Teknik Pengumpulan Data SURVEI MOTIVASI DAN KEPRIBADIAN PESERTA EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO DI SMA SMK NEGERI SE KOTA KENDAL TAHUN 2015

adalah adalah sampling aksidental, dimanana teknik sampling aksidental ialah teknik penentuan sampel berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristik ciri-cirinya maka orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel responden. Dimana merupakan siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler taekwondo di SMASMK Negeri se-Kota Kendal bisa digunakan menjadi responden dalam penelitian ini.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu usaha untuk memperoleh data yang hendak diteliti dengan metode yang ditentukan peneliti, metode yang digunakan dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sampling aksidental, dimanana teknik sampling aksidental ialah teknik penentuan sampel berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristik ciri-cirinya maka orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel responden.

3.4.1. Kuesioner Angket

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Metode angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui motivasi para peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMASMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015. Angket yang diberikan kepada responden dalam pengambilan data adalah angket tertutup, yaitu angket yang sudah terdapat pilihan jawaban di dalamnya berupa bentuk pilihan ganda dan responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan. Dimaksudkan agar mendapatkan data akurat, dimana responden memilih dengan tegas.

3.4.2 Tes Kepribadian

Dalam penelitian ini menggunakan tes baku atau tes terstandar yaitu Edwards Pesonal Preference Schedule EPPS. Tes terstandar adalah tes yang sudah mengalami uji coba berkali-kali, direvisi berkali-kali, sehingga sudah dikatakan cukup baik. Tes ini digunakan untuk mengetahui tipe kepribadian yang dimiliki oleh peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMASMK Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015. Tes EPPS ini hanya menggunakan 2 tipe kepribadian seseorang, yaitu apakah orang tersebut cenderung bertipe kepribadian ekstrovert terbuka atau introvert tertutup. Tes ini menggunakan dua pilihan yaitu “YA” atau “TIDAK”. Dalam analisis data setiap pertanyaan yang di jawab dengan “YA”, di beri skor 1, sedangkan jawaban “TIDAK” di beri skor 0. Tes EPPS ini terdiri atas 29 soal, dimana 14 soal mengungkap kepribadian ekstrovet dan 15 soal mengungkap kepribadian introvert. Tes kepribadian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes standar EPPS, dimana pertanyaan- pertanyaanya sudah tersatandarisasi. Tabel 3.1. Instrumen Tes Kepribadian Variabel Sub Variabel Aitem Sikap Jiwa Ekstrovert 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13, 14 Introvert 15,16,17,18,19,20,21,22,23,2 4,25,26,27,28,29 Jumlah 29 Sumber : Dwi Sunar Prasetyono, 2013. Ragam Tes Psikologi.p.230 Skor tertinggi tes EPPS ini adalah skor 1 dan skor terendah 0. Adapun kategori tipe kepribadian ekstrovers dan tipe kepribadian introvert adalah sebagai berikut : Tabel 3.2. Kategori Tipe Kepribadian Ekstrovert No Interval Skor Kategori 1 12-14 Sangat tinggi 2 9-11 Tinggi 3 6-8 Rata-rata 4 1-5 Sangat Rendah Sumber: Dwi Sunar Prasetyono, 2013. Ragam Tes Psikologi.p.230 Dari data ketegori kepribadian ekstrovert tersebut dapat dianalisa masing- masing kategorinya yaitu: 1. Sangat tinggi, adalah siswa termasuk orang yang suka bergaul dan teman- teman anda cukup banyak. siswa juga senang mempelajari ilmu pengetahuan. Meskipun siswa sedikit urakan, progresif, kurang suka pada nilai-nilai tradisional, tetapi siswa tampil kemuka umum siap menjadi pemimpin. Siswa juga jarang murung dan selalu riang. Beberapa kawan siswa sering mengatakan bahwa siswa mempunyai pribadi yang ambisius, tidak mau mengalah cenderung keras kepala. 