Jadi, dapat disimpulkan bahwa untuk aspek gerak tubuh dalam kemampuan bermain peran, siswa masih perlu latihan dan lebih berani untuk
berimprovisasi yang sesuai dengan naskah. Selain itu juga perlu menghilangkan gerakan yang tidak diperlukan.
4.1.1.2 Hasil Nontes Siklus I
Hasil nontes pada siklus 1 ini diperoleh dari kegiatan observasi, jurnal, dan wawancara. Data dari hasil masing-masing instrumen nontes akan dijelaskan
sebagai berikut.
4.1.1.2.1 Hasil Observasi
Pengambilan data observasi ini dilakukan selama proses pembelajaran bermain peran berlangsung dengan tujuan untuk mengetahui perilaku siswa
selama pembelajaran. Adapun objek sasaran yang diamati terangkum dalam beberapa fokus
tentang perilaku siswa, baik yang bersifat positif ataupun negatif yang ditunjukkan pada siswa selama pembelajaran berlangsung. Berikut ini tabel dan
deskripsi hasil observasi siklus I. Tabel 9 Hasil Observasi Siklus I
No. Aspek Observasi
Persentase Hasil 1.
Perilaku Positif 1
Siswa senang menerima materi bermain peran dengan memanfaatkan teknik jigsaw
yang digunakan oleh guru 2
Siswa merespon positif senang terhadap 71
61 56
2. media VCD bermain peran yang digunakan
guru 3
Siswa merespon positif senang terhadap pembelajaran yang diadakan di luar kelas
4 Siswa selalu aktif bertanya dan menjawab
apabila menemukan kesulitan 5
Siswa serius dalam mengikuti pembelajaran dari awal sampai akhir
77
13
61
Jumlah 283
Rata-rata 56,5
Perilaku Negatif 1
Siswa merasa acuh dan tidak tertarik menerima materi bermain peran dengan
menggunakan teknik jigsaw yang digunakan oleh guru
2 Siswa kurang berpartisipasi atau pasif
terhadap media VCD bermain drama yang digunakan guru
3 Siswa tidak memperhatikan ketika berlatih
bermain peran 4
Siswa tidak memperhatikan penjelasan guru dan melakukan kegiatan yang tidak perlu
bicara sendiringobrol dengan teman, mendengarkan musik, main HP, tiduran,
membuat catatan tidak penting 5
Siswa kurang aktif dalam kegiatan berkelompok
29
39
23
87
39
Jumlah 217
Rata-rata 43,4
57
Dari hasil observasi yang dilakukan pada tindakan siklus I hasilnya sebagian besar siswa senang dengan pembelajaran bermain peran dengan teknik
jigsaw dan media VCD drama dengan rata-rata 56,5. Dari jumlah 31 siswa, 71 siswa senang mengikuti pembelajaran bermain peran dengan teknik jigsaw, dan
dari media VCD drama yang dimanfaatkan dalam pembelajaran ini sekitar 61 siswa menanggapi positif. Kemudian sekitar 77 siswa senang apabila
pembelajaran dilakukan di luar kelas. 13 siswa aktif untuk bertanya dan menjawab setiap pertanyaan yang diajukan dari guru. Dan yang serius mengikuti
pembelajaran dari awal sampai akhir hanya 61. Dari hasil observasi awal, hal ini sudah cukup baik. Perhatian siswa sudah cukup menunjukkan ketertarikan
terhadap materi yang diajarkan. Pada siklus I masih ada beberapa siswa yang masih bersikap negatif
selama pembelajaran berlangsung. Terdapat sekitar 29 siswa masih menunjukkan sikap acuh terhadap materi bermain peran dengan teknik jigsaw
yang diajarkan. Ada juga siswa yang pasif terhadap media VCD drama yang digunakan guru dengan persentase 39. Siswa yang tidak memperhatikan ketika
berlatih bermain peran juga ada sekitar 23. Mengobrol dengan teman sebangku juga dilakukan siswa ketika guru menjelaskan dan 87 siswa yang melakukan hal
tersebut, selain itu juga sekitar 39 siswa kurang aktif dalam kegiatan berkelompok.
Berdasarkan pengamatan
selama pembelajaran
bermain peran
menggunakan teknik jigsaw dan VCD drama dapat disimpulkan bahwa perilaku negatif siswa masih ada selama pembelajaran berlangsung. Sikap negatif
58
dimungkinkan karena siswa belum dapat menyesuaikan diri terhadap pola pembelajaran yang diterapkan oleh guru peneliti. Oleh karena itu, perlu adanya
solusi untuk mengurangi dan menghilangkan sikap negatif.
4.1.1.2.2 Hasil Jurnal