Bahan dan Alat Rancangan Percobaan

III. METODOLOGI

A. Bahan dan Alat

Bahan baku yang dalam penelitian ini adalah biodiesel jarak pagar yang diperoleh dari SBRC Surfactant and Bioenergy Research Center. Adsorben yang digunakan adalah arang aktif A+, bentonit B, diatomit D, kaolin K, talk T dan zeolit Z. Adsorben ini diperoleh dari toko kimia Setia Guna. Bahan kimia yang digunakan adalah metanol, aseton 2, H 2 SO 4 , KOH 0.086N, HCl 0.1N, NaOH, indikator phenolptalein, indikator bromophenol blue, aquades. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah neraca analitik, magnet pengaduk magnetic stirer, termometer, kondensor tegak, mikroskop kamera, corong pisah, kertas saring, cawan porselin, cawan aluminium, erlenmeyer, desikator, oven, viskometer ostwald, perangkat titrasi, dan perangkat gelas lainnya.

B. Metode Penelitian 1. Penelitian

Pendahuluan Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui kapasitas tukar kation dan nilai pH adsorben. Pengukuran kapasitas tukar kation dan nilai pH adsorben dilakukan di Laboratorium Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

2. Penelitian Utama

Pada penelitian utama dilakukan proses pencampuran biodiesel kasar dengan adsorben selama 20 menit. Adsorben yang digunakan adalah arang aktif, bentonit, diatomit, kaolin, talk, zeolit. Konsentrasi adsorben yang digunakan adalah 1 dari bobot biodiesel. Setelah tahap pencampuran dan pemisahan selesai, biodiesel dianalisa. Analisa meliputi kadar asam lemak bebas, bilangan asam, pH, kadar abu tersulfat, kadar sabun dan katalis. Proses pencampuran dilakukan dengan menambahkan 250 gram biodiesel dengan 1 adsorben 2,5 gram dimasukkan dalam Erlenmeyer 300 ml. Pencampuran dilakukan dengan melakukan pengadukan 21 menggunakan stirer 20 menit, pengadukan dilakukan pada suhu kamar, selanjutnya diamkan selama 2 jam. Biodiesel disaring untuk dipisahkan dari sisa adsorben. Pengujian meliputi bilangan asam, kadar air, kadar abu tersulfat, nilai pH, kadar sabun dan katalis. Sebagai pembanding adalah biodiesel kasar dan biodiesel dengan 3 kali pencucian.

C. Rancangan Percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap dengan dua kali ulangan. Faktor perlakuannya adalah jenis adsorben J dengan taraf yaitu biodiesel cuci bio, arang aktif A+, bentonit B, diatomit D, kaolin K, talk T dan zeolit Z. Model matematis Rancangan Percobaan yang digunakan adalah sebagai berikut: Y ij = µ + τ i + ε ij uji Residu adsorben pengadukan 20 menit Pemisahan Pengendapan 2 jam 250 gram biodiesel + 1 adsorben 2.5 gram 22 Dimana : i = 1, 2, 3, 4, 5, 6 j = 1, 2 Yij = Pengamatan pada perlakuan ke-I dan ulangan ke-j µ = Rataan umum τ i = Pengaruh perlakuan ke-i ε ij = Pengaruh acak pada perlakuan ke-i ulangan ke-j 23

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Penelitian Pendahuluan

Penelitian pendahuluan meliputi uji kapasitas tukar kation adsorben, pH adsorben, dan pengamatan molekul adsorben menggunakan mikroskop kamera dengan perbesaran 400x dan 200x. Kapasitas Tukar Kation KTK Hasil analisa Tabel 3 menunjukkan bahwa kapasitas tukar kation adsorben berkisar antara 6,54 – 131,99 meq 100 g. Nilai KTK ini berpengaruh pada kemampuan adsorben untuk mengadsorpsi logam. Zeolit mempunyai kapasitas tukar kation yang sangat tinggi diantara kelima adsorben yang lain. Hal ini dikarenakan kation-kation yang terdapat dalam mineral zeolit tidak terikat kuat dalam kerangka kristalnya sehingga dapat dipertukarkan dengan mudah. Kation-kation dalam struktur rangka zeolit terdiri dari Na, K dan Ca kontribusi berat jenis besar atau Ba, Sr, Mg. Kapasitas tukar kation zeolit merupakan fungsi derajat substitusi Al dan Si dalam kerangka tetrahedral. Sifat pertukaran kation zeolit ditentukan oleh struktur kristalnya. Struktur kristal zeolit tersusun atas alumina AlO 45- dan silikat SiO 44- . Kristal zeolit bersifat agak lunak dan kandungan air dalam kristal dapat dilepaskan dengan pemanasan. Tabel 3. Kapasitas Tukar Kation Adsorben Jenis Adsorben KTK meq100g Arang aktif 11,93 Bentonit 77,34 Diatomit 12,70 Kaolin 42,71 Talk 6,54 Zeolit 131,99