8
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR
A. Guru Sejarah
1. Pengertian Guru Sejarah
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, guru diartikan sebagai orang yang pekerjaannya mengajar. Dalam Ensiklopedi bebas Wikipedia, guru
diartikan sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik. Sementara itu kata sejarah berasal dari bahasa Arab Syajarah yang berarti pohon kehidupan. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia
W.J.S. Poerwadarminto 1981, disebutkan sejarah mengandung arti: a.
Kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau. b.
Ilmu Pengetahuan, cerita, pelajaran, tentang kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi.
Khusus dalam hubungan pengajaran sejarah seorang guru sejarah dituntut untuk bisa memenuhi kemampuan-kemampuan sebagai berikut:
a. Guru sejarah sebagai pembimbing
Guru sejarah sebagai pembimbing dalam alam belajar siswa. Sebagai pembimbing, guru sejarah harus benar-benar memahami bahan,
seolah-olah ia menguasai jalan yang harus dilalui, dan juga perjalanan yang harus dilakukan agar sejarah dapat menarik minat siswa.
9
b. Guru sejarah sebagai pendidik
Guru sejarah sebagai seorang pendidik adalah guru mengajar anak didik, yakni menjadikan mereka mampu memahami bahan dengan baik
sesuai denga pengalaman mengajar yang mereka miliki. c.
Guru sejarah sebagai jembatan antargenerasi Guru sejarah harus mampu mengalihkan pemikiran tokoh sejarah
atau peristiwa sejarah dari masa lampau kepada siswa sehingga mampu mempelajari kegunaanya bagi kelangsungan hidup manusia. Guru
sejarah dapat dikatakan sebagai orang yang berperan menjembatani antara generasi masa lampau dan generasi masa kini bahkan persiapan
kepada generasi yang akan datang. d.
Guru sejarah sebagai pencari Guru sejarah akan mampu mencari dan menguasai bahan dari
sesuatu yang belum diketahui. Guu sejarah berperan juga sebagai pengamat atau pencari. Sebagai manusia biasa guru sejarah mungkin
juga mengetahui apa yang tidak diketahui dan juga tahu apa yang harus diketahui. Dengan ilmu pengetahuan yang cukup, setiap guru sejarah
akan mampu mengamati bahan dengan baik dan mungkin mencari bahan yang selalu berkembang dan dibutuhkan.
e. Guru sejarah sebagai konselor
Peranan konselor bagi guru sejarah akan sangat tepat jika mereka sedang mengadakan studi lapangan, diskusi, atau seminar.
10
f. Guru sejarah sebagai stimulans kreativitas
Guru sejarah ditintut kreatif dalam mengembangkan proses belajar-mengajar. Kreativitas pengajar sejarah ini dikuatkan dengan
dimilikinya kemampuan dan kecakapan mengembangkan konsep- konsep sejarah dan harus mampu dalam menggunakan atau
memanfaatkan media atau sumber belajar. Misalnya, mengenal, memilih dan menggunakan media, membuat alat-alat bantĂș pelajaran
sederhana, serta menggunakan dan mengelola laboratorium dalam
rangka proses belajar mengajar.
g. Guru sejarah sebagai seorang otoritas Otoritas di sini diartikan sebagai
orang yang terlebih dahulu tahu. Guru sejarah harus selalu memiliki otoritas. Ia tahu apa yang
harus diketahui. Guru Sejarah harus mampu mengupayakan dirinya untuk tahu apa yang belum dipahami. Guru sejarah harus lebih paham
daripada siswanya. Singkatnya harus tahu lebih luas dan banyak Kasmadi, 2011:2. Berpijak pada pengertian tersebut, guru sejarah
adalah seorang pendidik professional yang memiliki kemampuan sebagai pendidik dan memiliki otoritas dengan tugas utama mendidik
dan mengajar ilmu pengetahuan, cerita, pelajaran, tentang kejadian dan peristiwa di masa lampau yang benar-benar terjadi.
2. Kompetensi Guru Sejarah