Teknik penggarapan bapak Budianto sebagai sutradara ketoprak truthuk kelompok Tirang memiliki empat pedoman sebab, kejadian, akibat, pencerahan.
Keempat pedoman tersebut merupakan siklus kehidupan manusia di dunia. Pengalaman yang dimiliki Budianto sudah mampu memilih watak karakter tokoh
yang diinginkannya. Terbukti bahwa pemeran Ngabdul dan Cipluk yang dipilihnya sudah mampu menghayati sesuai dengan peran.
Gambar. 4.2 Sutradara ketoprak truthuk Tirang Comunity Dok. Maya.
4.2.1.4 Casting Pemain
Pemain ketoprak truthuk kelompok Tirang unik dan berbedang dengan ketoprak lainnya. Uniknya, pemeran juga sebagai pemusik. Artinya, saat pemain
di center pentas dia dikatan sebagai pemeran, namun apabila ia kembali bagian
pemusik dia sebagai pemusik, dibawah ini merupakan casting pemain lakon Obahing Ledhek Kasaputing Ratri.
1. Cipluk
: Sri Rahayu Ningsih 2.
Ngabdul : Widayat
3. Bedor
: Totok pamungkas 4.
Pak Pringga : Wiradiyo
5. Sigit
: B. Budiono Lee 6.
Penari Ledek : Selly, Maya bella
7. RakyatNiyaga : Sarosa, Sugiyanto Gitunk, Sihanto, TeguhNgatijo.
1 Pemeran Tokoh Cipluk
Tokoh Cipluk dalam lakon Ledhek Kasaputing Ratri diperankan oleh Sri Rahayu Ningsing. Sri Rahayu Ningsih bergabung di Tirang Comunity sejak tahun
2010, karena saat itu Tirang Comunity krisis pemain wanita. Atas rekomendasi bapak Widayat dan kawan-kawan sutradara memilih Sri Rahayu Ningsih untuk
bergabung dalam Tirang comunity. Rekomendasi bapak Widayat sama dengan yang di harapkan sutradara, kepiawaian Sri Rahayu Ningsih dalam menari,
menyanyi dan melawak dengan menarik akhirnya hingga saat ini menjadi pemain Truthuk Tirang. Senasib dengan bapak Widayat, tokoh Cipluk awalnya tidak
diperankan oleh Sri Rahayu Ningsih namun diperankan oleh ibu Prapti. Bergabungnya Sri Rahayu Ningsing di Tirang Comunity tidak mempunyai
bekal teori dramaturgis dan penerapan teori drama sedikitpun. Sri Rahayu Ningsih mengakui terjun dalam bidang pertunjukan teater ini secara otodidak.
“Awal saya bergabung ketoprak Truthuk Tirang Comunity, saya benar- benar tidak memiliki bekal teori drama, saat pertama latihan saya
langsung diberi naskah dan saat itu juga langsung briving, bedah naskah pembagian
dapuk’an, pak Lee hanya menjelaskan karakter cipluk seperti gini, dia sambil memperagakan dan saya mencoba memahami dan
mengikuti”Wawancara Sri Rahayu Ningsih tanggal 6 Juni 2015. Berawal dari ketekunan belajar tari dari sanggar Yasa Budaya sejak kecil
dengan bapak Widayat, mulai dari itu bakat Sri Rahayu Ningsih mulai terlihat. Adapun orang tua dari Sri Rahayu Ningsih bergelut dalam bidang seni yakni
karawitan. Namun Sri Rahayu Ningsih tidak pernah sama sekali mengalami pendidikan seni seperti SMKI ataupun ISI.
Gambar. 4.3 Sri Rahayu Ningsih pemeran tokoh Cipluk Dok. Maya yuanita.
