Teoritis Landasan Pendidikan Taman Kanak-kanak

2.3.2.3 Teoritis

1 Tokoh Pendidikan yang Mempengaruhi Kurikulum di Indonesia Tokoh-tokoh anak prasekolah pada masa lalu sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan prasekolah atau Taman Kanak-kanak. Menurut Marrison dalam Patmonodewo 2000 menyebutkan terdapat 5 alasan pentingnya mengenal tokoh yang berpengaruh dalam pendidikan di Taman Kanak-kanak meliputi: 1 Mengenal harapan dan pemikiran tokoh-tokoh pada masa lalu dapat memberikan konsep bahwa pendidikan masa kini tidak semuanya baru. 2 Pemikiran tokoh-tokoh pada masa lalu dapat menjadi inovasi dalam menyempurnakan pendidikan masa kini. 3 Pemikiran para tokoh masa lalu menjadi inspirasi dalam membuat strategi pembelajaran. 4 Pengasuhan yang dilakukan oleh pendidik dan orang tua dapat lebih optimal dengan mengetahui teori-teori yang ditemukan para tokoh pendidikan anak pada masa lalu. 5 Ide-ide cemerlang dari para tokoh masa lalu dapat dijadikan penelitian bagi ahli dibidang anak Prasekolah atau Taman Kanak-kanak. Beberapa tokoh tersebut adalah: 1 Friederich Wilhelm Froebel 1782-1852 mendirikan kindergarten pertama pada tahun 1837, dengan rancangan kurikulum yang telah terstruktur untuk anak dalam mencapai pemahaman tentang lingkungan sekitarnya. Kurikulum yang dirancang Froebel meliputi pekerjaan atau kegiatan seni, keahlian dan pembangunan. Semua kegiatan yang dirancang dilakukan dalam bermain seperti bermain lilin, meronce, menggunting kertas, bernyanyi, permainan, bahasa dan aritmatika. 2 Ki Hajar Dewantara, seorang tokoh gerakan di lingkungan Perguruan Taman Siswa mendirikan Taman Indria, yaitu suatu sarana pendidikan untuk anak Prasekolah. 3 Dewey meyakini bahwa anak harus diberikan kegiatan yang bermanfaat sesuai tahap perkembangannya. 4 Montesori menekankan bahwa alat bermain sangat urgen untuk dirancang pada saat kegiatan bermain anak. 5 Bloom menyatakan bahwa perkembangan mental yaitu perkembangan intelegensi, kepribadian, dan tingkah laku sosial, sangat pesat ketika anak masih berusia dini separuh dari perkembangan intelektual anak berlangsung sebelum anak berusia 4 tahun. 6 Landshears menyebutkan bahwa tingkat perkembangan kognitif pada usia 17 tahun merupakan suatu akumulasi perkembangan anak sampai usia 4 tahun sebanyak 50, usia 4-6 tahun sebanyak 30 dan 20 yang lain dicapai pada usia 9-17 tahun. 7 Tokoh filsafat: Martin Luther, Rousseau dan Pestalozzi mengarahkan para ahli untuk memikirkan pendidikan prasekolah. Para ahli yang ikut dalam pengembangan pendidikan Taman Kanak-kanak atau prasekolah pada dasarnya mengharapkan akan proses pembelajaran memberikan pada anak kegiatan yang menyenangkan sesuai dengan prinsip di Taman Kanak- kanak bermain seraya belajar agar seluruh aspek berkembang sesuai taraf perkembangannya.

2.3.2.4 Empiris