Wawancara dengan Pengelola HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengunjung

E. Wawancara dengan Pengelola

Dari hasil wawancara dan penelaahan terhadap tujuan taman nasional diperoleh keterangan bahwa secara umum Perencanaan di trail-trail Interpretasi Taman Nasional Ujung Kulon ditujukan untuk pelayanan interpretasi dengan memperbaiki dan melengkapi sarana dan prasarana, salah satunya trail menuju Pantai Selatan yaitu trail TanjungLame-KarangRanjang-Cibandawoh-Cikeusik. Untuk trail pantai selatan akan di buat sarana berupa trail khusus yang dapat memudahkan pengawasan. Hal ini dikarenakan trail merupakan habitat Badak Jawa Rhinoceros sondaicus, sedangkan untuk prasarana yang akan dibuat adalah pembuatan papan-papan interpretasi papan nama obyek, papan petunjuk arah, papan interpretasi dan shelter. Perencanaan interpretasi ini sudah pada tahap Pembuatan Kerangka Perencanaan Interpretasi dan observasi lapangan. Kerangka perencanaan interpretasi dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan terhadap pengunjung dan perhatian terhadap kebutuhan pengunjung. Kerangka ini di muat dalam Rencana Penggunaan Oleh Publik POP Taman Nasional Ujung Kulon, yang merupakan kerjasama BTNUK dengan UNESCORARE. Masalah yang dihadapi oleh pihak taman nasional untuk saat ini yaitu terhambatnya dana dalam penyediaan sarana dan prasarana yang ada di kawasan Pantai Selatan, kurangnya sarana dan prasarana yang ada di kawasan pantai selatan menyebabkan pengunjung yang mendatangi kawasan Pantai Selatan merasa kecewa, selain itu faktor cuaca juga menjadi hambatan bagi pengunjung.

VI. PERENCANAAN INTERPRETASI A. Penyusunan Program Interpretasi

Perencanaan interpretasi ini merupakan hasil dari keseluruhan observasi lapangan dan analisis hasil terhadap potensi sumberdya, pengunjung dan pengelola, dari ketiga analisis tersebut kemudian dipilih suatu program interpretasi beserta media yang akan disampaikan di sepanjang trail dengan berhenti pada setiap objek interpretasi yang mengandung sumberdaya yang menarik. pembahasan dari obyek interpretasi, trail interpretasi, fasilitas dan kegiatan interpretasi. Objek interpretasi yang ada pada setiap trail merupakan gambaran dari suatu tema yang telah ditentukan, selain itu tema digunakan untuk membimbing pengunjung dalam menikmati setiap sumberdaya yang merupakan bagian dari cerita interpretasi. Penyusunan program interpretasi trail Pantai Selatan dari TanjungLame- KarangRanjang-Cibandawoh-Cikeusik ini ditujukan untuk pengunjung kelompok umur lebih muda dari 20 tahun dengan tingkat pendidikan SMA dan kelompok umur 21-30 tahun dengan tingkat Perguruan TinggiMahasiswa. Pertimbangan pemilihan kelompok umur ini disesuaikan dengan kondisi trail. A.1. Tema Interpretasi Taman Nasional Tema adalah komentar mengenai status sumberdaya dan kaitannya dengan gambaran yang lebih besar, atau sesuatu yang ingin disampaikan. Menurut Kohl 2003 dalam Badiā€™ah 2004 Pengunjung datang mengunjungi suatu taman nasional, karena menginginkan suatu pengalaman. Sehingga taman nasional harus mempunyai tema untuk disampaikan kepada pengunjung. Melalui pengalaman yang direncanakan dengan baik, pengunjung akan memperoleh tema yang akan mereka bawa pulang. Ujung Kulon mempunyai empat tema yang akan digunakan dalam pembuatan perencanaan interpretasi diantaranya yaitu: 1 Tema I : Bahkan setelah gelombang besar yang disebabkan letusan Gn. Krakatau yang meratakan kawasan TNUK, proses suksesi alam jauh dari rusak kawasan ini terbangun kembali dan memberikan bentuk baru dan liar.