Letak, Luas dan Batas Karakteristik Sosial Ekonomi

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

Pembahasan mengenai kondisi geografis daerah penelitian akan mempermudah dalam analisis permasalahan. Pemahaman tentang kondisi fisik dan ekonomi daerah penelitian digunakan sebagai dasar untuk mengetahui potensi wilayah. Oleh karena itu, gambaran tentang potensi wilayah diharapkan dapat memberi informasi bagaimana kedudukan wilayah tersebut terhadap wilayah yang lain. Dalam gambaran umum daerah penelitian diuraikan tentang letak, luas dan batas wilayah, serta karakteristik lingkungan fisik dan ekonomi Provinsi Jawa Barat.

4.1. Letak, Luas dan Batas

Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak diantara 5 o 50-7 o 50 LS dan 104°48-104° 48 BT dengan batas-batas wilayahnya sebelah utara berbatasan dengan laut Jawa bagian barat dengan DKI Jakarta, sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia, sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah dan sebelah barat berbatasan dengan Selat Sunda. Kondisi geografis yang strategis ini merupakan keuntungan bagi daerah Jawa Barat terutama dari segi komunikasi dan perhubungan. Kawasan yang merupakan daerah berdataran rendah, sedangkan kawasan selatan merupakan daerah berbukit-bukit dengan sedikit pantai dan kawasan tengah merupakan dataran tinggi yang bergunung- gunung. Luas wilayah Jawa Barat saat ini adalah 36.554,49 km 2 .

4.2. Karakteristik Sosial Ekonomi

Karakteristik sosial dan ekonomi di suatu wilayah merupakan aspek penting dalam melakukan tinjauan tentang sumberdaya wilayah. Informasi mengenai sumberdaya sosial ekonomi dapat memberikan gambaran potensi daerah penelitian yang ada pada saat ini. Selain itu pemahaman terhadap karakteristik sosial ekonomi akan bermanfaat bagi penentuan kebijaksanaan pembangunan, khususnya perencanaan pengembangan wilayah. Beberapa aspek yang akan diuraikan dalam deskripsi karakteristik sosial ekonomi meliputi aspek kependudukan, struktur perekonomian dan tata guna lahan. Uraian mengenai aspek kependudukan diharapkan dapat menjelaskan kondisi dan keberadaan penduduk serta dinamika penduduk di daerah penelitian kualitas dan kuantitas penduduk merupakan modal utama yang menguntungkan bagi usaha-usaha pembangunan. Demikian juga dengan struktur perekonomian dan tataguna lahan dapat memperoleh gambaran yang rinci tentang perkembangan karakteristik sosial ekonomi di daerah penelitian.

4.2.1. Kependudukan

Penduduk Provinsi Jawa Barat mencapai 39.140.512 jiwa dengan kepadatan penduduknya mencapai rata-rata 1.071 jiwakm 2 berdasarkan data kependudukan tahun 2005. Dengan tingkat kepadatan penduduk yang relatif tinggi ini merupakan salah satu masalah yang harus diantisipasi, adalah menyempitnya luas lahan yang ada sehingga berpeluang menjadi tidak seimbang dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan yang ada serta kurangnya lapangan pekerjaan karena semakin bertambahnya jumlah penduduk. Tabel 4.1. Jumlah Penduduk Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Kabupaten Tahun 2005. No KabupatenKota Luas Wilayah Km 2 Jumlah Penduduk Kepadatan JiwaKm 2 1 Kab. Bogor 3.440,71 3.945.111 1.147 2 Kab. Sukabumi 3.934,47 2.210.091 562 3 Kab. Cianjur 3.432,96 2.079.306 606 4 Kab. Cirebon 988,28 2.084.572 2.109 5 Kab. Indramayu 2.000,99 1.749.170 874 6 Kab. Kuningan 1.178,58 1.073.172 911 7 Kab. Majalengka 1.204,24 1.184.760 984 8 Kab. Bekasi 1.484,37 1.917.248 1.292 9 Kab. Karawang 1.737,53 1.939.674 1.116 10 Kab. Purwakarta 969,82 760.220 784 11 Kab. Subang 2.051,76 1.406.976 686 12 Kab. Bandung 2.000,91 4.134.504 2.066 13 Kab. Sumedang 1.522,21 1.043.340 685 14 Kab. Garut 3.065,19 2.260.478 737 15 Kab. Tasikmalaya 2.680,48 1.635.661 610 16 Kab. Ciamis 2.556,75 1.522.928 596 17 Kota Depok 200,29 1.353.249 6.756 18 Kota Bogor 21,56 833.523 38.661 19 Kota Sukabumi 12,15 278.418 22.915 20 Kota Cirebon 37,54 276.912 7.376 21 Kota Bekasi 210,49 1.931.976 9.178 22 Kota Bandung 167,27 2.290.464 13.693 23 Kota Cimahi 48,42 482.763 9.970 24 Kota Tasikmalaya 471,62 579.128 1.228 25 Kota Banjar 1.135,90 166.868 147 Jumlah 36.554,49 39.140.512 1.071 Sumber : Survei sosial Ekonomi Daerah, Tahun 2005 Selain masalah-masalah tersebut, masalah kependudukan yang seharusnya dapat ditanggulangi yang berkaitan dengan penyebaran penduduk yang tidak merata. Hal ini dapat dilihat dengan membandingkan antara jumlah penduduk yang berada disetiap kabupatenkota Tabel 4.1. 4.3. Struktur Perekonomian 4.3.1. Mata Pencaharian Penduduk Jawa Barat