2 Pemeran Tokoh Ngabdul
Tokoh Ngabdul di perankan oleh bapak Widayat, bapak Widayat mulai bergabung di ketoprak truthuk Tirang Comunity pada tahun 2005 beriringan
dengan terbentuknya Tirang Comunity. Tahun 2005 terbentuknya truthuk Tirang, pemeran tokoh Ngabdul ini diperankan oleh bapak Budianto, seiring dengan
pergeseran pemain akhirnya yang menjadi tokoh Ngabdul digantikan oleh bapak Widayat, sedangkan bapak Budianto menjadi sutradara.
Tokoh Ngabdul ini adalah sebagai aktor yang memerankan karakter antagonis. Peran Antagonis merupakan peran lawan, ia suka menjadi musuh atau
penghalang tokoh protagonis yang menyebabkan timbulnya konflik Sudiro Satoto, 1989: 46. Kehidupan aslinya pemeran tokoh Ngabdul tidak terlihat
memiliki watak yang brangasan.Watak brangasan ini di tunjukkan ketika tokoh Ngabdul marah-marah dengan tokoh Cipluk. Ngabdul berperilaku jahat oleh
Cipluk antaralain: menghina Cipluk, KDRT kekerasan dalam rumah tangga, memarahi Cipluk, tidak menafkahi. Berbagai macam ekspersi karakter yang di
ciptakan oleh penulis naskah Obahing Ledhek Kasaputing Ratri untuk karakter Ngabdul. Justru pada kenyataanya pemeran Ngabdul yakni Widayat cenderung
humoris senang sekali bercanda. Pengalaman yang dimiliki pemeran Ngabdul ini bukan hanya bermain
truthuk tetapi mempunyai berbagai basic dalam seni pertunjukan antaralain: Tari, Kethoprak, Wayang Wong. Sejak kecil bapak Widayat hidup dari panggung
pertunjukan dan pelatihan karakter. Uniknya saat berlatih terlihat santai bahkan sering banyak bercanda dengan pemain lainnya tetapi saat pertunjukan
berlangsung pemeran tokoh Ngabdul selalu serius dan bertanggung jawab atas perannya.
Terlalu Banyak bercandapun terkadang Widayat ketika diatas petas masih terbawa ketidak seriusannya dalam berperan, sehingga dapat mengganggu
pemeran lain. Artinya walaupun Widayat dalam berperan dapat serius namun pada saat latihan selalu bercanda maka kebiasaan bercanda itu akan terbawa ketika
pentas. Seharusnya, baik dalam berlatih Widayat harus membiasakan untuk berlatih serius.
Pemeran tokoh Ngabdul dalam lakon Ledhek Kasputing Ratri dibalik mempunyai karakter antagonis Ngabdul memiliki watak penyayang, sabar,
tanggung jawab. Karakter dari Ngabdul sendiri menurut bapak Widayat lebih mudah dari pada tokoh-tokoh pada lakon lainnya. Karena tokoh Ngabdul ini
seperti orang kampung yang bahasanya menggunakan bahasa dialek atau bahasa sehari-hari, tidak seperti tokoh dalam ketoprak tulen. Keterbiasaan penggunaan
bahasa dialeg menjadi memudahkan bukan hanya pemeran Ngabdul namu pemain Truthuk lainnya.
Justru kesulitan pemeran tokoh Ngabdul ini ialah pengucapan dialog dengan menggunakan bahasa Indonesia. Pemeran tokoh Ngabdul sudah terbiasa
dengan bahasa daerah yakni bahasa Jawa, Karena dalam pementasan truthuk menggunakan bahasa sehari-hari yaitu bahasa Jawa. Meskipun dalam dialog
berbahasa Indonesia ketoprak truthuk sendiri dalam berbagai pementasan bahasa Jawa menjadi bahasa yang digunakan dalam setiap dialog antar pemain.
Gambar 4.4 Widayat pemeran tokoh Ngabdul Dok. Maya
4.2.1.5 Instrumen Musik Kethoprak Truthuk Tirang