Faktor Evaluasi Manajemen Berbasis Sekolah Di TK Negeri Pembina

4.3.2.1 Faktor

yang Pendukung dan Penghambat Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah pada TK.Negeri Pembina Kabupaten Brebes dan TK Negeri Pembina Kota Tegal. 1 Faktor Pendukung Adapun faktor yang mendukung implementasi manajemen berbasis sekolah dari hasil penelitian tersebut di antaranya adalah kesiapan sumber daya manusia untuk mengimplementasikan manajemen berbasis sekolah yaitu seorang Kepala Sekolah yang memiliki pengetahuan tentang konsep dalam mengimplementasikan manajemen berbasis sekolah. Kemudian Kepala Sekolah yang bijaksana, adil dan dapat mendayagunakan tenaga kependidikannya secara efektif dan efisien, sehingga dapat meningkatkan kualitas TK serta mempertahankan prestasi yang pernah diraih di tahun-tahun sebelumnya. Sarana dan prasarana yang, memadai dan menunjang jalannya implementasi manajemen berbasis sekolah. Adanya transparansi dalam pengelolaan keuangan dan pembiayaan sekolah karena dalam pengelolaan keuangan sekolah melibatkan komite sekolah untuk memegang dana pengembangan dan mengontrol keuangan yang ada di TK. Adanya hubungan kerja yang harmonis antara sekolah dengan orang tua murid dan masyarakat sekitar dan lingkungan sekolah yang kondusif dalam mengimplementasikan manajemen berbasis sekolah. Dukungan dari berbagai pihak baik dari Pemerintah, Kepala Sekolah dan dewan guru yang profesional, serta orang tua murid dan masyarakat sekitar yang mendukung program kerja TK khususnya dalam mengimplementasikan manajemen berbasis sekolah. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang mendukung impelementasi manajemen berbasis sekolah di TK Negeri Pembina Kabupaten Brebes dan TK Negeri Pembina Kota Tegal adalah kesiapan sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang menunjang, lingkungan TK yang kondusif, pengelolaan keuangan yang terbuka dan dukungan dari berbagai pihak baik dari Kepala Sekolah, guru, orang tua maupun masyarakat sekitar serta pemerintah setempat. 2 Faktor Penghambat Implementasi manajemen berbasis sekolah di persekolahan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Adapun faktor yang menghambat berlangsungnya implementasi manajemen berbasis sekolah di TK Negeri Pembina Kabupaten Brebes adalah dari orang tua yaitu beberapa orang tua murid kurang cepat membayar dana pengembangan TK sehingga program tahun pelajaran 2010-2011 yaitu membuat jalan penghubung dari ruang satu ke ruang lainnya belum terwujud. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam rangka implementasi manajemen berbasis sekolah di TK Negeri Pembina Kabupaten Brebes adalah dari orang tua yaitu beberapa orang tua murid kurang cepat membayar dana pengembangan TK sehingga program tahun pelajaran 2010-2011 yaitu membuat jalan penghubung dari ruang satu ke ruang lainnya belum terealisasi. 164

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan kajian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa implementasi manajemen berbasis sekolah di TK Negeri Pembina Kabupaten Brebes dan TK Negeri Pembina Kota Tegal dapat berlangsung secara efektif karena didukung oleh Kepala TK yang memahami tentang konsep-konsep dasar tentang implementasi manajemen berbasis sekolah dan mendayagunakan tenaga kependidikannya sesuai dengan tugas, peran serta fungsinya masing-masing. Dukungan orang tua yang tinggi dan mendukung semua program beserta kegiatan yang ada di TK, kemudian dukungan dari masyarakat setempat. Selain kesiapan sumber daya manusia dalam mengimplementasikan manajemen berbasis sekolah baik Kepala TK, dewan guru, orang tua murid dan masyarakat sekitar, sarana dan prasarana yang menunjang jalannya implementasi manajemen berbasis sekolah. Adanya transparansi dalam pengelolaan keuangan dan pembiayaan TK kemudian lingkungan sekolah yang sehat dan bersih serta kondusif dalam proses implementasi manajemen berbasis sekolah. Perencanaan yang dilakukan oleh TK Negeri Pembina Kabupaten Brebes dengan melibatkan peran serta masyarakat diantaranya perencanaan pembuatan jalan penghubung dari ruang satu ke ruang lainnya, menambah dan memperbaiki sarana dan prasarana baik di dalam maupun di luar kelas, adapun diadakannya paikem guru diberi kesempatan melalui pelatihan, seminar atau workshop.