mengakibatkan pertambahan lapangan kerja total sebesar tiga unit, yaitu satu unit dari sektor basis dan dua unit dari sektor non basis Tarigan, 2005.
2.6. Konsep Analisis Shift Share
Analisis Shift Share memperlihatkan hubungan antara struktur perekonomian dengan pertumbuhan ekonomi wilayah, hasil analisis ini juga dapat
menunjukkan perkembangan suatu sektor di suatu wilayah jika dibandingkan secara relatif dengan sektor-sektor lainnya, apakah berkembang dengan cepat atau
lambat dan mampu bersaing atau tidak mampu bersaing. Hasil analisis ini juga dapat menunjukkan bagaimana perkembangan suatu wilayah bila dibandingkan
dengan wilayah lainnya Sahara, 2004. Analisis Shift Share digunakan untuk mengukur kinerja perekonomian
wilayah, yang mendasarkan pada pergeseran struktur, posisi relatif sektor ekonomi dan identifikasi sektor-sektor unggul suatu wilayah dalam kaitannya
dengan perekonomian acuan. Metode ini pada hakekatnya merupakan teknik yang relatif sederhana untuk menganalisis perubahan struktur ekonomi lokal terhadap
ekonomi acuan. Komponen-komponen analisis shift share Budiharsono, 2001:
a. Komponen pertumbuhan nasional Komponen pertumbuhan nasional adalah perubahan produksi suatu wilayah
yang disebabkan oleh perubahan produksi nasional secra umum, perubahan kebijakan ekonomi nasional, atau perubahan dalam hal-hal yang
mempengaruhi perekonomian semua sektor dan wilayah.
b. Komponen pertumbuhan proporsional Komponen pertumbuhan proporsional tumbuh karena perbedaan sektor dalam
permintaan produk akhir, perbedaan dalam ketersediaan bahan mentah, perbedaan dalam kebijakan industri, perbedaan dalam struktur dan keragaman
pasar. c. Komponen pertumbuhan pangsa wilayah
Timbul karena peningkatan atau penurunan PDRB atau kesempatan kerja dalam suatu wilayah dibandingkan wilayah lainnya, cepat lambatnya
pertumbuhan ditentukan oleh keunggulan komparatif, akses pasar, dukungan kelembagaan, prasarana sosial dan ekonomi serta kebijakan ekonomi regional
pada wilayah tersebut.
2.7. Penelitian Terdahulu
Penelitian Dwiastuti 2004 dengan judul ”Analisis Perubahan Struktur Ekonomi dan Identifikasi Sektor Unggulan di Kabupaten Klaten”, Penelitian ini
bertujuan untuk 1 Menganalisis perubahan struktur perekonomian Kabupaten Klaten periode 1993-2002 2 Mengidentifikasi sektor-sektor ekonomi unggulan
Kabupaten Klaten periode 1993-2002. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian analisa data sekunder dengan analisis yang digunakan yaitu
metode analisis Shift Share dan metode Location Quotien LQ. Hasil dari penelitian ini adalah terjadi perubahan struktur ekonomi di Kabupaten Klaten,
yang ditunjukan dengan peranan sektor primer yang semakin menurun meskipun masih besar kontribusinya terhadap PDRB Kabupaten Klaten. Sedangkan untuk
hasil analisis LQ menunjukkan bahwa terdapatnya empat sektor yang merupakan sektor basis yaitu; sektor pertanian, sektor industri pengolahan, sektor
perdagangan dan sektor bangunankontruksi. Penelitian Usya 2006 dengan judul ” Analisis Struktur Ekonomi dan
Identifikasi Sektor Unggulan di Kabupaten Subang ”, penelitian ini bertujuan untuk 1 Menganalisis terjadinya perubahan struktur ekonomi di Kabupaten
Subang pada kurun waktu 1993-2003 2 Mengidentifikasi sektor unggulan di Kabupaten Subang pada kurun waktu 1993-2003. Metode penelitian yang
digunakan yaitu metode penelitian analisa data sekunder dengan analisis yang digunakan terdiri dari analisis Shift Share dan Location Quotien LQ. Hasil dari
penelitian ini adalah tidak terjadi perubahan struktur ekonomi di Kabupaten Subang dan terdapat empat sektor basis yang merupakan sektor unggulan di
Kabupaten Subang yaitu : sektor pertanian, sektor bangunankontruksi, sektor perdagangan, hotel dan restoran dan jasa-jasa.
Penelitian Bahri 2006 dengan judul “Identifikasi Sektor-Sektor Sumber Pertumbuhan Perekonomian Kota Bekasi” penelitian bertujuan untuk 1
mengidentifikasi sektor basis dalam perekonomian Kota Bekasi, 2 mengkaji peranan sektor basis dalam meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto
Bekasi, 3 menganalisis kebijakan pembangunan dalam memprioritaskan sektor yang dinilai strategis. Hasil dari penelitian ini bahwa sektor industri pengolahan,
sektor bangunan dan kontruksi, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, dan sektor keuangan, persewaan dan jasa
perusahaan menjadi sektor basis secara kontinyu pada periode 2000-2002,
sedangkan sektor yang memiliki dampak pengganda terbesar adalah sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan.
Penelitian yang dilakukan ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya, yaitu cakupan wilayah penelitian yang lebih luas dalam lingkup
Provinsi, yaitu Provinsi Jawa Barat, juga teknik analisis yang digunakan lebih mendalam yaitu keterkaitan antara teknik analisis dengan implikasi-implikasi
yang akan ditimbulkan dari hasil perhitungan terhadap pembangunan wilayah. Kurun waktu yang digunakan pada penelitian ini antara 2001-2005. Selain itu juga
metode analisis Shift Share yang digunakan pada penelitian Dwiastuti menggunakan metode analisis Shift Share yang di bagi ke dalam 3 analisis yaitu
analisis Shift Share klasik yang membagi pertumbuhan sebagai bauran suatu variabel wilayah seperti kesempatan kerja, nilai tambah, pendapatan selama
jangka waktu tertentu yang mempengaruhi pertumbuhan provinsi, bauran industri dan keunggulan komparatif; analisis Shift Share Esteban-Marquillas yang
memasukan variabel homothetic PDRB artinya : besarnya PDRB yang diperoleh Kabupaten bila strukturnya sama dengan di provinsi; dan metode Shift Share
Arcelus dengan memasukan dampak pertumbuhan intern daerah atas perubahan PDRB yang terjadi di daerah tersebut.
Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah Metode analisis Location Quotien LQ yang digunakan untuk
menganalisis sektor unggulan dari masing-masing sektor ekonomi. Penelitian Bahri analisis yang digunakan yaitu analisis Pengganda Pendapatan dan penelitian
Usya metode analisis Shift Share digunakan untuk menganalisis perubahan
struktur ekonomi wilayah, berbeda sedikit dengan metode analisis Shift Share pada penelitian ini yang digunakan untuk menilai kinerja ekonomi wilayah
berdasarkan identifikasi sektor-sektor unggulan.
2.8. Kerangka Pemikiran