Latar Belakang Masalah SURVEI MOTIVASI DAN KEPRIBADIAN PESERTA EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO DI SMA SMK NEGERI SE KOTA KENDAL TAHUN 2015

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Prestasi atlet taekwondo Kabupaten Kendal terlihat menurun, dimana pada tanggal 17-19 Oktober 2014 Pemerintah Kabupaten Kendal mengadakan event bergengsi “Mok’s Invitasi Taekwondo Bupati Cup Tahun 2014” bertempatan di GOR Bahurekso Kendal yang diikuti pelajar se-Jawa Bali sebanyak 1300 atlet 900 pemula dan 400 prestasi. Acara tersebut diikuti oleh Kabupaten dan Kota diantaranya : Semarang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Kudus, Demak, Pati dan Solo. Kabupaten Kendal menerjunkan 200 atlet dan juara umum di peroleh kontingen Solo dengan 82 atlet. Solo meraih 9 Emas, 10 perak, 9 perunggu, Diklat Ragunan meraih 7 emas, 5 perak dan 6 perunggu, WTC Semarang meraih 5 emas, 3 perak dan 12 perunggu. Prestasi taekwondo Kabupaten Kendal menurun pada event tersebut, dalam segi jumlah atlet dan segi lokasi sangat diuntungkan karena masih bertempatan di Kendal tetapi dalam pertandingan Kabupaten Kendal hanya bisa menjadi tuan rumah yang baik. Pembinaan olahraga beladiri taekwondo salah satunya dapat dilakukan di sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler diberikan untuk mengembangkan dan menyalurkan bakat, minat, dan keterampilan siswa, sehingga akan timbul kemandirian, kepercayaan diri dan kreativitas siswa. Prestasi yang paling utama bagi pelajar adalah mencapai nilai yang baik sehingga prestasi baik di kelas maupun prestasi lain seperti prestasi olahraga. Motivasi serta tujuan siswa SMASMK Negeri di Kota Kendal sudah pasti berlainan. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorangan dalam dirinya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi seseorang adalah umur, kondisi fisik, latar belakang sosial ekonomi, dan kekuatan intelegensi harus tetap dipertimbangkan. Penjasorkes merupakan jalur pembinaan olahraga, dalam satu sistem terpadu terutama dalam memperkuat landasan pembinaan prestasi olahraga agar regenerasi terus tercipta. Untuk mengadakan kegiatan ekstrakulikuler dibutuhkan pembinaan secara rutin. Peneliti melakukan observasi ke dojang pelatihan SMASMK Negeri yang dibina di sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekitar wilayah Kota Kendal, dimana pada SMASMK Negeri merupakan sekolah dengan prestasi taekwondo yang setingkat. Perkembangan peserta ekstrakurikuler taekwondo terlihat kurang untuk menghadapi suatu pertandingan, dimana kurangnya motivasi untuk berlatih secara stabil dan intensif sehingga membuat prestasi kurang maksimal. Hal ini sangat berbeda dengan pelatihan yang bernaungan club dimana atlet siap melakukan pertandingan, atlet termotivasi dalam pelatihan tetap antusias untuk berprestasi meski pelatihan cukup berat. Atlet yang bernaungan di club ini memiliki motivasi internal dan eksternal yang kuat, berbeda dengan atlet yang dibentuk dalam kegiatan ekstrakurikuler, bentuk motivasi mereka rendah, dan semakin menurun karena pemadatan jam belajar dari senin sampai jumat membuat para peserta ekstrakurikuler taekwondo kekurangan waktu untuk beristirahat yang membuat motivasi untuk berlatih menurun, sehingga banyak peserta ekstrakurikuler taekwondo yang kurang intensif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler taekwondo. Hal ini dapat membuat motivasi mereka untuk berlatih menurun. Atlet yang mengikuti ekstrakurikuler taekwondo yang menjadi atlet pencetak prestasi adalah atlet yang memiliki 2 dojang latihan, yaitu club dan dojang sekolah. Dimana dari segi motivasi ketika berlatih