2. Tinggi adalah siswa mempunyai pribadi yang baik, dan juga punya banyak kawan serta berani tampil di muka umum. Siswa juga mempunyai pribadi pemimpin yang demokratis. Siswa sedikit urakan, mau menang sendiri dan tidak mau kalah terutama oleh lawan-lawan. Sedangkan teman-teman siswa menyebut siswa orang periang, suka bergaul, berani dan sukses. 3. Rata-rata adalah siswa mempunyai kepribadian yang kompleks. Siswa ingin sekali bergaul dengan orang-orang, tetapi banyak menemui hambatan, karena siswa terlalu memikirkan orang lain sehingga sedikit untuk bertindak. Bila keadaan terpaksa, siswa baru mau maju meskipun agak sedikit malu. Untuk bias keluar dari dinding yang membentengi siswa, siswa perlu dorongan. Siswa dianggap mempunyai sikap dingin, kaku, malas, dan sombong terutama oleh lawan-lawan siswa. Sedangkan untuk teman-teman siswa termasuk orang periang, sopan dan serius. 4. Rendah dan sangat rendah adalah siswa mempunyai nilai yang seperti ini, siswa tidak mempunyai keberanian untuk bergaul. Disamping itu siswa juga mempunyai sikap pemalu dan takut tampil. Siswa seorang tidak percaya pada diri sendiri, dan merasa rendah diri, serta cenderung konservatif dan birokratis. Dalam pergaulan siswa suka memilih teman yang sesuai dengan seleranya. Siswa juga suka menyendiri, dan sering merasa frustasi. Siswa tidak punya niatan untuk merubah kelemahan-kelemahan siswa. Table 3.3. Kategori Tipe kepribadian Introvert No Interval Skor Kategori 1 13-15 Sangat tinggi 2 9-12 Tinggi 3 6-8 Rata –rata 4 1-5 Sangat rendah Sumber : Dwi Sunar Prasetyono, 2013. Ragam Tes Psikologi.p.231 Dari data ketegori kepribadian introvert tersebut dapat dianalisa masing- masing kategorinya yaitu: 1. Sangat tinggi adalah siswa mempunyai sifat yang kaku, pemalu, pendiam, dan sedikit keras kepala. Tidak percaya pada diri sendiri dan tidak mau menyadari bahwa sifat-sifat buruk seperti diatas sebenarnya bias diubah. Siswa sering gagal, bukan karena siswa tidak mampu untuk merubahnya, tetapi karena memang siswa agak sulit diterima orang banyak. Banyak dari teman-teman siswa yang berusaha untuk mengalah demi menjaga hubungan pertemanan. Siswa sulit berkomunikasi sehingga banyak gagasan-gagasan baik jarang biasa siswa kemukakan. Siswa menginginkan sikap teratur dan tradisional. Siswa suka marah dan mudah sekali tersinggung, tetapi tidak berani mengemukakan. Siswa juga kurang berbakat menjadi pemimpin, rasa rendah diri sering dikompensasi dengan sikap congkak, angkuh dan sok pintar. 2. Tinggi adalah siswa cenderung tertutup, rendah diri, dan kurang percaya diri, akan tetapi masih terdapat sisi yang baik dalam diri. Siswa juga sering dikatakan oleh teman-teman sebagai pribadi yang angkuh, sombong, sok pintar tidak mau bergaul. Munculnya kepribadian negatif ini adalah karena kurang percaya diri, sehingga sulit siswa untuk mempercayaai orang lain. Keadaan pribadi seperti ini, sulit bagi siswa mencapai puncak karir yang diidamkan. Bilamana mau sedikit saja mengubahnya, maka kemungkinan bisa mencapai posisi lebih baik. 3. Rata-rata adalah siswa termasuk orang pendiam, tapi baik dari penurut. Dalam pergaulan cenderung mencari teman atau sahabat dengan kepribadian yang sama. Siswa juga suka malas dan kurang bekerja keras, meskipun mempunyai sedikit rasa percaya diri, tetapi oleh teman-teman yang tidak menyukai siswa, siswa disebut sebagai orang yang angkuh, congkak, pemalas dan sulit diajak kerja sama. 4. Rendah dan sangat rendah adalah siswa seorang yang seang bergaul dan selalu banyak teman. siswa termasuk orang yang periang, pemberani, dan energi. Selalu menonjol dalam pergaulan, baik karena kepandaian atau kenakalan siswa.

3.5. Instrumen Penelitian