Akad-akad dalam Reksa Dana Syariah Landasan Hukum Reksa Dana Syariah

2.2.2. Akad-akad dalam Reksa Dana Syariah

Akad-akad yang digunakan dalam reksa dana syariah menurut Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No : Kep-430BL2012 adalah sebagai berikut : 1. Ijarah Ijarah adalah perjanjian akad anatara pihak pemberi sewapemberi jasa mu‟jir dan pihak penyewapengguna jasa musta‟jir untuk memindahkan hak guna manfaat atas suatu objek Ijarah yang dapat berupa manfaat barang dan jasa dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa dan upah ujrah tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan objek Ijarah itu sendiri. 2. Istishna Istishna adalah perjanjian akad anatara pihak pemesanpembeli mustashni‟ dan pihak pembuatpenjual shani‟ untuk membuat objek Istishna yang dibeli oleh pihak pemesanpembeli mustashni‟ dengan kriteria, persyaratan, dan spesifikasi yang telah disepakati kedua belah pihak. 3. Kafalah Kafalah adalah perjanjian akad antara pihak penjamin kafiilguarantor dan pihak yang dijamin makfuul „anhuashiilorang yang berhutang untuk menjamin kewajiban pihak yang dijamin kepada pihak lain makful lahuorang yang berpiutang. 4. Mudharabah qiradh Mudharabah adalah perjanjian akad kerjasama antara pihak pemilik modal shahib al-mal dean pihak pengelola usaha mudharib dengan cara pemilik modal shahib al-mal menyerahkan modal dan pengelola usaha mudharib mengelola modal tersebut dalam suatu usaha. 5. Musyarakah Musyarakah adalah perjanjian akad kerjasama antara dua pihak atau lebih syarik dengan cara menyertakan modal baik dalam bentuk uang maupun bentuk aset lainnya untuk melakukan suatu usaha. 6. Wakalah Wakalah adalah perjanjian akad antara pihak pemberi kuasa muwakkil dan pihak penerima kuasa wakil dengan cara pihak pemberi kuasa muwakkil memberikan kuasa kepada pihak penerima kuasa wakil untuk melakukan tindakan atau perbuatan tertentu.

2.2.3. Landasan Hukum Reksa Dana Syariah

Landasan hukum reksa dana syariah menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional DSN Nomor 20DSN-MUIIV2001 adalah sebagai berikut : 1. Firman Allah SWT, antara lain : “...dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba...” QS. Al- Baqarah:275 “Hai orang-orang yang beriman Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu,...” QS. Al-Nisa‟:29 “Hai orang yang beriman Penuhilah akad-akad itu...” QS. Al- Ma‟idah:1 “...kamu tidak boleh menganiaya dan tidak pula dianiaya” QS. Al- Baqarah:279 “...Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia dari Tuhanmu...” QS. Al-Baqarah:198 2. Hadis Nabi Muhammad SAW, antara lain : “Perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin kecuali perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram” HR. Tirmizi dari „Amr bin „Auf. “Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh pula membahayakan orang lain” HR. Ibn Majah dari „Ubadah bin Shamit, Ahmad dari Ibn „Abbas, dan Malik dari Yahya. 3. Kaidah Fiqh : “Pada dasarnya, segala bentuk mu‟amalah boleh dilakukan sepanjang tidak ada dalil yang mengharamkannya.”

2.2.4. Prinsip-Prinsip Reksa Dana Syariah