Lokasi dan Sasaran Penelitian

47 BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Sasaran Penelitian

Sesuai dengan judul yang ditulis dalam penelitian ini maka lokasi penelitian ini adalah di SMA Negeri dan swasta di Kabupaten Kudus. Berdasarkan sumber dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah raga di Kabupaten Kudus tahun 2011 jumlah SMA di Kabupaten Kudus ada tujuh belas buah. Dari tujuh belas sekolah tersebut peneliti mengambil 8 SMA meliputi negeri dan swasta yaitu yaitu: 1. SMA Negeri 1 Kudus 2. SMA Negeri 2 Kudus 3. SMA Negeri 1 Bae Kudus 4. SMA Negeri 1 Mejobo Kudus 5. SMA NU Al Ma’ruf 6. SMA PGRI 1 7. SMA NU Hasyim Asyari 8. SMA Kramat Dalam penelitian kualitatif ini peneliti menggunakan sampel bertujuan purposive sample. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sampel bertujuan, karena unit sampel yang dihubungi mempunyai karakteristik tertentu yang berhubungan dengan fokus penelitian. Alasan dari pemilihan 8 48 SMA di atas adalah pertama, berdasarkan observasi peneliti, delapan sekolah di atas memiliki tingkat pemanfaatan dan ketersediaan media pembelajaran sejarah yang berbeda-beda. Beberapa sekolah sudah memiliki media pembelajaran sejarah yang memadai, sudah memanfaatkan Laboratorium IPS, dan ada pula beberapa sekolah yang medianya masih kurang. Kedua, berkaitan dengan metode pembelajaran inovatif ternyata tidak semua guru sejarah di delapan SMA tersebut sudah menerapkan metode pembelajaran yang inovatif. Yang ketiga, adalah keadaan yang berbeda dari kedelapan SMA tersebut, meliputi fasilitas dan sarana prasarana yang mendukung pelaksanaan pembelajaran sejarah di sekolah. Sasaran dari penelitian ini adalah Guru sejarah yang mengajar di SMA Negeri dan swasta yang peneliti teliti. Dalam memilih informan responden, peneliti menggunakan teknik sampling purposive. Teknik sampling disini adalah cara untuk mengambil sampel penelitian dengan menentukan informan responden yang dianggap mampu menjawab dan memecahkan permasalahan yang peneliti ajukan. Tujuannya adalah untuk merinci kekhususan yang ada dalam ramuan konteks yang unik, sedangkan maksud dari sampling ialah menggali informasi yang akan menjadi dasar dari rangsangan dari teori yang muncul Moleong, 2006:224. Dalam penelitian ini peneliti mengambil informan responden yaitu salah satu guru sejarah yang dianggap kompeten dan beberapa siswa yang diambil secara acak yang berasal dari SMA N 1 Kudus, SMA N 2 Kudus, SMA N 1 Bae Kudus, SMA N 1 Mejobo Kudus, 49 SMA NU Al Ma’ruf, SMA NU Hasyim Asyari, SMA PGRI 1, dan SMA Keramat.

B. Metode Penelitian