Massa Karbohidrat Daun Kemampuan serapan karbon dioksida 5 (lima) jenis tanaman hutan kota

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Massa Karbohidrat Daun

Karbohidrat mempunyai hubungan yang erat dengan CO 2 karena karbohidrat merupakan hasil pokok fotosintesis yang dihasilkan dari gas CO 2 dan molekul air. Kira-kira 75 dari tubuh tanaman itu terdiri atas karbohidrat yang rumus kimianya boleh dituliskan sebagai C x H 2 O y . Rumus ini dengan jelas menunjukkan sifatnya, yaitu hidrat dari karbon Dwijoseputro, 1980. Nilai absorpsi, persentase, dan massa karbohidrat dari kelima jenis tanaman hutan kota ini dapat dilihat pada Tabel 5 berikut. Tabel 5. Absorpsi, Persentase, dan Massa Karbohidrat Daun Jenis Tanaman Absorpsi Karbohidrat Persentase Karbohidrat gg Massa Karbohidrat g 05.00 08.00 12.00 05.00 08.00 12.00 05.00 08.00 12.00 Krey Payung 0,39 0,49 0,55 21,71 26,66 30,06 4,34 5,33 6,01 Manggis Hutan 0,43 0,45 0,52 23,29 24,35 28,32 4,66 4,87 5,66 Melinjo 0,38 0,41 0,46 20,38 22,26 24,76 4,08 4,45 4,95 Sawo Kecik 0,49 0,52 0,57 26,52 28,07 31,11 5,31 5,62 6,22 Trengguli 0,38 0,40 0,42 20,87 21,74 23,02 4,17 4,35 4,60 Berdasarkan Tabel di atas, dapat dilihat bahwa setiap jenis tanaman memiliki nilai absorpsi yang berbeda. Perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan nilai warna cairan hasil pengenceran ekstraksi daun yang dibaca pada spektrofotometer. Semakin pekat warna yang dihasilkan maka nilai absorpsi karbohidrat daunnya pun semakin tinggi. Nilai absorpsi setiap jenis tanaman mengalami peningkatan pada setiap waktu pengambilan sampel. Hal tersebut dapat terjadi karena seiring pertambahan waktu, maka semakin tinggi intensitas cahaya sehingga mengakibatkan peningkatan fotosintesis daun terutama pada saat penyerapan CO 2 . Seluruh dugaan tersebut berlaku dengan asumsi bahwa kondisi cuaca saat pengukuran cerah atau tidak mendung. Persentase dan massa karbohidrat dihitung menggunakan persamaan 1 dan 2. Nilai rata-rata absorpsi karbohidrat terendah yaitu trengguli sebesar 0,40 sedangkan tertinggi pada jenis tanaman sawo kecik sebesar 0,53. Rata-rata persentase karbohidrat terendah yaitu trengguli sebesar 21,88 dan tertinggi yaitu sawo kecik sebesar 28,57. Rata-rata massa karbohidrat terendah yaitu trengguli sebesar 4,38 g dan tertinggi yaitu sawo kecik sebesar 5,71 g. Dari hasil perhitungan, dapat disimpulkan bahwa absorpsi, persentase dan massa karbohidrat setiap jenis tanaman saling berhubungan lurus. Hubungan lurus yang dimaksud adalah nilai absorpsi karbohidrat yang tinggi menyebabkan nilai persentase dan massa karbohidrat yang juga tinggi begitu juga sebaliknya. Urutan absorpsi, persentase dan massa karbohidrat dari yang terendah sampai yang tertinggi adalah trengguli, melinjo, manggis hutan, krey payung dan sawo kecik.

B. Massa Karbon dioksida