Kuadran II, menunjukkan bahwa sektor ekonomi yang ada di Provinsi Jawa Barat pertumbuhannya cepat PP 0, tetapi daya saing wilayah untuk
sektor tersebut tidak baik dibandingkan dengan wilayah lainnya PPW 0. Berdasarkan evaluasi profil pertumbuhannya di Provinsi Jawa Barat terdapat
sektor yang berada di Kuadran II yaitu sektor pengangkutan dan komunikasi dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan.
Kuadran III, menunjukkan bahwa sektor ekonomi yang ada di wilayah Provinsi Jawa Barat pertumbuhannya lambat PP 0, juga daya saing wilayah
untuk sektor tersebut juga tidak baik dibandingkan dengan wilayah lainnya PPW 0. Sektor yang berada pada Kuadran III adalah sektor pertambangan dan
penggalian. Artinya sektor tersebut memiliki pertumbuhan yang lambat dan daya saing yang tidak baik dibandingkan dengan wilayah lainnya, sehingga sektor
tersebut tergolong ke dalam sektor yang lambat. Kuadran IV, menunjukan bahwa sektor ekonomi yang ada di Provinsi
Jawa Barat pertumbuhannya lambat PP 0, tetapi daya saing wilayah untuk sektor tersebut baik jika dibandingkan dengan wilayah lainnya PPW 0. Sektor
yang berada pada Kuadran IV adalah sektor pertanian dan sektor jasa-jasa. Hal ini menunjukan bahwa kedua sektor tersebut memiliki pertumbuhan yang lambat
tetapi memiliki daya saing yang baik jika dibandingkan dengan wilayah lainnya.
5.5. Arahan Pembangunan Wilayah
Sektor listrik, gas dan air bersih yang menjadi sektor unggulan di Provinsi Jawa Barat, yang berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa antara tahun
2001 hingga tahun 2005 merupakan sektor yang menjadi sektor basis di Provinsi Jawa Barat, oleh karena itu diperlukan suatu kebijakan dan dorongan
pengembangan dari pemerintah seperti dengan meningkatkan penyediaan tenaga listrik yang meliputi peningkatan sarana distribusi PLN; pembangunan dan
pengembangan Pusat Listrik Tenaga Air PLTA, Pusat Listrik Tenaga Uap PLTU , Pusat Listrik Tenaga Gas Uap PLTGU, Pusat Listrik Tenaga Panas
Bumi PLTP, sehingga berdasarkan hal tersebut dapat meningkatkan kapasitas tegangan listrik sehingga akan meningkatkan distribusi listrik sampai ke daerah
lain selain Jawa Barat itu sendiri. Kemudian untuk menjamin tersedianya air bersih sekaligus dapat mencegah
bahaya banjir dan bahaya kekeringan maka diharapkan adanya usaha pemerintah untuk mengatasi hal tersebut seperti dengan usaha pengawetan tanah dan air
melalui penghijauan dan reboisasi, rehabilitasi terhadap tanah kritis. Selain itu juga diharapkan dapat mengembangkan dan meningkatkan pendayagunaan
sumberdaya air melalui pembangunan dan rehabilitasi prasarana pengairan antara lain rehabilitasi terhadap waduk-waduk di Provinsi Jawa Barat seperti waduk
Jatiluhur, Jatigede dan sebagainya untuk kebutuhan pertanian, rumah tangga seperti air PAM, Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA. Diharapkan juga adanya
peningkatan teknologi pengolahan air untuk kebutuhan air bersih dalam rumah tangga dan sebagainya yang memerlukan air bersih, sehingga dapat lebih
meningkatkan dan memberi pasokan yang lebih banyak pada daerah lain di Indonesia yang akhirnya dapat meningkatkan pendapatan wilayah Jawa Barat.
Dalam rangka peningkatan sumber gas bumi yaitu melalui peningkatan produksi dan teknologi pengolahannya, dimana Provinsi Jawa Barat memiliki
beberapa daerah yang berpotensi untuk menghasilkan tambang minyak dan gas bumi seperti daerah Cirebon dan Indramayu, sehingga diharapkan pemerintah
Provinsi Jawa Barat dapat memanfaatkan, melestarikan bahkan mengembangkan potensi yang sudah dimiliki dengan tetap mempertahankan bahkan
mengembangkan sektor gas yang sudah menjadi sektor unggulan Jawa Barat agar dapat meningkatkan produksi, distribusi dan pendapatan pada sektor gas ini.
Berdasarkan hasil penelitian sektor industri pengolahan yang juga menjadi sektor unggulan di Provinsi Jawa Barat, menunjukkan bahwa perkembangan
sektor industri pengolahan antara tahun 2001 hingga tahun 2005 merupakan sektor yang menjadi kegiatan basis di Provinsi Jawa Barat, oleh karena itu
diperlukan suatu kebijakan dan dorongan pengembangan dari pemerintah agar dapat tercapai penyebaran unit usaha industri yang menjadi unggulan di Provinsi
Jawa Barat sehingga mampu meningkatkan pendapatan masyarakat dan peningkatan penyerapan tenaga kerja.
