Pengukuran Kandungan Karbohidrat Daun Letak dan Luas Topografi dan tanah

E. Pengukuran Kandungan Karbohidrat Daun

Berikut hasil penelitian mengenai kandungan karbohidrat yang dilakukan oleh Sugiharti 1998. Tabel 3. Ketahanan Enam Jenis Tanaman Hutan Kota Berdasarkan Kecepatan Fotosintesis, Respirasi dan Kandungan Karbohidrat Daun No Jenis Parameter Jumlah Keterangan Kecepatan fotosintesis Kecepatan Respirasi Penurunan Kandungan Karbohidrat 1. Asam jawa -1 19,03 -1 Peka 2. Asam Londo -2 -2 10,67 -4 Peka 3. Trembesi -2 19,88 -2 Peka 4. Kaliandra 0 16,35 0 Tidak peka 5. Bunga merak 0 0 13,02 Tidak peka 6. Flamboyan 0 10,29 0 Tidak peka Keterangan : - = menunjukkan dampak negatif berupa penurunan 0 = menunjukkan tidak adanya pengaruh Sumber : Sugiharti 1998

F. Respon Tanaman Terhadap Peningkatan Konsentrasi CO

2 Ambien Meningkatnya konsentrasi CO 2 atmosfer dapat menyebabkan perubahan kondisi lingkungan global Lincoln et al. 1993 dalam Atmowidi, 1998 yang akan berdampak pada proses fisiologi. Respon tanaman yang hidup di lingkungan dengan konsentrasi CO 2 tinggi yaitu dengan cara mengurangi kandungan nitrogen daun, atau sering disebut sebagai nitrogen dillution effect dengan cara meningkatkan nisbah antara unsur karbon dengan nitrogen C:N Kinney et al. 1997 dalam Atmowidi, 1998. Pada umumnya besarnya kandungan nitrogen daun yang direduksi berkisar antara 10 sampai 30 bergantung pada beberapa hal yaitu jalur fiksasi karbon tanaman C3 mempunyai reduksi karbon lebih besar dibandingkan tanaman C4, spesies tanaman, komunitas tanaman, dan kemampuan sumber daya esensial lain untuk pertumbuhan tanaman Lincoln et al. 1993 dalam Atmowidi, 1998. Peningkatan laju fotosintesis tanaman sebagai akibat tingginya konsentrasi CO 2 lingkungan menyebabkan terjadinya penimbunan karbohidrat di daun. Keragaman peningkatan kandungan karbohidrat daun juga terjadi pada tumbuhan liar yang tumbuh pada lingkungan yang kaya akan CO 2 seperti Desmodium paniculatum leguminosa, tumbuhan hutan Liriodendron tulipfera, dan Querqus alba Atmowidi, 1998. Tanaman yang tumbuh pada lingkungan yang kaya CO 2 umumnya efisien dalam pemanfaatan air sehingga kandungan air pada sel tanaman tersebut umumnya tinggi seperti pada kedelai Atmowidi, 1998. Studi lain menunjukkan bahwa kandungan air pada daun tidak terpengaruh oleh peningkatan konsentrasi CO 2 Atmowidi, 1998 . Adanya keragaman kandungan air daun pada berbagai spesies tanaman berhubungan dengan habitatnya. Tanaman yang tumbuh di daerah kering efisien dalam menggunakan air dan merespons secara konsisten terhadap perubahan konsentrasi CO 2 lingkungan. Tanaman yang tumbuh di lingkungan dengan konsentrasi CO 2 tinggi umumnya mempunyai ketebalan dan bobot daun yang lebih tinggi. Peningkatan bobot daun terjadi karena meningkatnya jumlah jaringan palisade, misal pada beberapa tanaman hutan L. tulipifera dan Q. alba. Pada semak A. tridentata tidak selalu terjadi peningkatan bobot dan ketebalan daun. Respons tanaman terhadap peningkatan CO 2 juga terjadi pada tanaman C3, termasuk kedelai, pinus, dan Liquidambarstyraciflua , tetapi tidak terjadi pada tanaman C4 seperti jagung Atmowidi, 1998.

III. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Letak dan Luas

Kampus IPB Dramaga memiliki luas areal ± 256,97 Ha Nasution, 2003. Secara administratif terletak di Desa Babakan Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, yang berjarak kurang dari 10 km ke arah barat Kota Bogor. Secara geografis terletak antara 6 30’ - 6 45’ LS dan 106 45’ - 106 50’ BT. Kampus IPB Dramaga dibatasi oleh perkampungan penduduk desa Babakan dari sebelah Timur, Sebelah Selatan dan Barat dibatasi oleh sungai Cihideung Desa Cihideung Ilir, sebelah Utara dibatasi oleh sungai Ciapus dan sungai Cisadane.

B. Topografi dan tanah

Suciasti 2004 menyatakan bahwa Kampus IPB Dramaga memiliki katagori tanah jenis latosol dengan tekstur sedang, kedalaman efektif lebih dari 90 cm, pH tanah agak masam 5,6 – 6,5. Hara essensial Karbon, Nitrogen, Fosfor dan Kalium berada dalam defisiensi. Ketinggian tempat berkisar antara 175-200 m di atas permukaan laut. Jenis batuan yang ditemukan pada tapak adalah batuan vulkanik dari gunung Salak, batuan endapan dan batuan sedimen. Jenis batuan baku yang dominan adalah andesit basal dengan susunan mineral piroksin Nasution, 2003. Topografi Kampus IPB Darmaga sebagian besar terdiri dari lapangan datar sampai sedikit bergelombang dengan lereng-lereng pada daerah yang berbatasan dengan sungai-sungai Nasution, 2003.

C. Iklim