Persamaan Diferensial Linier Orde Dua Homogen dengan Koefisien Konstanta

16

2.2.5 Definisi 10

Persamaan diferensial linier orde dua 2.3 disebut homogen apabila = x g dan disebut tidak homogen apabila ≠ x g Waluya, 2006. Contoh 8: 1. Persamaan diferensial 3 sin = + + y x y xy adalah persamaan diferensial linier orde dua homogen karena gx = 0. 2. Persamaan diferensial x y y x xy sin 5 2 = + + adalah persamaan diferensial linier orde dua tidak homogen karena ≠ x g .

2.2.6 Solusi Persamaan

Diferensial Linier Orde Dua Fungsi x φ dikatakan solusi persamaan diferensial 2.3 pada selang I, apabila x φ mempunyai turunan kedua dan memenuhi hubungan 2.3 pada selang I, yakni x g x x c x x b x x a = + + φ φ φ untuk setiap I x ∈ .

2.2.7 Persamaan Diferensial Linier Orde Dua Homogen dengan Koefisien Konstanta

Perhatikan persamaan diferensial yang terbentuk = + + qy py y 2.4 dimana p dan q konstanta-konstanta. Intuisi mx e y = merupakan solusi persamaan diferensial 2.4 dengan m memenuhi persamaan tersebut. Untuk itu akan dicari m agar mx e y = merupakan solusi persamaan diferensial 2.4. Dari mx e y = diperoleh mx me y = dan mx e m y 2 = sehingga y, y’, dan y” disubstitusikan ke persamaan 2.4 didapat persamaaan 2 2 = + + ⇔ = + + mx mx mx mx e q pm m qe mpe e m . Dan karena ≠ mx e , untuk setiap m dan x, maka 2 = + + q pm m . Dengan demikian mx e y = dikatakan solusi dari persamaan diferensial 2.4, jika m merupakan penyelesaian dari persamaan kuadrat 2 = + + q pm m 17 Persamaan 2 = + + q pm m disebut persamaan karakteristik dari persamaan 2.4 dan akar-akarnya disebut akar-akar karakteristik. Akar-akarnya adalah 4 2 1 2 1 q p p m − + − = dan 4 2 1 2 2 q p p m − − − = . Dari perhitungan di atas diperoleh x m e y 1 1 = dan x m e y 2 2 = merupakan solusi dari persamaan diferensial = + + qy py y . Untuk p dan q merupakan bilangan real, akar-akar dari persamaan karakteristik 0 2 = + + q pm m dapat dibagi dalam tiga kasus, yaitu: dua akar berbeda, dua akar sama, dan dua akar kompleks. 1. Akar real berlainan berbeda Bilangan 1 m dan 2 m dua akar real berbeda maka x m e 1 dan x m e 21 adalah solusi yang bebas linier sehingga x m x m Be Ae y 2 1 + = merupakan solusi umum persamaan diferensial 2.4. 2. Kedua akar sama. Misalkan kedua akar persamaan 2 = + + q pm m adalah sama, maka a m m = = 2 1 , maka ax e x = 1 φ adalah salah satu solusi persamaan diferensial 2.4. Bila 1 2 x x W x φ φ = solusi lainnya, maka dx e e x W pxdx ax ∫ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ ∫ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ = − 2 1 dx e e px ax ∫ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ = − 2 1 18 Karena a m m = = 2 1 adalah akar-akar persamaan 2 = + + q pm m , maka p a m m − = = + 2 2 1 . Jadi ∫ ∫ = = ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ = x dx dx e e x W ax ax 2 2 1 . Hal tersebut ax xe x x x x = ⇒ = 2 1 2 φ φ φ dimana 1 φ dan 2 φ bebas linier. Jadi solusi umum persamaan diferensial = + + qy py y adalah ax ax ax e Bx A Bxe Ae y + = + = . 3. Akar Kompleks Misalkan salah satu akar persamaan 2 = + + q pm m adalah i a m β + = 1 , maka akar yang lain i a m β − = 2 , sehingga x i x m e e x 1 1 β α φ + = = dan x i x m e e x 2 2 β α φ − = = adalah solusi basis untuk persamaan diferensial = + + qy py y . Jadi solusi umum persamaan diferensial tersebut adalah: { } x i C C x C C e x i x e C x i x e C e e C e e C x x ax xi xi β β β β β β α α β α β α sin cos sin cos sin cos 2 1 2 1 2 1 2 1 − + + = − + + = + = − Dengan demikian mengambil A C C = + 2 1 dan B C C i = − 2 1 maka solusi umum persamaan diferensial tersebut adalah { } x B x A e y x β β α sin cos + = .

2.3 Persamaan Diferensial