Didorongnya keikutsertaan masyarakat luas dalam kegiatan industri, khsusunya melalui pengembangan usaha industri kecil dan menengah. Kemudian
dipacunya penyebaran kegiatan industri di perdesaan melalui pemanfaatan potensi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia setempat. Di tambah dengan
pemantapan pola pembinaan industri pedagang kecil dan menengah melalui kelompok usaha bersama, serta industri kecil, dan perorangan ke arah
pengembangan usaha yang maju dan modern. Selain itu peningkatan peran sektor
industri pengolahan terhadap pendapatan maupun tenaga kerja hendaknya tidak memperhatikan teknologi yang bersifat padat modal tetapi juga memperhatikan
teknologi yang bersifat padat karya dengan memberikan pelatihan dan keterampilan terhadap tenaga kerja sehubungan dengan jumlah dan tingkat
pertumbuhan penduduk Jawa Barat yang tinggi. Sektor lain yang merupakan sektor unggulan di Jawa Barat yaitu sektor
perdagangan, hotel dan restoran, sektor ini memiliki nilai LQ 1. Arahan pengembangannya yaitu dengan cara membuat kebijakan yang mendukung
perkembangan tehadap sektor ini seperti melalui permudahan ijin usaha dan mendirikan usaha, peningkatan pemberian kemudahan di bidang perkreditan,
investasi, perpajakan, asuransi dan akses terhadap pasar dan informasi. Selain itu adanya perbaikan dari kualitas produk perdagangan yang dihasilkan dengan cara
penetapan standar kualitas produk oleh pemerintah. Hal tersebut dimaksudkan agar keselamatan dan kesehatan konsumen serta lingkungan sekitarnya dapat
terjaga, perbaikan unsur-unsur lain yang mendukung seperti halnya stabilitas keamanan wilayah dan perbaikan infrastruktur sarana dan prasarana.
Perkembangan dan pertumbuhan sektor listrik, gas dan air bersih, sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran perlu didukung
oleh sektor lainnya sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor bangunankonstruksi, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan,
persewaan dan jasa perusahaan dan sektor jasa-jasa, sehingga selain dapat memacu perkembangan dan pertumbuhan sektor listrik, gas dan air bersih, sektor
industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran juga dapat
memacu perkembangan dan pertumbuhan sektor lainnya yang merupakan sektor nonbasis sebagai penunjang keberadaan sektor basis.
Hal ini sesuai dengan keberadaan Provinsi Jawa Barat yang secara geografis memiliki lokasi yang sangat strategis sebagai pusat kegiatan ekonomi. Kebijakan
yang bisa dilakukan misalnya dengan lebih meningkatkan teknologi pada sektor pertanian misalnya dengan lebih meningkatkan teknologi intensifikasi pertanian,
mengembangkan secara terpadu sektor pertambangan dan penggalian melalui peningkatan penguasaan teknologi, peningkatan produksi dan penganekaragaman
hasil tambang termasuk upaya pengolahan untuk komoditas tambang, eksplorasi sumberdaya mineral, penyelidikan bahan galian dan sebagainya.
Perkembangan pada sektor pengangkutan dan komunikasi yaitu dengan melakukan pengenbangan transportasi darat meliputi kegiatan pengadaan dan
pengaturan pemasangan rambu jalan, penambahan pengadaan dan pemasangan pagar pengaman jalan, lampu lalu lintas, peningkatan pembangunan terminal dan
dermaga, peningkatan angkutan darat dan sungai, peningkatan jalan kereta api, dan sebagainya. Untuk pengembangan sistem komunikasinya yaitu dengan
meningkatkan pembangunan stasiun pemancar radio dan televisi dan juga meningkatkan jaringan telekomunikasi dengan peningkatan kapasitas telepon.
Kebijakan pengembangan untuk sektor bangunankonstruksi yaitu dengan mempermudah persyaratan pendirian bangunan, pepajakan, asuransi dan
ebagainya. Kemudian permudahan pendirian lembaga keuangan serta perbanyakan dan pemeliharaan terhadap sarana hiburan dan rekreasi untuk sektor
keuangan dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa.
Mengenai perkembangan di sektor bangunankontruksi yang menunjang aspek perkembangan pertumbuhan perekonomian paling tinggi di Provinsi Jawa
Barat, dewasa ini dapat dikatakan bahwa perkembangan teknologi bangunan dan kontruksi berpengaruh terhadap segala segi penghidupan manusia, begitu pula
dengan ketersediaan produksi bahan-bahan bangunan dan kebutuhan akan lahan untuk perumahan dan permukiman.
Selain itu, dengan semakin meningkatnya sektor bangunankonstruksi diharapkan pemerintah untuk lebih meningkatkan teknologi dan produksi di
sektor bangunan dan konstruksi misalnya dengan cara melakukan kerja sama dengan pihak-pihak yang terkait dalam peningkatan sektor bangunankonstruksi
seperti dengan lembaga pendidikan baik di tingkat sekolah maupun tingkat universitas. Berdasrkan hal tersebut maka diharapkan menjadi faktor pendorong
sektor bangunankonstruksi untuk maju menjadi sektor basis dan menjadi sektor unggulan di Provinsi Jawa Barat.
Berkenaan dengan masalah perencanaan pembangunan baik perumahan maupun perusahaan atau industri pada daerah penelitian, dewasa ini selalu
dihadapkan pada pemilihan kebijaksanaan pembangunan yang tepat. Seharusnya pemilihan kebijaksanaan tersebut dapat merangsang investasi baik asing maupun
domestik untuk berinvestasi di daerah tersebut, dengan tujuan agar dapat memberikan devisa bagi pemerintah untuk pembangunan daerah. Banyak cara
yang terbuka bagi pemerintah pusat maupun daerah untuk mempengaruhi peningkatan produktifitas sektor bangunan dan kontruksi misalnya dengan
kebijaksanaan yang dapat dilakukan adalah diantaranya yaitu melalui perbaikan
sarana dan prasarana, kebijaksanaan ini mencakup investasi dalam pembangunan jalan dan sarana komunikasi lainnya.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN