Pepaya Carica papaya L.

3

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pepaya Carica papaya L.

Pepaya Carica papaya L. merupakan tanaman yang berasal dari Amerika tropis. Pusat penyebaran tanaman berada di daerah sekitar Meksiko bagian selatan dan Nicaragua. Dalam sistematika taksonomi tumbuhan pepaya diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae tumbuh-tumbuhan Divisi : Spermatophyta tumbuhan berbiji sub-divisi : Angiospermae berbiji tertutup Klas : Dicotyledone biji berkeping dua Ordo : Caricales Famili : Caricaceae Genus : Carica Species : Carica papaya L. Famili caricaceae termasuk famili kecil dari tanaman dikotiledon yang terdiri dari empat genus yaitu : carica, jarilla, jacaratia yang berasal dari daerah Amerika tropis dan cylicomorpha dari daerah Afrika ekuatorial. Genus Carica adalah genus paling penting dalam famili Caricaceae yang terdiri atas 24 spesies, dan salah satunya adalah C. Papaya L. Kalie, 1999. Tinggi pohon pepaya dapat mencapai 8 sampai 10 meter dengan akar yang kuat, batang tidak bercabang, namun apabila pucuknya dipotong cabang akan terbentuk. Batang tanaman berbentuk bulat lurus berbuku-buku, di bagian tengahnya berongga dan tidak berkayu. Daun pepaya tersusun secara melingkar pada batang, lembar daunnya menjari dengan warna permukaan atas berwarna hijau muda. Pepaya memiliki tiga jenis bunga, yaitu bunga jantan masculus, bunga betina femineus, dan bunga sempurna atau hermaprodit Rukmana, 1995. Tanaman pepaya dapat tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian 1000 m dpl dan pada umumnya tumbuh di lokasi yang cukup tersedia air, curah hujan 1000-2000 mm per tahun dan merata sepanjang tahun. Sedangkan 4 suhu optimal pertumbuhan tanaman berkisar antara 22-26 o C, suhu minimum 15 o C, dan suhu maksimum 43 o C Kalie, 1999. Dalam menentukan standar mutu buah pepaya digunakan Standar Nasional Indonesia SNI 01–4230–1996. Pepaya malang segar digolongkan dalam 4 ukuran yaitu kelas A, B, C dan D berdasarkan berat tiap buah, yang masing masing digolongkan dalam 3 jenis mutu. Kelas A : Berat per buah 2,5 kg – 3,0 kg Kelas B : Berat per buah 1,8 kg – 2,4 kg Kelas C : Berat per buah 1,5 kg – 1,7 kg Kelas D : Berat per buah 1,5 kg atau 3 kg Kriteria dalam menentukan jenis mutu buah pepaya Malang segar dinilai dari tingkat ketuaan dimana jumlah strip berwarna jingga pada permukaan kulit buah yang berwarna hijau botol saat dipanen, kebenaran kultivar. Keseragaman ukuran berat, tingkat kerusakan, kebusukan dan kadar kotoran serta tingkat kesegaran. Pada Tabel 1 di bawah ini dapat dilihat kriteria mutu buah pepaya Malang segar. Tabel 1. Kriteria mutu buah pepaya Malang segar SNI 01–4230–1996 No Kriteria mutu Mutu I Mutu II Mutu III 1 Tingkat ketuaan warna kulit jumlah strip warna jingga 13 strip 2-3 strip 1 strip 2 Kebenaran kulrivar 97 95 90 3 Keseragaman ukuran berat 97 95 90 4 Keseragaman ukuran bentuk 97 95 90 5 Buah cacat dan busuk I 0 6 Kadar kotor 7 Serangga hidupmati 0 0 0 8 Tingkat kesegaran segar100 segar25 segar25 Sumber: http:warintek.ristek.go.id Tingkat ketuaan buah menentukan kemanisan buah ketika matang, sedangkan kematangan buah dapat dilihat dari total padatan terlarut dan kekerasan. Selama proses pematangan, pepaya mengalami beberapa perubahan nyata seperti tekstur, warna, dan bau yang menunjukkan terjadinya perubahan-perubahan dalam susunannya. Pada umumnya tanda kematangan pertama pada buah adalah kehilangan warna hijau atau berkurangnya 5 kandungan klorofil, akan tetapi pada beberapa buah seperti pada pir, apel dan tomat sejumlah klorofil tersebut tetap terdapat dalam buah terutama dalam jaringan bagian-bagian dalam buah. Perubahan warna tersebut dapat terjadi baik oleh proses perombakan maupun sintetik ataupun keduanya. Sedangkan buah yang lunak disebabkan oleh perombakan protopektin yang tidak larut menjadi pektin yang larut atau hidrolisis zat pati seperti pada waluh atau lemak seperti pada alpukat. Proses pematangan buah pada umumnya meningkatkan jumlah gula-gula sederhana yang memberi rasa manis, penurunan asam-asam organik dan senyawa fenolik yang mengurangi rasa sepet dan masam, dan kenaikan zat-zat atsiri yang memberi aroma khas pada buah Matto et al., 1993 dalam Pantastico, 1986. Varietas pepaya dikenal dari bentuk, ukuran, warna, rasa, dan tekstur buahnya. Varietas pepaya yang banyak ditanam di Indonesia adalah pepaya semangka, pepaya jinggo, dan pepaya cibinong. Selain itu juga dikenal varietas pepaya mas, pepaya item, dan pepaya ijo Kalie, 1999. Salah satu jenis pepaya yang dikembangkan saat ini adalah pepaya IPB 1 yang ciri- cirinya dapat dilihat pada Tabel 2 berikut: Tabel 2. Ciri-ciri pepaya IPB 1 Deskriptor Nilai Warna batang Coklat keabu-abuan Warna petiole Hijau sedikit ungu kemerahan Bentuk sinus daun Agak tertutup Bentuk gerigi daun Cembung Warna daging buah Jingga Warna kulit buah Hijau muda Tipe daun 11.00 Warna bunga Putih Bentuk Buah lonjong Ukuran buah Kecil Panjang buah cm 14 + 1 Diameter buah cm 10 + 1 Bobot per buah g 654 + 146 Rasa daging buah Sangat manis 11-12 Brix Kadar air 88 + 2 Kadar vitamin C mg100g 122 + 30 Umur petik hari setelah anthesis + 140 Sumber : www.rusnasbuah.co.id 6 Buah pepaya secara keseluruhan mirip buah melon, berongga, bentuk buah bulat, elongata, antar dan petandria, sedangkan warna daging kuning, orange sampai merah cerah serta mempunyai aroma khas. Rasanya manis dan menyegarkan karena mengandung banyak air. Nilai gizi buah ini cukup tinggi karena mengandung banyak provotamin A dan vitamin C, serta mineral kalsium. Batang, daun, dan buah pepaya muda mengandung getah berwarna putih. Getah ini mengandung suatu enzim pemecah protein atau enzim proteolitik yang disebut papain. Sebagai enzim proteolitik, papain banyak digunakan dalam industri, diantaranya industri makanan dan minuman, farmasi, kosmetik, tekstil, dan penyamak. Analisis komposisi buah dan daun pepaya dapat dilihat pada Tabel 3 berikut: Tabel 3. Analisis komposisi buah dan daun pepaya Unsur komposisi Buah masak Buah mentah Daun Energi kal 46 26 79 Air g 86.7 92.3 75.4 Protein g 0.5 2.1 8 Lemak g 0.1 2 Karbohidrat g 12.2 4.9 11.9 Vitamin A IU 365 50 18.250 Vitamin B mg 0.04 0.02 0.15 Vitamin C mg 78 19 140 Kalsium mg 23 50 353 Besi mg 1.7 0.4 0.8 Fosfor mg 12 16 63 Sumber : Direktorat Gizi, Depkes RI 1979 dalam Kalie 1999 Keterangan : sedikit sekali, dapat diabaikan Tingkat kemasakan buah pepaya biasanya dinyatakan dalam bentuk buah muda, buah tua, buah mengkal, dan buah terlalu masak. Buah pepaya dipanen pada stadium mendekati matang pohon, yakni setelah buah menunjukkan garis-garis menguning. Untuk pemasaran setempat biasanya buah dipetik pada tingkat kemasakan mengkal, sedangkan untuk pemasaran jarak jauh buah dipetik pada tingkat kemasakan tua. Buah masak mengkal bila kulit buah di bagian ujung tampak mulai menguning, sedangkan daging buah 7 masih tetap keras. Buah pepaya yang masak ditandai dengan kulit dan dagingnya berwarna cerah, rasanya manis, dan aromanya sudah tercium.

B. Teknologi Near Infrared NIR