Tegangan patah modulus of rupture, MOR Keteguhan tekan

Tabel 10 hasil uji lanjut dengan uji Duncan untuk melihat adanya interaksi antara tepat tumbuh dengan provenans dapat dilihat bahwa Caludia River mempunyai rataan terbesar dan berbeda nyata dengan yang lain dan dari Tabel 9 hasil analisis keragaman bahwa faktor tempat tumbuh Martapura dan Parung Panjang dan faktor antar provenans ke 6 Provenans pada 2 tempat tumbuh berbeda nyata atau dengan kata lain nilai modulus elastisitas dari suatu provenans kayu mangium tergantung dari jenis provenans dan lokasi dimana jenis tersebut ditanam, seperti jenis Claudia River yang ditanam di Martapura lebih besar nilai MOE nya dibandingkan dengan provenans yang sama yang ditanam di Parung Panjang. Hasil analisis keragaman terhadap modulus elastisitas MOE pada Tabel 9 didapatkan bahwa faktor tempat tumbuh Martapura dan Parung Panjang, antar provenans dan interaksi antara tempat tumbuh dan provenans berbeda nyata, artinya setiap faktor saling berikatan dan mempengaruhi. Nilai rata-rata modulus elastisitas dari Martapura ialah 139189-56672 Kgcm 2 sedangkan dari Parung Panjang ialah 107521-97473 Kgcm 2 . Nilai modulus elastisitas yang terbesar terdapat pada Claudia River-Martapura sedangkan yang terkecil ialah Kiriwo- Martapura. Dari rata-rata keseluruhan dapat disimpulkan nilai modulus elastisitas yang terbesar ialah kayu mangium yang berasal dari Parung Panjang.

2. Tegangan patah modulus of rupture, MOR

Hasil analisis keragaman didapatkan hasil bahwa faktor tempat tumbuh Martapura dan Parung Panjang dan faktor antar provenans berbeda nyata, dengan kata lain bahwa provenans yang sama apabila ditanam ditempat tumbuh yang berbeda akan berpengaruh terhadap perbedaan kekuatan MOR dari tiap provenan tersebut. Pada Tabel 11 dapat dilihat bahwa Kuru-Parung Panjang mempunyai rataan terbesar dan berbeda nyata dari provenans lain dengan nilai rataan 702,82 Kgcm 2 sedangkan yang terkecil ialah Kiriwo-Martapura dengan nilai 440,82 Kgcm 2 . Tabel 11. Rata-rata nilai Tegangan Patah MOR pada Setiap Provenans di Dua Tempat Tumbuh Interaksi MOR Kgcm 2 6A 440,33 a 4A 452,05 a b 2A 529,1 a b c 3A 577,1 a b c d 4B 588,42 b c d 5B 595,23 b c d 5A 608,32 c d 6B 646,88 c d 1B 665,55 c d 2B 678,21 c d 1A 687,9 d 3B 702,82 d Keterangan : Rataan dengan kode huruf yang sama dalam satu kolom tidak berbeda nyata. A : Martapura B : Parung Panjang 1 : Claudia River, QLD 2 : Lake Muray, PNG 3 : Kuru, PNG 4 : Wipin, PNG 5 : Rini, PNG 6 : Kiriwo, PNG

3. Keteguhan tekan

Keteguhan tekan merupakan kemampuan kayu untuk menahan beban atau tekanan yang berusaha memperkecil ukurannya. Keteguhan tekan sejajar serat lebih tinggi dari kekuatan tekan tegak lurus serat sampai 15 kali. Pada kayu lunak keteguhan tekan pada arah tangensial lebih tinggi dari radial, tetapi pada kayu keras keteguhan tekan radial lebih tinggi dari tangensial. Kekuatan tekan kayu pada arah longitudinal lebih rendah dibanding logam tetapi lebih tinggi dibandingkan bahan konstruksi lainnya Tsoumis, 1991. Keteguhan tekan yang diteliti pada penelitian ini meliputi keteguhan tekan sejajar serat dan keteguhan tekan tegak lurus serat, tetapi untuk keteguhan tekan tegak lurus serat tidak di uji lanjut Duncan karena tidak berbeda nyata lihat lampiran 12. Tabel 12. Nilai Rata-rata Keteguhan Tekan Kayu Mangium Interaksi Sejajar Serat Kgcm 2 Interaksi Tegak Lurus Serat Kgcm 2 6A 277,37 a 6A 74,77 2A 297,28 a b 4A 81,39 4A 302,9 a b c 2A 86,79 5A 325,08 a b c 5A 86,9 4B 342,13 a b c d 3A 94,96 3A 351,62 a b c d 6B 99,36 1B 364,36 a b c d 1B 101,26 2B 377,39 b c d 1A 103,8 1A 384,33 b c d 2B 106,54 6B 390,91 c d 4B 108,61 5B 401,91 d 5B 109,56 3B 413,35 d 3B 119,92 Keterangan : Rataan dengan kode huruf yang sama dalam satu kolom tidak berbeda nyata. A : Martapura B : Parung Panjang 1 : Claudia River, QLD 2 : Lake Muray, PNG 3 : Kuru, PNG 4 : Wipin, PNG 5 : Rini, PNG 6 : Kiriwo, PNG Hasil analisis keragaman yang tercantum di Tabel 9 bahwa faktor tempat tumbuh Martapura dan Parung Panjang berbeda nyata untuk keteguhan tekan sejajar serat dan tegak lurus serat, sedangkan untuk faktor antar provenans dan interaksi antara provenans dan tempat tumbuh tidak beda nyata. Dari Tabel 12 dapat dilihat bahwa nilai rataan terbesar untuk keteguhan tekan sejajar serat ialah Kuru-Parung Panjang yaitu 413,35 Kgcm 2 dan nilai terkecil pada Kiriwo- Martapura dengan nilai 277,37 Kgcm 2 begitu juga dengan nilai tertinggi untuk keteguhan tekan tegak lurus serat ialah Kuru di Parung Panjang yaitu 119,92 Kgcm 2 dan terkecil ialah Kiriwo-Martapura dengan nilai 74,77 Kgcm 2 . Secara keseluruhan nilai rata-rata dari keteguhan tekan sejajar serat dan tegak lurus serat dari ke dua tempat tumbuh didapat bahwa keteguhan tekan tegak lurus serat lebih tinggi dibandingkan dengan keteguhan tekan tegak lurus serat dan juga provenans yang ditanam di Parung Panjang lebih memiliki keteguhan tekan yang tinggi dibandingkan provenans yang ditanam di Martapura.

4. Keteguhan geser sejajar serat