Etos Kerja Dalam Organisasi

yang gemar dalam ikut berpartisipasi didalam kegiatan kemahasiswaan yang juga dapat menjalin kekerabatan antar seseorang. Agar tercipta dan terwujud suatu organisasi di dalam kemasiswaan yang mampu mengorganisir seluruh kegiatan kemahasiswaan yang berani dan bertanggung jawab dan bersifat mendidik dalam suatu organisasi yang kita dirikan.

2. Etos Kerja Dalam Organisasi

Dalam berorganisasi, tentu akan terdapat beberapa yang tidak aktif dan beberapa lebih aktif dari yang lainnya. Hal tersebut adalah wajar, karena perbedaan latar belakang dan beberapa masalah pribadi maupun kelompok Umam, 2012. John K.S. Chong dan Benjamin Y.K. Tai 1995 mendefinisikan etos kerja adalah mengenai ide yang menekankan individualism atau independensi dan pengaruh positif bekerja terhadap individu. Bekerja dianggap baik karena dapat meningkatkan derajat kehidupan serta status sosial seseorang. Berupaya bekerja keras akan memastikan kesuksesan. Ada sejumlah indikator yang dapat dipergunakan untuk mengukur etos kerja sesorang, yaitu : 1. Komitmen terhadap pekerjaan, orang yang beretos kerja tinggi memiliki komitmen yang juga tinggi terhadap pekerjaan. Ia merasa bertanggungjawab dan berupaya menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. 2. Bekerja merupakan investasi, orang yang beretos kerja menganggap bekerja merupakan suatu investasi yang menghasilkan return of investment ROI. Semakin keras ia bekerja, semakin tinggi ROI yang akan didapatkan. 3. Manajemen waktu, dapat membagi dan menjalankan jadwalnya secara proporsional. 4. Ambisi untuk berprestasi dan maju, ia melaksanakan pekerjaannya bukan sekadar melaksanakan aktivitas, tetapi ingin menghasilkan suatu kinerja dengan prestasi tinggi dan berupaya melaksanakan pekerjaannya dengan cara yang lebih baik dan efisien. 5. Disiplin dalam bekerja,ia disiplin dalam melaksanakan peraturan dan prosedur kerja, displin waktu kerja, dan disiplin dalam mempergunakan sumber – sumber perkerjaan. 6. Kejujuran dalam melaksanakan tugas dan menghindari konflik interes. Kejujuran dan masalah interes merupakan salah satu masalah penting. Seorang yang beretos kerja tinggi jujur dalam melaksanakan tugas dan mampu menghindari konflik interes. 7. Kepercayaan bahwa kerja memberikan kontribusi kepada moral individu serta kesejahteraan dan keadilan. Ia selalu berusaha melaksanakan perkerjaannya dengan baik, maka pikiran, tenaga, dan waktunya akan sepenuhnya ia curahkan untuk pekerjaannya. Ia akan merasa puas jika dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik dan akan kecewa jika gagal melaksanakannya Wirawan, 2007 : 59 – 60. Ratminto dan Atik 2012 : 181 - 182 menyebutkan bahwa untuk mengukur aktif atau tidaknya seseorang dalam berorganisasi, dibutuhkan beberapa ukuran. Ukuran aktif berorganisasi adalah sebagai berikut : 1. Responsivitas, yaitu kemampuan menyusun agenda dan prioritas kegiatan. 2. Akuntabilitas, yaitu ukuran yang menunjukkan tingkat kesesuaian kinerja dengan ukuran eksternal, seperti nilai dan norma dalam masyarakat. 3. Keadaptasian, yaitu mampu atau tidaknya beradaptasi dengan lingkungan sekitar. 4. Empati, yaitu kepekaan terhadap isu – isu yang sedang berkembang di lingkungan sekitar. 5. Keterbukaan atau transparasi, yaitu mampu atau tidaknya seseorang bersikap terbuka dengan sekitar.

3. Prestasi Belajar

Dokumen yang terkait

Perbedaan Prokrastinasi Akademik Antara Mahasiswa Yang Aktif Dengan Yang Tidak Aktif Dalam Organisasi Kemahasiswaan Pema USU

5 59 107

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR ANTARA MAHASISWA BILINGUAL DAN MAHASISWA REGULER PRODI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ANGKATAN 2012

0 18 137

Perbedaan Kepercayaan Diri dan Ketahanan Stres Antara Mahasiswa yang Aktif dengan Mahasiswa yang Tidak Aktif dalam Organisasi Internal Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

0 1 17

Perbedaan Interaksi sosial antara Mahasiswa S1 yang Mengikuti dan Tidak Mengikuti Organisasi Kampus di Fakultaas Ilmu Pendidikan universitas Negeri Semarang Tahun Akademik 2004/2005.

0 0 2

PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL ANTARA SISWA AKTIF DAN PASIF DALAM ORGANISASI KESISWAAN DI SMP NEGERI 2 BINANGUN.

0 5 127

PRESTASI BELAJAR MAHASISWA BIDIKMISI ANGKATAN 2011 FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 0 130

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG AKTIF BERORGANISASI INTRAKAMPUS DAN MAHASISWA YANG TIDAK AKTIF BERORGANISASI PADA MAHASISWA BIOLOGI ANGKATAN 2010 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

0 1 89

ADAPTASI SOSIAL MAHASISWA RANTAU DALAM MENCAPAI PRESTASI AKADEMIK (STUDI PADA MAHASISWA JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL ANGKATAN 2008 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BENGKULU DI KELURAHAN KANDANG LIMUN KOTA BENGKULU) - UNIB Scholar Rep

0 1 62

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 4.1 - ADAPTASI SOSIAL MAHASISWA RANTAU DALAM MENCAPAI PRESTASI AKADEMIK (STUDI PADA MAHASISWA JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL ANGKATAN 2008 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BENGKULU DI KELURAHAN KANDA

0 0 69

Perbedaan kecemasan dalam penyusunan skripsi antara mahasiswa yang aktif berorganisasi dan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi - USD Repository

0 0 114