Hakikat Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan

15 Menurut Isjoni 2010:11 pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Menurut Siddiq dkk 2009: 1-9 pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang guru atau yang lain untuk membelajarkan siswa yang belajar. Pada pendidikan formal sekolah, pembelajaran merupakan tugas yang dibebankan kepada guru, karena guru merupakan tenaga profesional yang dipersiapkan untuk itu. Dari beberapa pengertian pembelajaran, maka peneliti dapat menyimpulkan pengertian pembelajaran adalah seperangkat peristiwa berupa interaksi siswa dengan pendidik dan sumber belajar lainnya untuk mencapai hasil belajar yang telah ditentukan pada suatu lingkungan belajar.

2.1.5 Hakikat Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan

Menurut Permendiknas Nomor 22 2006: 166 “Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan memiliki sifat multilingual, multidimensional, dan multikultural.” Multilingual memiliki makna pengembangan kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif, dengan berbagai cara dan media seperti bahasa rupa, bunyi, gerak, peran dan berbagai perpaduannya. Multidimensional bermakna pengembangan beragam kompetensi meliputi konsepsi pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi, apresiasi dan kreasi dengan cara memadukan secara harmonis unsur estetika, logika, kinestetika dan etika. Sifat multikultural mengandung makna pendidikan seni menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap beragam budaya nusantara dan mancanegara. Hal 16 ini merupakan wujud pembentukan sikap demokratis yang memungkinkan seseorang hidup secara beradab serta toleran dalam masyarakat dan budaya yang majemuk . Tujuan mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan sebagaimana yang tercantum dalam Permendiknas Nomor 22 2006: 167 bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut; memahami konsep dan pentingnya Seni Budaya dan Keterampilan, menampilkan sikap apresiasi terhadap Seni Budaya dan Keterampilan, menampilkan kreativitas melalui Seni Budaya dan Keterampilan, menampilkan peran serta dalam Seni Budaya dan Keterampilan dalam tingkat lokal, regional, maupun global. Ruang lingkup mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan sebagaimana tercantum dalam Permendiknas Nomor 22 2006: 167 meliputi aspek-aspek sebagai berikut : Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan dan nilai dalam menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya. Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan alat musik, apresiasi karya musik. Seni tari, mencakup keterampilan gerak, berdasarkan olah tubuh dengan dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari. Seni drama, mencakup keterampilan pementasan dengan memadukan seni musik, seni tari dan peran. Keterampilan, mencakup segala aspek kecakapan hidup life skills yang meliputi keterampilan personal, keterampilan sosial, keterampilan vokasional, dan keterampilan akademik. 17 Berdasarkan uraian mengenai aspek-aspek seni, maka dapat disimpulkan bahwa mata pembelajaran SBK memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan, khususnya untuk siswa SD. SBK memuat materi yang kompleks, yaitu seni rupa, seni musik, seni tari, dan keterampilan. Semua komponen yang terdapat dalam ruang lingkup SBK dapat membantu siswa untuk mengasah kemampuan otak kanan, sehingga kemampuan otak kanan akan lebih terasah dan siswa menjadi aktif, terampil dan kreatif.

2.1.6 Hakikat Seni Budaya dan Keterampilan

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN TEKNIK MODELLING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI MEMBUAT KERAJINAN DARI KERTAS SISWA KELAS IV SD NEGERI RANDUGUNTING 5 KOTA TEGAL

6 58 297

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MEMBUAT KARYA KERAJINAN DAN BENDA KONSTRUKSI MELALUI TEKNIK MODELLING KELAS IV DI SD NEGERI GANTUNGAN 01 KECAMATAN JATINEGARA KABUPATEN TEGAL

0 4 196

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN MEMBUAT ANYAMAN KERTAS PADA SISWA KELAS IV DENGAN METODE DEMONSTRASI DI SD NEGERI 01 GAMBUHAN PEMALANG

0 11 128

PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV Penerapan Metode Outdoor Study Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Taji Tahun Ajaran 2014/2015.

0 3 17

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GET REAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GET REAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PENGKOK IV KEDAWUNG TAHUN AJARAN

0 1 16

PENERAPAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 JIWAN Penerapan Metode Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Jiwan Karangnongko Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 15

PENERAPAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 JIWAN Penerapan Metode Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Jiwan Karangnongko Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 3 12

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SISWA KELAS IV SD NEGERI DIWAK

0 0 10

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SDN 2 MAYONG LOR

0 0 22

Penerapan Metode Guide Inquiry untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Sukowiyono Tulungagung

0 0 10