42
menilai  tingkat  keparahan  penyakit  pada  pasien  SLE  yaitu  seperti  SLEDAI, MEX-SLEDAI, SLAM, BILAG Score Wicaksono, 2012.
Pada  penelitian  ini,  peneliti  menggunakan  MEX-SLEDAI  untuk  menilai tingkat keparahan penyakit SLE seperti pada penelitian terdahulu yang digunakan
oleh Wicaksono Utomo 2012 tentang hubungan antara aktivitas penyakit dengan status  kesehatan  pasien  SLE.  Kelebihan  MEX-SLEDAI  dengan  pengukuran
tingkat  keparahan  yang  lain  yaitu  MEX-SLEDAI  lebih  mudah  diterapkan  pada pusat kesehatan primer yang jauh dari tersedianya fasilitas laboratorium canggih.
Menurut  kriteria  MEX- SLEDAI, pasien yang memiliki skor ≤5 memiliki tingkat
keparahan penyakit SLE ringan. Terakhir, pasien yang memiliki skor 5 memiliki tingkat keparahan penyakit SLE berat.
2.4.5 Aktivitas Fisik
Hidup atau kehidupan sehari – hari di dunia ini tidak pernah terlepas dari
berbagai  bentuk  aktivitas  fisik,  baik  aktivitas  yang  membutuhkan  energi  yang banyak maupun yang sedikit. Menurut Badan Kesehatan Dunia WHO, aktivitas
fisik  didefinisikan  sebagai  gerakan  tubuh  yang  dihasilkan  oleh  otot  rangka  yang memerlukan  pengeluaran  energi.  Bergerak  atau  aktivitas  fisik  adalah  setiap
gerakan  tubuh  yang  meningkatkan  pengeluaran  tenaga  dan  energi  pembakaran kalori.  Sehingga  dapat  diambil  kesimpulan  bahwa  aktivitas  fisik  adalah  segala
macam gerak yang membutuhkan energi. Aktivitas fisik secara teratur telah lama dianggap sebagai komponen penting dari gaya hidup sehat.
43
Aktivitas fisik yang berlebihan atau dilakukan melebihi batas kemampuan tubuh  dapat  berdampak  buruk  bagi  kesehatan.  Orang  yang  berlebihan  dalam
melakukan  aktivitas  fisik  akan  kelelahan,  bahkan  dapat  mengalami  cedera  dan sakit.  Pada  pasien  SLE,  aktivitas  fisik  yang  berlebihan  akan  menyebabkan
kelelahan yang akan dapat memicu terjadinya kekambuhan Russell, 2011.
Pengukuran Aktivitas Fisik
Aktivitas  fisik  dapat  diukur  dengan  menggunakan  IPAQ  International Physical Activity Questionnaire. Alat ukur ini dikembangkan oleh Sjostrom dkk
pada  tahun  2002  yang  digunakan  untuk  mengukur  tingkat  aktivitas  fisik seseorang. Alat  ukur ini terdiri dari 7  item soal  yang mengukur tentang aktivitas
fisik berat vigorous activity, aktivitas fisik sedang moderate activity, aktivitas berjalan  kaki  walking  activity  dan  aktivitas  duduk  sitting  activity  pada
seseorang dalam satu  minggu terakhir. Masing-masing item  terdiri dari 2  pilihan jawaban terbuka. Cara penilaian dari alat ukur ini adalah :
1. Walking MET-menitminggu = 3,3  waktu berjalan kaki dalam menit jumlah hari.
2. Moderate  MET-menitminggu  =  4,0    waktu  melakukan  aktivitas  fisik sedang dalam menit  jumlah hari.
3. Vigorous  MET-menitminggu  =  8,0    waktu  melakukan  aktivitas  fisik berat dalam menit  jumlah hari.
4. Total aktivitas fisik MET-menitminggu = total dari aktivitas berjalan kaki + aktivitas fisik sedang + aktivitas fisik berat.
44
Kategori  aktivitas  fisik  menurut  IPAQ  International  Physical  Activity Questionnaire :
1.  Aktivitas  ringan  jika  tidak  melakukan  aktivitas  fisik  tingkat  sedang-berat 10 menithari atau 600METs-minminggu.
2.  Aktivitas sedang terdiri dari 3 kategori : 1
≥3 hari melakukan aktivitas fisik berat 20 menithari 2
≥5 hari melakukan aktivitas sedangberjalan 30 menithari 3
≥5  hari  kombinasi  berjalan  intensitas  sedang,  aktivitas  berat minimal600 METs-minminggu
3.  Aktivitas berat 2 kategori 1  Aktivitas berat 3 hari dan dijumlahkan 1500 METs-minminggu
2 ≥7  hari  berjalan  kombinasi  dengan  aktivitas  sedangberat  dan  total
METs 3000 METs-minminggu
2.4.6 Stres, Kecemasan, dan Depresi