ketujuh orang itu sebelum masuk hutan, mereka menancapkan tujuh buah tongkat dari kayu bungur. Sampai sekarang ke enam orang tersebut belum kembali,
menurut dongeng ke enam orang itu menjelma menjadi harimau, masyarakat dari dulu hingga sekarang masih menganut kepercayaan tertentu ketika berada didalam
hutan. Kepercayaan tersebut berupa larangan-larangan yaitu tidak boleh makan
sambil berjalan, jika akan duduk harus diberi alas dedaunan, jangan bersiul, jangan pernah menyebut nama harimau, tidak boleh memetik daun atau
memotong dahan tanpa pisaugolok, buang air kecil jangan sambil berdiri, tidak boleh berjalan waktu sore hari menjelang maghrib. Apabila larangan-larangan
tersebut di indahkan, maka akan tidak bersahabat dengan roh-roh penghuni hutan
ini sebagai akibatnya mungkin akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. D. Kondisi Fisik Trail
1. Trail dari TanjungLame-KarangRanjang
Trail ini dimulai dengan melewati pemukiman penduduk legon pakis yang ada disekitar kantor seksi konservasi Wilayah II Handeuleum, jalan tanah yang
becek apabila musim hujan, trail yang dimulai dari legon pakis Pos TanjungLame sampai ke Pos KarangRanjang yaitu ± 5,5 km. Trail menuju
KarangRanjang memiliki topografi yang datar. Trail TanjungLame- KarangRanjang terpotong 3 aliran sungai yaitu aliran sungai selokan duyung,
sungai ciperepet dan sungai cilintang. Kondisi trail masih alami hampir semua jalannya becek dan licin. Pada awal-awal masuk trail, kondisi trail masih kering,
tetapi sudah memasuki jarak ± 2,4 km trail mulai becek dan susah dilewati, karena tanahnya yang lunak, dan banyak duri rotan. Lebar trail dari TanjungLame-
KarangRanjang antara 0,5-3,4 m dengan waktu tempuh ± 3 jam 33 menit.
Gambar 14. Pintu masuk Trail Gambar 15. Trail melewati Pemukiman penduduk
Sumber : BTNUK
2. Trail dari KarangRanjang-Cibandawoh
Trail KarangRanjang-Cibandawoh yaitu mengikuti jalan patroli dengan panjang trail dari pos KarangRanjang-Cibandawoh ± 5,7 km, dengan waktu
tempuh ± 2 jam. Trail KarangRanjang menuju Cibandawoh memiliki topografi naik, turun, dengan kondisi hutan masih rimbun mencirikan hutan hujan tropis
dataran rendah. Kondisi trail masih alami dan ada trail yang tertutup oleh tumbuhan jenis paku-pakuan. Pada jarak ± 2 km kondisi trail sedikit becek dan
licin yang tidak terlalu panjang, kemudian trail kering sampai menuju shelter Cibandawoh. Lebar trail antara 0,5-1 m.Gambaran tentang kondisi trail disajikan
pada gambar berikut ini :
Gambar 16. Trail yang rimbun dengan jenis paku-pakuan Gambar 17. Kondisi Trail KarangRanjang-Cibandawoh
3. Trail dari Cibandawoh-Cikeusik
Trail Cibandawoh-Cikeusik dapat ditempuh dengan waktu 2 jam 38 menit dengan panjang trail ± 7,6 km untuk sampai ke muara Cikeusik. Kondisi trail
menuju Cikeusik semuanya menyusuri hamparan pasir yang cukup panjang sehingga trail ini dapat dikatakan cukup melelahkan.
Gambar 18. Kondisi Trail menyusuri pantai sepanjang perjalanan
E. Wawancara dengan Pengelola