terdiri dari 16 kelurahan, Kecamatan Bogor Timur terdiri dari 6 kelurahan dan Kecamatan Tanah Sareal terdiri dari 11 kelurahan.
Kemiringan Kota Bogor sebagian besar berkisar antara 0-15 persen dan sebagian kecil daerahnya mempunyai kemiringan antara 15-30 persen. Jenis tanah
hampir diseluruh wilayah Kota Bogor adalah Latosil coklat kemerahan dengan kedalaman efektif tanah lebih dari 90 cm dengan tekstur tanah yang halus serta
bersifat agak peka terhadap erosi. Kedudukan topografis Kota Bogor di tengah- tengah wilayah Kabupaten Bogor serta lokasinya dekat dengan ibukota negara
merupakan potensi yang strategis untuk perkembangan dan pertumbuhan ekonomi.
Adanya Kebun Raya yang di dalamnya terdapat Istana Bogor, museum- museum serta objek-objek wisata yang lainnya merupakan tujuan wisata yang
menarik dan mendatangkan pendapatan bagi perekonomian. Letak Bogor yang berada pada jalur Puncak atau Cianjur juga merupakan potensi lain yang bisa
meningkatkan kegiatan perekonomian di Kota ini.
4.1. Sektor Pariwisata di Kota Bogor
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor strategis dalam pengembangan perekonomian suatu daerah. Pengembangan sektor pariwisata di
Kota Bogor dirasakan semakin penting karena selain mampu meningkatkan perkembangan ekonomi, juga mampu memperluas kesempatan kerja dan
pemerataan pendapatan.
Tingkat kemiskinan dan tingkat pengangguran merupakan dua permasalahan besar yang ada di Kota Bogor. Oleh karena itu dibutuhkan
penggalian potensi daerah yang dapat memberikan kontribusi terhadap perekonomian Kota Bogor agar kedua permasalahan tersebut dapat segera diatasi.
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu memberikan kontribusi dalam penerimaan pendapatan serta mampu menyerap tenaga kerja.
Hal tersebut terjadi karena adanya permintaan terhadap hotel, restoran dan jasa penunjang angkutan dari para wisatawan yang datang. Dengan demikian,
kedatangan wisatawan ke suatu daerah dalam hal ini adalah Kota Bogor akan membuka peluang bagi masyarakat untuk menjadi pengusaha atau pengelola
hotel, restoran, jasa angkutan dan pengelolaan obyek dan daya tarik wisata sehingga peluang tersebut akan memberikan kesempatan kepada masyarakat lokal
untuk bekerja dan nantinya masyarakat akan memperoleh pendapatan dari pekerjaan tersebut.
Dilihat dari data pada tabel 4.1, sektor pariwisata Kota Bogor memiliki peran yang cukup penting terhadap pembentukan PDRB. Kontribusinya cukup
stabil dari tahun ke tahun. Tabel 4.1. PDRB Sektor pariwisata Kota Bogor Atas Dasar harga Konstan 1993
Juta Rupiah
Tahun Hotel Restoran Jasa Angkutan
Total PBRB Pariwisata
Total PBRB Seluruh Sektor
1997 1998
1999 2000
2001 2002
2003 5.376,67
5.049,40 5.155,43
8.928,61 9.453,61
9.756,10
10.091,10 67.676,40
60.913,66 62.497,41
65.198,77 68.092,25
69.861,15 71.746,13
13.162,17 11.162,17
11.287,18 11.454,82
11.941,55 12.606,93
13.171,39 86.215,24
77.125,23 78.940,02
85.582,20 89.487,41
92.224,18 95.008,62
1.098.515,66 915.583,25
945.633,75 1.145.689,01
1.209.942,71 1.279.881,96
1.357.633,57 7,85
8,42 8,35
7,47 7,40
7,20 7,00
Sumber: BPS Kota Bogor, 2004.
4.2. Objek Wisata di Kota Bogor