terlihat berbeda dengan peserta ekstrakurikuler yang hanya berlatih di sekolah yang belum memiliki jam terbang menghadapi pertandingan. Pembinaan ekstrakurikuler taekwondo di SMASMK Negeri di Kota Kendal tampaknya perlu perhatian khusus karena dalam menangani dan menguasai ekstrakurikuler kurang maksimal, jika peserta ekstrakurikuler berprestasi pada suatu sekolah tidak dibina dan dibentuk secara optimal dapat membuat sekolah mengalami penurunan. Regenerasi atlet pencetak prestasi kurang di perhatikan secara khusus oleh pihak perwakilan dari sekolah karena pihak perwakilan dari sekolah belum membina dan memantau kegiatan ekstrakurikuler tersebut secara intensif. Oleh sebab itu masih banyak siswa yang berlatih sesuai dengan keinginannya tanpa memperhitungkan kematangan dan kemampuan ketika diterjunkan dalam kejuaran baik tingkat sekolah maupun daerah. Sangat diharapkan adanya pendekatan positif guru pembina terhadap siswa yang mengikuti ekstrakulikuler taekwondo sehingga memberikan motivasi untuk mengikuti eksrakurikuler dan tidak hanya mengikuti tetapi juga meningkatkan prestasi. Kepribadian siswa mampu berpengaruh terhadap tingkat motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Selain peran motivasi, kepribadian juga memiliki peranan penting dalam menunjang prestasi. Individupribadi adalah satu kesatuan dalam dua monodualis, baik psychosomatic, socio-individual maupun cultural-religius unity. Eksistensi monodualis tersebut menjadi bingkai yang membalut kesatupaduan organisasi dinamik dalam diri individu dengan lingkungannya ini disebut kepribadian personality. Sementara olahraga secara umum diartikan sebagai aktifitas gerak yang meliputi eksistensi semua aspek monodualis tersebut. Oleh karena itu kepribadian tidak dapat dipisahkan dari performa dan perestasi olahraga, sebab kepribadian merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi performa siswaatlet dalam berolahraga. Tingkat motivasi siswa sangat tergantung pada kepribadian siswa tersebut, jika siswa mempunyai kepribadian yang pendiam, tipe orang pemalu, motivasi mereka akan muncul dari pribadinya. Siswa lebih cenderung merasa termotivasi dan mendapatkan perbedaan ketika bersama orang yang banyak bicara dan berani. Kepribadian memiliki dampak besar bagaimana kita termotivasi dalam hidup kita, motivasi dan kepribadian jelas berhubungan. Dalam menunjang kegiatan ekstrekurikuler taekwondo dibutuhkan sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai. Tujuanya untuk meningkatkan motivasi siswa, mengembangkan bakat siswa, serta menjadikan siswa lebih berprestasi dalam mengikuti ekstrakurikuler taewondo. Tabel 1.1. Tabel Sekolah dan Hari Latihan Ekstrakulikuler Taekwondo di Kota Kendal Tahun 2015. Sekolah Hari Pelatih Jam Jumlah siswa SMA N 1 KENDAL Senin Sabeum Suroso 15.30 – selesai 25 SMA N 2 KENDAL Selasa Rabu Sabeum Kabib 16.00 – selesai 20 SMK N 1 KENDAL Sabtu Sabeum Yawawi 16.00 – selesai 12 SMK N 2 KENDAL Sabtu minggu Sabeum Hasan 14.30 – selesai 15 Sumber: penelitian 2015 Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka penulis berkeinginan untuk menyusun skripsi dengan judul “Survei Motivasi dan Kepribadian Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo di SMASMK Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015 ”. Peneliti berusaha mengungkap dan mengetahui hubungan antara kedua aspek yaitu motivasi dan kepribadian yang dimiliki siswa dan siswi peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMASMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015 dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler khususnya ekstrakurikuler taekwondo.

1.2. Identifikasi Masalah