sulfat yang cukup tinggi sehingga dapat dimanfaatkan oleh bakteri pereduksi sulfat sebagai sumber energi bagi bakteri ini untuk dapat hidup dan berkembang.
Reduksi sulfat dapat dihambat dengan adanya oksigen, nitrat dan ion ferric. Mekanisme kimia reduksi sulfat memerlukan aktivitas mikrob untuk
menguraikan bahan organik. Mikrob ini dapat ditemukan hampir di semua lingkungan bumi, seperti sedimen laut, sedimen danau, tanah yang tergenang dan
lumpur Zinder Brock, 1978.
-10 10
20 30
40 50
60
5 10
15 Waktu Inkubasi hari
Populasi 10
5
Bakteri Pereduksi Sulfat
Gambar 9 Populasi Bakteri Pereduksi Sulfat Selama Waktu Inkubasi
4.3. Analisis pH, Eh dan Kandungan Logam Berat Dalam Campuran Tanah Bekas Tambang Batubara Dengan Sludge Yang Digenangi
4.3.1 Nilai pH dan Eh
Pada Gambar 9 dapat dilihat terjadinya perubahan nilai pH pada campuran tanah bekas tambang batubara dengan sludge dibandingkan dengan tanah bekas
tambang batubara. Perubahan pH ini akibat adanya proses penggenangan.
Penggenangan yang dilakukan pada sampel akan meningkatkan pH tanah masam dan menurunkan pH tanah alkali, sehingga pH tanah masam dan alkali akan
bertemu pada pH antara 6 dan 7 setelah penggenangan De Datta, 1981. Perubahan pH yang terjadi ini dapat diakibatkan oleh beberapa faktor,
seperti perubahan besi ferri menjadi ferro dan sulfat menjadi sulfida. Reaksi kimia yang dilakukan oleh bakteri pereduksi sulfat selama waktu inkubasi dalam
keadaan tergenang yaitu : 2CH
3
CHOHCOOH + SO
4 2-
? 2CH
3
COOH + 2H
2
O + 2CO
2
+ S
2-
. Pada reaksi kimia tersebut dapat dilihat bahwa terjadi reaksi reduksi sulfat menjadi sulfida sehingga pH sampel akan meningkat Gambar 10.
Penurunan kadar sulfat ini telah dibuktikan pada penelitian sebelumnya yaitu dari 381,19 ppm ke 288,54 ppm.
1 2
3 4
5 6
7 8
5 10
15
Waktu Inkubasi hari Kisaran pH
TBTB + Sludge TBTB
Gambar 10 Perubahan Nilai pH Selama Waktu Inkubasi
Sejalan dengan semakin bertambahnya waktu inkubasi pada campuran tanah bekas tambang batubara dengan sludge bubur kertas yang digenangi selama
15 hari, nilai Eh semakin menurun Gambar 11. Penurunan nilai Eh ini didukung juga oleh kandungan bahan organik dalam sludge yang cukup tinggi yaitu sebesar
28,28 me100g Maulana, 2005. Apabila mikrob aerobik telah menggunakan oksigen selama masa
penggenangan, maka bakteri anaerob akan menjadi dominan. Respirasi mikrob secara anaerobik akan melibatkan serangkaian reaksi reduksi-oksidasi. Dalam
reaksi tersebut bahan organik berfungsi sebagai pemberi elektron dan senyawa anorganik sebagai penerima elektron atau senyawa anorganik tereduksi. Makin
tinggi tingkat reduksi, maka akan semakin padat elektron di larutan tanah dan potensi redoks Eh menurun. Penurunan potensial redoks lebih cepat di tanah
yang mengandung bahan organik tinggi Situmorang Sudadi, 2001.
-50 50
100 150
200
5 10
15 Waktu Inkubasi hari
Kisaran Eh milivolt TBTB
TBTB + sludge
Gambar 11 Perubahan Nilai Eh Selama Waktu Inkubasi
Potensial redoks secara kualitatif mengukur kecenderungan untuk mengoksidasi atau mereduksi bahan-bahan yang rentan. Semakin tinggi
kandungan bahan organik, maka akan semakin besar intensitas reduksinya. Salah satu sumber elektron berasal dari bahan organik.
4.3.2 Kandungan Logam Berat