kepada responden dan pelatih eksrtrakurikuler taekwondo. Kemudian peneliti menganalisis data yang telah di dapatkan dari angket tersebut dan menyusunnya
menjadi sebuah proposal, yangh di serahkan kepada sekolah. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan surat telah melakukan penelitian di SMASMK tersebut.
3.7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penelitian
Dalam suatu penelitian ada faktor yang mempengaruhi dan menghambat dengan penelitian ini diselama penelitian berlangsung. Faktor tersebut antara
lain: 1. Perijinan Pelaksanaan Penelitian
Perijinan pelaksanaan penelitian memiliki kendala di SMA N 2 Kendal dimana proses perijinan terlalu berbelit-belit dan memakan waktu hingga 1 bulan,
proses perijinan ini mengganggu peneliti untuk melaksanakan penelitian. 2. Antusias Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo
Antusias peserta ekstrakurikuler taekwondo dalam mengikuti mengikuti kegiatan ekstrakurikuler ini sangat baik sehingga dalam pengisian angket peserta
ekstrakurikuler taekwondo antusias. 3. Faktor Geografis
Faktor ini sangat mempengaruhi peranan yang penting dalam pelaksanaan penelitian,karena jika musim penghujan dapat mengganggu
penelitian ini karena terkadang kegiatan ekstrakurikuler taekwondo di adakan di outdoor, karena pada saat pelaksanaan penelitian cuaca cerah, sehingga
peserta ekstrakurikuler banyak yang mengikuti ekstrakurikuler. Hal ini memudahkan peneliti dalam mengambil data dari responden.
3.8. Analisis Data
Analisis data digunakan untuk mendapatkan gambaran penyebaran hasil penelitian masing-masing aspek maupun indikator yang mengetahui motivasi
dan kepribadian peserta Taekwondo di SMASMK Negeri se-Kota Kendal. Langkah yang dilakukan peneliti adalah memberikan skor pada setiap soal dari
angket yang di sebarkan kepada responden. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah
statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaiman adanya tanpa
bermaksut membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Skor total dari setiap responden yang semakin mendekati skor ideal dapat
terintreprestasikan semakin positif atau semakin tinggi motivasinya. Analisis deskriptif yang digunakan adalah analisis deskriptif persentase.
Dalam analisis ini semua skor dari masing-masing aspek dijumlahkan dan dibandingkan dengan skor idealnya sehingga akan diperoleh persentase skor.
Dari deskriptif persentase inilah selanjutnya dibandingkan dengan kriteria yang digunakan dan diketahui tingkatannya.
Adapun rumus deskriptif persentase adalah sebagai berikut :
Keterangan : : Deskriptif Presentase
: skor empirik skor yang diperoleh : skor ideal jumlah total nilai responden.
Setelah data deskriptif persentase yang berupa data empirik telah diketahui kemudian menggolongkan atau mengklasifisikan hasil yang ada dalam
kriteria yang telah ditentukan. Cara menentukan tingkat kriteria adalah sebagai berikut :
Setelah data deskriptif persentase yang berupa data empirik telah diketahui kemudian menggolongkan atau mengklasifisikan hasil yang ada dalam
kriteria yang telah ditentukan. Cara menentukan tingkat kriteria adalah sebagai berikut :
1. Menentukan angka persentasi tertinggi
= 100 2. Menentukan angka presentase terendah
= 25 3. Rentang persentase = 100 - 25 = 75
4. Panjang interval = 100 : 4 = 25 Untuk mengetahui tingkat kriteria tersebut, selanjutnya skor yang
diperoleh dalam dengan analisis deskriptif persentase di konsultasikan dengan tabel kriteria.
Tabel 3.6. Kriteria Analisis Deskriptif Persentase No
Interval Prosentase Keterangan
1. 75,01-100
Tinggi 2.
50,01-75 Sedang
3. 25,01-50
Rendah 4.
0-25 Sangat Rendah
Kriteria ini digunakan untuk setiap aspek dan indikator dalam penelitian, karena banyak item yang digunakan dan masing-masing aspek dan indikator
berbeda-beda. Persentase skor diperoleh dengan cara membandingkan jumlah skor dengan skor ideal dan dikalikan persentase.
57
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian