Ketoprak Truthuk Profil Truthuk Tirang Comunity

4.1.1.6 Ketoprak Truthuk

Pertunjukan ketoprak di Jawa Tengah dan DIY sangat berkembang. Daerah yang mengembangkan ketoprak lebih dominan di daerah pesisiran. Ketoprak pada dasarnya di pertunjukkan untuk masyarakat menegah kebawah pada awalnya, namun ketoprak ini menjadi pertunjukan yang mewah bagi pejabat- pejabat tinggi untuk pentas ketoprak. Usaha pejabat tinggi untuk menapilkan ketoprak pejabat bertujuan agar mereka dekat dengan masyarakat, karena kesenian ini lebih di dominani masyarakat. “Kelompok Tirang sering diajak bekerjasama dengan pejabat Provinsi Jawa Tengah untuk membuat lakon untuk dipentaskan mbak. Kadang biasanya pertunjukan ini digunakan ajang kampanye”.Wawancara bapak Totok pada tanggal 4 Agustus 2015. Pertunjukan ketoprak di Jawa Tengah ada bermacam-macam bentuk ketoprak antaralain ketoprak tanggapan, ketoprak tobong, ketoprak lesung, dan ketoprak truthuk berikut dibawah ini pengertian masing-masing ketoprak menurut bapak Budianto Wawancara, 8 Juli 2015 : 1 Ketoprak tanggapan yaitu ketoprak yang ada di orang yang punya hajatan, misalnya pernikahan, sunatan dan lain-lain. 2 Ketoprak tobong yaitu pertunjukan ketoprak yang tempatnya berpindah-pindah dia sifatnya berkeliling. 3 Ketoprak lesung yaitu ketoprak yang menggunakan alat musik lesung. 4 Ketoprak Truthuk adalah salah satu bentuk kesenian teater tradisi, yang pada awalnya banyak dilakukan oleh masyarakat jaman dahulu saat padang bulan. Sejarah Munculnya Ketoprak Truthuk merupakan kesenian tradisi khas Jawa Tengah. Beberapa daerah di Jawa Tengah memiliki ketoprak truthuk. Kepedulian seniman Semarang terhadap ketoprak truthuk untuk dijadikan kesenian khas Semarangan. Ketoprak Truthuk salah satu teater daerah yang berbentuk tradisi lisan. Tradisi lisan adalah pesan atau kesaksian yang disampaikan secara turun menurun dari satu generasi berikutnya, melalui ucapan, pidato, nyanyian, dan dapat berbentuk pantun, cerita rakyat, nasihat, balada, atau lagu; cara suatu masyarakat menyampaikan sejarah lisan, sastra lisan, hukum lisan dan pengetahuan lainnya ke generasi penerusnya tanpa melibatkan bahasa tulisan Lono, 2013: xxxvii. Kethoprak truthuk merupakan perkembangan dari ketoprak lesung, kemudian dikembangkan menjadi ketoprak Truthuk. Penjelasan dari bapak Herri Kepala Bidang Kebudayaan Kota Semarang, “Ketoprak truthuk bukan asli Semarang, hanya saja kota Semarang tidak mempunyai kesenian Khas, sehingga kelompok Truthuk Tirang Semarang mengangkat ketoprak truthuk sebagai kesenian khas Semarangan, hingga sekarang diberi nama Ketoprak Truthuk Semarangan. Fungsi kesenian truthuk Semarangan ini sebagai hiburan serta sarana informasi terhadap masyarakat, dimana dalam penyajiannya terdapat informasi sejenis penyuluhan dari pemerintah. Ketoprak truthuk adalah tradisi lisan yang muncul dari masyarakat itu sendiri. Berasal dari obrolan warga masyarakat saat terang bulan .Truthuk merupakan tradisi padang bulan yang didalamnya terdapat informasi atau wara-wara serta pembelajaran terhadap masyarakat, biasanya yang memeberikan informasi yaitu ketua RT, Kepala Desa, petinggi desa pada saat padang bulan ”Herianto, 29 Juni 2015. Truthuk Semarangan adalah perkembangan dari ketoprak lesung, kemudian dikembangkan menjadi ketoprak Truthuk. Ketoprak truthuk menggunakan iringan pokok yaitu kenthongan yang terbuat dari bambu. Serta alat musik gamelan untuk menambah suasana antara lain saron, demung, gender, rebab, kendang, gong. Sejarah awal munculnya ketoprak truthuk dijelaskan oleh bapak Budianto, “Sejarah munculnya ketoprak truthuk berawal dari masyarakat jaman dahulu itu sering berkumpul seperti di pos ronda, di situ orang-orangnya saling berdialog bercerita dan bersenda gurau atau dalam istilah Jawanya jagongan seperti jemblung. Mereka saling bersautan masing-masing orangnya membawa kenthongan, nanti mereka ada yang datang membunyikan ketongannya lalu berteriak hei Sapa kowe. jadi iringan ketoprak truthuk bisa menggunakan kenthongan, lesung” Wawancara Budianto, 8 Juli 2015. Truthuk adalah suatu bentuk kesenian tradisi yang pada awalnya sering dilakukan masyarakat pada jaman dahulu. Truthuk sebagai ajang interaksi masyarakat melalui lisan, ekspresi, musik, tempat atau setting. Menurut penjelasan langsung oleh sutradara ketoprak truthuk Tirang saat wawancara dengan bapak Budianto, “Kesenian truthuk merupakan tradisi lisan atau ajang interaksi dan ekspresi masayarakat pada jaman dahulu mbak, truthuk ini menggunakan media apa adanya baik tempat busana maupun iringan musiknya hanya menggunakan bunyi-bunyian yang berasal dari bambu yang dipukul atau yang sering disebut masyarakat Jawa kenthongan, cerita yang dibawakan truthuk ini biasanya cerita legenda, mitos, dan sejarah kerajaan yang ada di pulau Jawa sebagai bahan penyampaian pesan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap cerita yang dim ainkan”Budianto, 8 Juli 2015. Perkembangan truthuk saat ini berubah menjadi seni drama tradisi yakni ketoprak, drama, sandiwara. Truthuk saat ini kemasannya menjadi lebih tertata baik dari pemeran, media dan iringan musik, jadi seluruhnya kembali pada tujuan yang sama yaitu penyampaian pesan melalui ucapan atau lisan yang dikemas melalui seni tradisi truthuk.

4.2 Penghayatan Peran Ngabdul dan Cipluk dalam Lakon Obahing Ledhek