49
setiap  skala  dipisahkan  satu  sama  lain  kemudian  diakumulasikan  sehingga mendapat total skor untuk tiga skala, yaitu depresi, kecemasan, dan stress.
Interpretasi skor DASS adalah sebagai berikut :
Tabel 2.3 Interpretasi Skor DASS
Depresi Kecemasan
Stres Normal
0-9 0-7
0-14 Ringan
10-13 8-9
15-18 Sedang
14-20 10-14
19-25 Parah
21-27 15-19
26-33 Sangat Parah
28+ 20+
34+ Sumber : Lovibond SH and Lovibond PF 1995.
2.4.7 Kualitas Tidur
Kualitas  tidur  mempengaruhi  kesehatan  dan  kualitas  hidup  secara keseluruhan.  Kualitas  tidur  yaitu  keadaan  dimana  tidur  yang  dijalani  seorang
individu  menghasilkan  kesegaran  dan  kebugaran  di  saat  terbangun,  tidur  dapat dirasakan  baik  atau  buruk  Yi  dkk,  2012.  Kualitas  tidur  diukur  menggunakan
pengukuran  kualitas  tidur.  Pengukuran  kualitas  tidur  telah  dilakukan  oleh beberapa  peneliti,  Buysee  dkk  2009  juga  melakukan  penelitian  kualitas  tidur
dengan menggunakan kuesioner, salah satunya yaitu The Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI.
50
Pengukuran Kualitas Tidur
PSQI  adalah  instrumen  efektif  yang  digunakan  untuk  mengukur  kualitas tidur dan pola tidur pada orang dewasa. PSQI dikembangkan untuk mengukur dan
membedakan  individu  dengan  kualitas  tidur  yang  baik  dan  kualitas  tidur  yang buruk.  Kualitas  tidur  merupakan  fenomena  yang  kompleks  dan  melibatkan
beberapa  dimensi  yang  seluruhnya  dapat  tercakup  dalam  PSQI,  antara  lain kualitas  tidur  subjektif,  sleep  latensi,  durasi  tidur,  gangguan  tidur,  efisiensi
kebiasaan  tidur,  penggunaan  obat  tidur,  dan  disfungsi  tidur  pada  siang  hari Pittburgh, 2009.
Kuesioner  PSQI  terdiri  dari  9  pertanyaan  yang  diberi  nilai  dan  dijawab oleh individu itu sendiri dan 1 pertanyaan dijawab oleh pasangan tidur atau teman
tidur.  Validasi  penelitian  dari  PSQI  sudah  teruji.  Instrumen  ini  menghasilkan  7 skor  yang  sesuai  dengan  domain  atau  area  yang  disebutkan  sebelumnya.  Tiap
domain  nilainya  berkisar  antara  0  sampai  3  berarti  memiliki  kualitas  tidur  baik. Nilai 5 dianggap memiliki gangguan tidur yang buruk Pittburgh, 2009.
2.4.8 Penyakit Sistemik Lain
Penyakit sistemik adalah symptom penyakit yang bertalian dengan adanya kelainan  kondisi sistem  metabolisme  tubuh  manusia,  bisa  karena  adanya  alergi
atau  kepekaan  tubuh  terhadap suatu  unsurzat  tertentu,  bakteri  atau  karena  suatu kondisi  kelainan  tubuh  yang  memicu komplikasiberkembangnya  suatu  penyakit
menjadi  komplikatip. Ada  beberapa  penyakit  sistemik  lain  pada  penderita  SLE yaitu:
51
1.  SLE dengan APS
Sindroma  anti  fosfolipid  APS  atau  yang  dikenal  sebagai  sindroma  Hughes
merupakan  suatu  kondisi  autoimun  yang  patologik  di  mana  terjadi  akumulasi
dari  bekuan  darah  oleh  antibodi  antifosfolipid.  Penyakit  ini  merupakan  suatu kelainan trombosis, abortus berulang atau keduanya disertai peningkatan kadar
antibodi antifosfolipid yang menetap yaitu antibodi antikardiolipin ACA atau
lupus antikoagulan LA. 2.  Neuropsikiatri Lupus NPSLE
Prevalensi  NPSLE  bervariasi  antara  15-91  tergantung  pada  kriteria diagnosis  dan  seleksi  penderita.  Manifestasi  klinis  NPSLE  sangat  beragam
mulai  dari  disfungsi  saraf  pusat  sampai  saraf  tepi  dan  dari  gejala  kognitif ringan sampai kepada manifestasi neurologik dan psikiatrik yang berat seperti
stroke dan psikosis. 3.  Lupus Nefritis
Ginjal  merupakan  organ  yang  sering  terlibat  pada  pasien  dengan  SLE.  Lebih dari  70  pasien  SLE  mengalami  keterlibatan  ginjal  sepanjang  perjalanan
penyakitnya. Pengaruh kerja terhadap faal ginjal terutama dihubungkan dengan pekerjaan  yang  perlu  mengerahkan  tenaga  dan  yang  dilakukan  dalam  cuaca
kerja  panas.  Keduanya  mengurangi  peredaran  darah  ke  ginjal  dengan  akibat gangguan penyediaan zat
–zat yang diperlukan oleh ginjal Suma‟mur 1996:.
52
2.5 Kerangka Teori