Hakikat Belajar Hakikat Aktivitas Belajar

11 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teori

Kerangka teori dalam penelitian ini yaitu memuat teori-teori yang mendasari penelitian ini. Kerangka teori ini terdiri dari: 1 hakikat belajar; 2 hakikat aktivitas belajar; 3 hakikat hasil belajar; 4 hakikat pembelajaran; 5 hakikat pendidikan seni budaya dan keterampilan; 6 hakikat seni budaya dan keterampilan; 7 karakteristik anak SD dan 8 metode pembelajaran modelling. Penjabarannya adalah sebagai berikut:

2.1.1 Hakikat Belajar

Belajar adalah perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha Soeparwoto dkk 2007: 34. Belajar dapat terjadi melalui dua cara yaitu imitasi dan identifikasi. Imitasi artinya individu meniru yang dilakukan orang lain. Sedangkan identifikasi artinya individu menerima sikap, nilai, motivasi, dan perilaku orang yang dihormati atau dicintai. Gagne dan Berliner dalam Anni dkk 2007: 2 mendefinisikan belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman. Pengertian belajar menurut Slameto 2010: 2 adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Berdasarkan beberapa pengertian belajar, maka dapat 12 disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan sikap dan tingkah laku yang bersifat permanen yang disebabkan karena adanya pengaruh pengalaman dan lingkungan.

2.1.2 Hakikat Aktivitas Belajar

Menurut Sardiman dalam Saminanto 2010: 97 aktivitas belajar adalah keaktifan yang bersifat fisik maupun mental. Dalam proses pembelajaran keduanya harus saling menunjang agar diperoleh hasil belajar yang optimal. Menurut Poerwadarminta dalam Yusfy 2011, aktivitas adalah kegiatan, sehingga aktivitas belajar adalah kegiatan-kegiatan siswa yang menunjang keberhasilan belajar. Slameto 2010: 36 berpendapat mengenai proses belajar mengajar bahwa dalam proses belajar mengajar, guru perlu menimbulkan aktivitas siswa dalam berpikir maupun berbuat. Aktivitas yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran tersebut akan meninggalkan kesan. Siswa tidak akan menghilangkan kesan tersebut begitu saja, tetapi dipikirkan, diolah, kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk yang berbeda. Merujuk pendapat Dierich dalam Hamalik 2011: 172-3 ada delapan kelompok aktivitas belajar, yaitu: 1 Kegiatan-kegiatan visual, meliputi membaca, melihat gambar-gambar, mengamati, eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain. 2 Kegiatan-kegiatan lisan oral, meliputi mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi. 13 3 Kegiatan kegiatan mendengarkan, meliputi mendengarkan penyajian bahan, percakapan atau diskusi kelompok, permainan, dan radio. 4 Kegiatan-kegiatan menulis, meliputi menulis cerita, laporan, memeriksa karangan, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket. 5 Kegiatan-kegiatan menggambar, meliputi menggambar, membuat grafik, chart , diagram peta, dan pola. 6 Kegiatan-kegiatan metrik, meliputi melakukan percobaan, memilih alat- alat, melaksanakan pameran, membuat model, menari, berkebun, dan menyelenggarakan permainan. 7 Kegiatan-kegiatan mental, meliputi merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, melihat hubungan- hubungan, dan membuat keputusan. 8 Kegiatan-kegiatan emosional, meliputi minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain. Berdasarkan beberapa pengertian aktivitas yang telah dipaparkan, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran baik yang bersifat fisik maupun mental dan akan berpengaruh pada hasil belajar. Jadi, hasil belajar yang diperoleh siswa sangat bergantung pada bagaimana aktivitas belajar yang dilakukan selama pembelajaran.

2.1.3 Hakikat Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN TEKNIK MODELLING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI MEMBUAT KERAJINAN DARI KERTAS SISWA KELAS IV SD NEGERI RANDUGUNTING 5 KOTA TEGAL

6 58 297

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MEMBUAT KARYA KERAJINAN DAN BENDA KONSTRUKSI MELALUI TEKNIK MODELLING KELAS IV DI SD NEGERI GANTUNGAN 01 KECAMATAN JATINEGARA KABUPATEN TEGAL

0 4 196

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN MEMBUAT ANYAMAN KERTAS PADA SISWA KELAS IV DENGAN METODE DEMONSTRASI DI SD NEGERI 01 GAMBUHAN PEMALANG

0 11 128

PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV Penerapan Metode Outdoor Study Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Taji Tahun Ajaran 2014/2015.

0 3 17

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GET REAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GET REAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PENGKOK IV KEDAWUNG TAHUN AJARAN

0 1 16

PENERAPAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 JIWAN Penerapan Metode Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Jiwan Karangnongko Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 15

PENERAPAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 JIWAN Penerapan Metode Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Jiwan Karangnongko Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 3 12

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SISWA KELAS IV SD NEGERI DIWAK

0 0 10

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SDN 2 MAYONG LOR

0 0 22

Penerapan Metode Guide Inquiry untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Sukowiyono Tulungagung

0 0 10