27 Gambar 13. Partikel Zeolit Perbesaran 400x dan 200x
Dari Gambar 8, 9, 10, 11 dan 12 dapat dilihat bahwa bentuk partikel dari adsorben berbeda-beda. Arang aktif terlihat banyak memiliki rongga-rongga,
hal ini dikarenakan arang telah diaktivasi sehingga rongga arang aktif bebas dari senyawa lain atau kotoran. Adsorben lainnya yang tidak diaktivasi tidak
terlihat rongga atau porinya.
B. Penelitian Utama
Pada penelitian utama, biodiesel dicampurkan dengan adsorben selama 20 menit. Adsorben yang digunakan adalah arang aktif, bentonit, diatomit,
kaolin, talk, zeolit. Konsentrasi adsorben yang digunakan adalah 1 dari bobot biodiesel.
1. Bilangan Asam
Bilangan asam adalah jumlah miligram KOH yang dibutuhkan untuk menetralkan asam-asam lemak bebas dari satu gram minyak atau lemak.
Bilangan asam dipergunakan untuk mengukur jumlah asam lemak bebas yang terdapat dalam minyak. Semakin besar nilai bilangan asam maka
semakin banyak asam lemak bebas yang terkandung dalam biodiesel. Kandungan asam lemak yang tinggi dalam biodiesel akan menyebabkan
terjadinya deposit pada sistem pembakaran dan akan menyebabkan korosi. Dari hasil analisa keragaman Lampiran 3 menunjukkan bahwa
jenis adsorben berpengaruh nyata terhadap bilangan asam dari biodiesel pada taraf
α=5. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan adsorben untuk pemurnian menyebabkan penurunan bilangan asam biodiesel. Data hasil
analisa bilangan asam dapat dilihat pada Gambar 14.
28
0.000 0.100
0.200 0.300
0.400 0.500
0.600 0.700
biodiesel cuci
arang aktif
bentonit diatomit
kaolin talk
zeolit biodiesel
kasar
jenis adsorben b
ilan g
a n
asam m
g K
O H
g
Gambar 14. Diagram batang bilangan asam biodiesel berdasarkan jenis adsorben
Pada Gambar 14 terlihat bahwa penggunaan adsorben untuk pemurnian biodiesel dapat menurunkan bilangan asam. Nilai bilangan
asam biodiesel berkisar antara 0,29 – 0,55 mg KOHg. Nilai bilangan asam ini memenuhi Standar Mutu Nasional Biodiesel yang ditetapkan oleh
Badan Standarisasi Nasional, yaitu maksimum 0,8 mg KOHg. Kandungan asam lemak bebas biodiesel hasil pemurnian dengan adsorben dan dengan
pencucian sebanyak 3 kali masih dibawah nilai spesifikasi maksimum mutu biodiesel.
Pemurnian dengan menggunakan adsorben menghasilkan biodiesel dengan kandungan asam lemak bebas lebih rendah dari biodiesel kasar dan
biodiesel cuci. Dari Gambar 14 diketahui bahwa dengan pencucian biodiesel sebanyak 3 kali dapat menurunkan kandungan asam lemak bebas
biodiesel, tetapi penggunaan adsorben lebih efektif dalam menurunkan kandungan asam lemak bebas dari biodiesel. Hal ini dikarenakan adsorben
yang digunakan dalam proses pemurnian akan mengadsorp asam lemak bebas dari biodiesel sesuai dengan pernyataan Ketaren 1985 bahwa
adsorben akan menyerap suspensi koloid gum dan resin, asam lemak bebas serta hasil oksidasi minyak seperti peroksida. Nilai bilangan asam
yang rendah menunjukkan asam lemak bebas yang terkandung dalam biodiesel rendah.
29
2. Nilai pH