88
penurunan tersebut diakibatkan oleh peningkatan biaya depresiasi dan hutang usaha. Tahun 2007 mengalami peningkatan sebesar 200,12 dari tahun
sebelumnya menjadi Rp. 3.289.323, peningkatan tersebut disebabkan oleh
peningkatan penerimaan dari bisnis Telkomsel. Kemudian menurun kembali pada tahun 2008 sebesar 385,24 dari tahun sebelumnya menjadi Rp.-9.382.577.
Penurunan tersebut diakibatkan oleh terjadinya peningkatan pembayaran untuk beban operasional. Tahun berikunya, tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar
94,46 dari tahun sebelumnya menjadi Rp.
-
519.360, yang dikarenakan peningkatan kenaikan kas dari kegiatan operasi kenaikan dalam penerimaan kas
dari layanan data, internet, dan teknologi informasi. Dan tahun 2010 meningkat sebesar 810,81 dari tahun sebelumnya menjadi Rp.
3.691.688. Dengan demikian, secara keseluruhan terjadi peningkatan Aliran Kas Bebas dari tahun
2005 sebesar Rp.2.334.054 menjadi Rp. 3.691.688 pada tahun 2010, meskipun
terjadi fluktuasi yang cukup tinggi pada tahun sebelumnya. Naik turunnya aliran kas bebas dari tahun ke tahun disebabkan karena, dari tahun ke tahun kebutuhan
operasi perusahaan dan investasi pada aktiva tetap bersih dan aktiva lancar perusahaan pun mengalami naik dan turun. Sehingga mempengaruhi naik dan
turunnya aliran kas bebas pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
4.2.2 Perkembangan Kepemilikan Manajerial pada PT. Telekomunikasi
Indonesia, Tbk
Berikut disajikan tabel dan grafik Kepemilikan Manajerial PT. Telekomunikasi
Indonesia, Tbk periode
Tahun 2005-2010
beserta perkembangannya.
89
Tabel 4.2 Perkembangan Kepemilikan Manajerial PT. Telekomunikasi Indonesia,
Tbk Tahun 2005-2010 Dalam Jutaan Rupiah
Tahun Kepemilikan
Saham Komisaris
Kepemilikan Saham
Direksi Kepemilikan
Manajerial Perkembangan
Rp
2005 19.116
59.216 78.332
- -
2006 19.116
37.508 56.624
21.708 27,71
2007 -
23.112 23.112
33.512 59,18
2008 -
23.112 23.112
2009 -
23.112 23.112
2010 -
23112 23112
Grafik 4.2 Perkembangan Kepemilikan Manajerial PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Tahun 2005-2010
Berdasarkan tabel dan gambar di atas, diketahui bahwa Kepemilikan Manajerial PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk pada tahun 2005 sebesar RP.
78.332. Pada tahun 2006 terjadi penurunan sebesar 27,71 dari tahun sebelumnya menjadi Rp.56.624. Hal itu disebabkan jumlah saham yang dimiliki John Welly
selaku dewan direksi berkurang. Tahun 2007 mengalami penurunan sebesar 59,18 dari tahun 2006 menjadi Rp.23.112, yang dikarenakan adanya pergantian
90
dewan direksi dan komisaris. Pada tahun 2007-2010, diantara direktur dan komisaris, hanya 2 dua orang yang memiliki saham perusahaan. Sehingga pada
tahun 2007 hingga tahun 2010, tidak mengalami perubahan. Dengan demikian, secara keseluruhan terjadi penurunan nilai Kepemilikan Manajerial dari tahun
2004 sebesar RP. 78.332 menjadi Rp.23.112 pada tahun 2010. Dalam menentukan
nilai kepemilikan manajerial dalam suatu perusahaan, di dukung oleh 2 dua indikator yaitu kepemilikan saham komisaris dan kepemilikan saham direktur.
Jika salah satu, antara seluruh komisaris dan direktur, mengurangi kepemilikan sahamnya, maka kepemilikan saham suatu perusahaan pun akan ikut berkurang.
Pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk dari tahun 2005 sampai dengan 2007, kepemilikan manajerialnya selalu mengalami penurunan yang disebabkan
berkurangnya saham yang dimiliki oleh komisaris dan direktur. Sedangkan dari tahun 2007 sampai dengan 2010, kepemilikan manajerialnya tidak mengalami
perubahan, karena saham yang dimiliki oleh kedua direksi tidak berubah.
4.2.3 Perkembangan Kebijakan Dividen pada PT. Telekomunikasi