Mikrob Pendegradasi Xilan Bakteri Pereduksi Sulfat

selulosa ini dikarenakan kondisi lingkungan yang reduktif. Kandungan oksigen pada kondisi reduktif semakin lama semakin rendah sedangkan didalam sludge terjadi persaingan kebutuhan oksigen antara mikrob sehingga populasi mikrob pengurai selulosa semakin berkurang. Beberapa jenis fungi yang sangat berperan penting dalam penguraian selulosa yaitu dari jenis Aspergilus, Chaetomium, Curvularia, Fusarium, Memnoniella, Phoma, Thielavia, Trichoderma, sedangkan kelompok bakteri yang dominan dalam penguraian selulosa yaitu Cytophaga dan Sporocytophaga Alexander, 1977. Mikrob selulolitik berfungsi untuk menguraikan selulosa menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga meningkatkan ketersediaan unsur hara dalam tanah dan dapat tersedia bagi tanaman. Selulosa merupakan unsur yang relatif lebih sulit untuk diuraikan dibandingkan xilan karena gugus polimernya yang panjang dibandingkan xilan. Sludge bubur kertas mempunyai kandungan C-organik yang tinggi 4,38 Maulana, 2005. Mikrob pendegradasi selulosa dapat memanfaatkan C- organik yang melimpah tersebut sebagai sumber karbon dalam metabolismenya dan mendukung pertumbuhan mikro tersebut.

4.2.4 Mikrob Pendegradasi Xilan

Pada Gambar 8 dapat dilihat bahwa jumlah mikrob pendegradasi xilan lebih sedikit dibandingkan dengan populasi mikrob selulolitik Gambar 7. Hal ini dikarenakan xilan yang merupakan bagian dari hemiselulosa jumlahnya lebih sedikit daripada selulosa dan senyawa xilan lebih cepat diuraikan oleh sejumlah besar mikrob dibandingkan dengan selulosa. Rantai xilan terdiri dari ß-D-xilosa yang bersambungan secara 1,4 glikosidik. Rantai ini berasal dari rantai selulosa dengan mengganti gugus-gugus CH 2 -OH dengan atom H; tetapi derajat polimerisasinya jauh lebih rendah. Beberapa xilan mengandung arabinosa, glukosa, galaktosa, dan glukuronat Schlegel dan Schmidt, 1994. 10 20 30 40 50 60 5 10 15 Waktu Inkubasi hari populasi 10 5 Mikrob Xilan Gambar 8 Populasi Mikrob Pendegradasi Xilan Selama Waktu Inkubasi

4.2.5 Bakteri Pereduksi Sulfat

Selama 15 hari inkubasi, dapat memberikan gambaran bahwa populasi bakteri pereduksi sulfat semakin tinggi jumlahnya seiring dengan semakin bertambahnya waktu ink ubasi, seperti yang terlihat pada Gambar 9. Dengan semakin bertambahnya populasi bakteri pereduksi sulfat ini, maka sulfat yang terdapat dalam tanah bekas tambang batubara akan semakin berkurang. Faktor lingkungan yang mendukung pertumbuhan bakteri ini yaitu ketersediaan oksigen yang semakin berkurang karena suasana reduksi. Pada campuran tanah bekas tambang batubara dengan sludge ini juga menyediakan sulfat yang cukup tinggi sehingga dapat dimanfaatkan oleh bakteri pereduksi sulfat sebagai sumber energi bagi bakteri ini untuk dapat hidup dan berkembang. Reduksi sulfat dapat dihambat dengan adanya oksigen, nitrat dan ion ferric. Mekanisme kimia reduksi sulfat memerlukan aktivitas mikrob untuk menguraikan bahan organik. Mikrob ini dapat ditemukan hampir di semua lingkungan bumi, seperti sedimen laut, sedimen danau, tanah yang tergenang dan lumpur Zinder Brock, 1978. -10 10 20 30 40 50 60 5 10 15 Waktu Inkubasi hari Populasi 10 5 Bakteri Pereduksi Sulfat Gambar 9 Populasi Bakteri Pereduksi Sulfat Selama Waktu Inkubasi 4.3. Analisis pH, Eh dan Kandungan Logam Berat Dalam Campuran Tanah Bekas Tambang Batubara Dengan Sludge Yang Digenangi

4.3.1 Nilai pH dan Eh