividen yang akan dibagikan. Informasi ini berguna bagi investor untuk mengetahui perkembangan perusahaan.

2.5. Faktor-faktor yang mempengaruhi Earning Per Share EPS

2.5.1. Book Value nilai buku

Menurut Jogiyanto 1998, menyebutkan bahwa suatu saham memiliki nilai nominal yaitu nilai per lembar saham yang berkaitan dengan kepentingan akuntansi dan hukum. Nilai nominal tidak mengukur nilai riil suatu saham, tetapi hanya digunakan untuk menentukan besarnya modal disetor penuh dalam neraca. Menurut Sulistyastuti 2002, dalam bukunya saham dan obligasi menjelaskan bahwa nilai buku per lembar saham book value per share adalah total ekuitas dibagi jumlah saham beredar. Nilai buku per lembar saham menunjukkan nilai aktiva bersih per lembar saham yang dimiliki oleh pemegang saham. Nilai buku per lembar saham dapat mencerminkan berapa besar jaminan yang akan diperoleh pemegang saham apabila perusahaan penerbit saham emiten dilikuidasi. Untuk menentukan pengaruh variabel Book value terhadap laba per saham Earning Per Share, mengenai hal ini dapat dijelaskan melalui hubungan antar persamaan sebagai berikut : BV x Net Income = Laba Per Lembar Saham EPS 25 Total shareholder’s Equity 2.5.2. Return On Asset ROA ROA adalah rasio keuntungan bersih pajak yang juga berarti suatu ukuran untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari asset yang dimiliki perusahaan. kelemahan utama pada pengukuran akuntansi tradisional seperti ROA sebagai pengukur menentukan nilai adalah mengabaikan adanya biaya modal, sehingga sulit untuk mengetahui apakah suatu perusahaan telah menciptakan nilai atau tidak. Return On Asset merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan return dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Menurut Widiarti 2011 menemukan adanya hubungan positif dan searah antara Return On Asset dan Earning Per Share. Semakin tinggi nilai Return On Asset ini menandakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari proses penggunaan aset yang dimiliki sudah baik, sehingga menyebabkan nilai Earning Per Share juga mengalami kenaikan.

2.5.3. Firm size ukuran perusahaan