Definisi 8 Solusi Persamaan Persamaan Diferensial Linier Orde Dua Definisi 9 Definisi 10 Solusi Persamaan

14 Persamaan diferensial bisa diartikan sebagai suatu persamaan yang melibatkan turunan pertama atau lebih dari fungsi sembarang y terhadap peubah variabel x, persamaan ini dapat pula melibatkan y itu sendiri, fungsi x yang diberikan, dan konstanta. Contoh persamaan diferensial biasa sebagai berikut : 1 16 4 + = x dx dy . 2 dx ydx xdy 6 = + . Persamaan diferensial biasa dibagi menjadi dua, yakni persamaan diferensial linier orde satu dan persamaan linier orde dua.

2.2.1 Definisi 8

Persamaan diferensial orde satu secara umum dinyatakan sebagai , , = y y x F . Jika dx dy y = , maka , , = y y x F dapat ditulis , , = dx dy y x F . 2.1 Persamaan 2.1 merupakan persamaan diferensial yang dinyatakan secara implisit. Persamaan 2.1 dapat dinyatakan secara eksplisit sebagai , y x f dx dy = . 2.2 Waluya 2006 Contoh persamaan diferensial orde satu sebagai berikut. Contoh 5: 1. 2 2 1 = − + x e y y 2. 2 = − − + x e y y x 15

2.2.2 Solusi Persamaan

Diferensial Linier Orde Satu Suatu fungsi x y y = dinyatakan solusi persamaan diferensial , , = y y x F apabila x y y = atau turunannya yakni y’ memenuhi persamaan diferensial tersebut. Contoh 6: 1 2 + = x y adalah solusi persamaan diferensial x y 2 = . Demikian pula c x y + = 2 untuk c adalah konstanta, merupakan solusi persamaan diferensial x y 2 = . Solusi 1 2 + = x y disebut solusi khusus dan c x y + = 2 disebut solusi umum.

2.2.3 Persamaan Diferensial Linier Orde Dua

Persamaan diferensial berbentuk , , , = y y y x f disebut persamaan orde dua, dimana dx dy y = dan 2 2 dx y d y = Hutahean, 1993. Contoh 7: 1. 0 sin tan 1 2 = − + + x y x y y x merupakan persamaan diferensial orde dua. 2. 2 sin = + + − + x y xy xy xy bukan merupakan persamaan diferensial orde dua.

2.2.4 Definisi 9

Bila , , , = y y y x f linier dalam y, y’, dan y’’ maka persamaan diferensial , , , = y y y x f disebut persamaan diferensial linier orde dua. Secara umum persamaan diferensial orde dua berbentuk : ; x g y x c y x b y x a = + + 2.3 dimana ax, bx, cx dan gx merupakan fungsi-fungsi yang kontinu pada suatu selang I dengan ≠ x a , dan dx dy y = . Waluya, 2006. 16

2.2.5 Definisi 10

Persamaan diferensial linier orde dua 2.3 disebut homogen apabila = x g dan disebut tidak homogen apabila ≠ x g Waluya, 2006. Contoh 8: 1. Persamaan diferensial 3 sin = + + y x y xy adalah persamaan diferensial linier orde dua homogen karena gx = 0. 2. Persamaan diferensial x y y x xy sin 5 2 = + + adalah persamaan diferensial linier orde dua tidak homogen karena ≠ x g .

2.2.6 Solusi Persamaan

Diferensial Linier Orde Dua Fungsi x φ dikatakan solusi persamaan diferensial 2.3 pada selang I, apabila x φ mempunyai turunan kedua dan memenuhi hubungan 2.3 pada selang I, yakni x g x x c x x b x x a = + + φ φ φ untuk setiap I x ∈ .

2.2.7 Persamaan Diferensial Linier Orde Dua Homogen dengan Koefisien Konstanta