2.3. Karakteristik Umum Bakteri dan Fungi
Semua bakteri bersel tunggal, walaupun dalam beberapa kondisi dapat dijumpai dalam bentuk koloni yang kelihatannya bersel banyak. Bakteri lebih
kecil ukurannya dibandingkan dengan protozoa atau fungi sejati. pH optimum untuk pertumbuhan bakteri terletak antara 6,5 sampai 7,5. Beberapa spesies
bakteri dapat tumbuh dalam keadaan sangat masam atau sangat alkalin Pelczar Chan, 1986.
Fungi atau cendawan adalah organisme heterotrof, mereka memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya, kelembaban yang tinggi dan persediaan
oksigen untuk pertumbuhannya. Bila mereka hidup dari benda organik mati yang terlarut, mereka disebut saprofit. Beberapa fungi, meskipun saprofitik, dapat juga
menyerbu inang yang hidup lalu tumbuh subur sebagai parasit Pelczar Chan, 1986 . Menurut Volk dan Wheeler 1988, fungi juga dapat tumbuh baik pada
lingkungan yang banyak mengandung gula dan pada kondisi asam yang tidak menguntungkan bagi bakteri.
Fungi merupakan jasad mikro yang dapat menghancurkan selulosa, zat pati, gum, lignin dan senyawa organik yang mudah dilapuk. Jasad mikro ini dapat
dikelompokan ke dalam tiga golongan yaitu 1 ragi; 2 kapang; dan 3 jamur Soepardi, 1983. Dari ketiga golongan fungi diatas, hanya kapang yang
mempunya i arti penting dalam pertanian. Kapang sangat dipengaruhi oleh tingkat aerasi. Aerasi yang buruk akan menekan laju pertumbuhan organisme ini. Jumlah
dan jenis bahan organik sangat mempengaruhi jenis kapang yang tumbuh. Jenis kapang yang sering dijumpai antara lain Penicilium, Mucor, Trichoderma, dan
Aspergilus Soepardi, 1983. Fungi sangat berperan penting dalam perubahan
susunan tanah. Fungi tidak berklorofil sehingga mereka menggantungkan sumber energi dan karbon yang berasal dari bahan organik Volk Wheeler, 1988.
2.4. Mikrob Pendegradasi Xilan
Xilan merupakan karbohidrat yang paling luas tersebar di alam setelah selulosa. Merang, kulit pohon dan kayu konifera terdiri dari 30 xilan, sedangkan
ampas tebu dan kayu pohon berdaun masing- masing mengand ung 7 - 12 dan 25 - 29 ww xilan Schlegel Schmidt, 1994.
Xilan termasuk ke dalam golongan karbohidrat, merupakan komponen utama dari hemiselulosa pada dinding sel tanaman yang terikat pada selulosa,
pektin, lignin, dan polisakarida lainnya. Hemiselulosa ini tidak berkerabat dengan selulosa jika ditinjau dari strukturnya, namun larut dalam air atau alkali.
Hemiselulosa terdiri dari pentosa xilosa, arabinosa atau heksosa glikosa, manosa, galaktosa maupun asam uronat. Di dalam tumbuh-tumbuhan
hemiselulosa berfungsi sebagai zat cadangan atau penopang Schlegel Schmidt, 1994.
Rantai xilan terdiri dari ß-D-xilosa yang bersambungan secara 1,4 glikosidik. Rantai ini berasal dari rantai selulosa dengan mengganti gugus-gugus
CH
2
-OH dengan atom H; tetapi derajat polimerisasinya jauh lebih rendah. Beberapa xilan mengandung arabinosa, glukosa, galaktosa, dan glukuronat
Schlegel Schmidt, 1994. Hidrolisis xilan melibatkan kompleks enzim yang disebut xilanase dan
menghasilkan monomer gula sederhana berupa xilooligosakarida, xilobiosa, dan xilosa. Produk hidrolisis xilan itu merupakan bahan yang dapat digunakan dalam
pelapisan tablet dan pemanis buatan rendah kalori Kulkarni et al., 1999. Xilanase dapat juga digunakan dalam proses pembuatan bubur kertas pulping
dan pemutihan bubur kertas bleaching pada industri bubur kertas Horikoshi,
1996. Penerapan xilanase juga dilakukan pada industri ternak untuk mengubah