64
fisik, stres, kecemasan, depresi, dan kualitas tidur yaitu MEX-SLEDAI, kuesioner
IPAQ, DASS, dan PSQI di Yayasan Lupus Indonesia Panggon Kupu Semarang. 1.7.2
Data Sekunder
Data sekunder
adalah data
yang bukan
diusahakan sendiri
pengumpulannya oleh peneliti dan tidak diperoleh langsung dari sumbernya. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui data hasil tes laboratorium pemeriksaan
darah dan pemeriksaan urin rutin, hasil tes Anti nuclear antibodi ANA, dan hasil tes double stranded-DNA Anti DS DNA. Selain itu data diperoleh dari Yayasan
Lupus Indonesia Panggon Kupu Semarang tahun 2013-2014 dengan tujuan untuk mengetahui jumlah penderita Systemic Lupus Erythematosus SLE yang sesuai
kriteria menurut the American College of Rheumatology ACR tahun 1997.
1.8 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat ukur yang akan digunakan untuk mengumpulkan data, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner dengan teknik wawancara, maka sebelum digunakan untuk pengambilan data perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas.
1.8.1 Uji Validitas Instrumen
Validitas instrumen adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan validsahih
apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat Arikunto, 2006: 168.
65
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut
Ghozaeli, 2011. Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freesom df= n-2, dalam hal ini n adalah jumlah
sampel. Pada kasus uji reliabelitas dan validitas dalam penelitian ini jumlah sampel N= 30 dan besarnya df dapat dihitung 30-2= 28 dengan df= 28 dan alpha
0,361 lihat r tabel pada df= 28 dengan uji dua sisi. Bandingkan nilai Correlated Item- Total Correlation baik dengan hasil perhitungan r tabel= 0,361. Jika r hitung
lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid Ghozaeli, 2011.
Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel Corrected Item-
Total Correlation Batasan r tabel
Validitas
Keparahan Penyakit 0.368
0.361 Valid
Aktivitas Fisik 0.442
0.361 Valid
Stres 0.420
0.361 Valid
Kecemasan 0.631
0.361 Valid
Depresi 0.537
0.361 Valid
Kualitas Tidur 0.493
0.361 Valid
Berdasarkan hasil validitas untuk variabel tingkat keparahan penyakit, aktivitas fisik, stres, kecemasan, depresi, dan kualitas tidur dikatakan valid karena
dari tabel “Item-Total Statistics” pada kolom “Corrected Item-Total Correlation”
semuanya lebih dari nilai R tabel yaitu 0,361. Nilai R tabel sebesar 0,361 didapat dari tabel R untuk jumlah sampel 30 dengan menggunakan taraf significan 95.
66
1.8.2 Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu kewaktu Riyanto, 2009: 40. Reliabel artinya
dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan Arikunto, 2006: 178. Pada uji reliabilitas dalam penelitian ini digunakan cara one shoot atau
pengukuran sekali saja. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha 0,70 dan nilai Cronbach’s Alpha r tabel Ghozaeli, 2011.
Tabel 3.3. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Variabel Cronbach’s Alpha
Batasan Reliabilitas
Keparahan Penyakit 0.713
0.70 Reliabel
Aktivitas Fisik 0.713
0.70 Reliabel
Stres 0.713
0.70 Reliabel
Kecemasan 0.713
0.70 Reliabel
Depresi 0.713
0.70 Reliabel
Kualitas Tidur 0.713
0.70 Reliabel
Berdasarkan hasil reliabilitas untuk variabel tingkat keparahan penyakit, aktivitas fisik, stres, kecemasan, depresi, dan kualitas tidur dikatakan reliabel
karena dari tabel “Reliability Statistics” nilai pada kolom “Cronbach‟s Alpha” lebih dari 0,70 dan lebih dari nilai R tabel yaitu 0,361. Nilai tersebut adalah 0,713
0,361, nilai R tabel sebesar 0,361 didapat dari tabel R untuk jumlah sampel 30 dengan menggunakan taraf significan 95.
67
1.9 Teknik Pengambilan Data