Tugas kelompok asal adalah mempelajari naskah dan watak tokoh, serta bagaimana cara pelafalan dan intonasi yang tepat untuk peran tersebut. Sedangkan
dalam kelompok ahli yaitu mendiskusikan tokoh yang akan diperankan. Untuk selanjutnya ketika kembali ke kelompok asal siswa secara bergantian memberi
informasi dari kelompok ahli kepada teman-teman satu kelompoknya. Selain menggunakan teknik jigsaw, juga gunakan media VCD untuk
memaksimalkan cara pandang siswa menjadi lebih luas. Media VCD digunakan untuk membantu siswa mempelajari sesuatu secara langsung. Misalnya, dalam
bermain peran ini fungsi media VCD dapat membantu siswa dalam menangkap ekspresi yang ditampilkan tokoh. Siswa juga dapat memperoleh gambaran tentang
pementasan drama. Hasil yang lebih baik apabila media ini digunakan sebelum menggunakan teknik jigsaw karena siswa dapat memperoleh ilmu tentang cara
seseorang memainkan perannya dan melihat seperti apa pementasan drama.
2.3 Kerangka Berpikir
Banyak alternatif materi yang dapat dipilih untuk pembelajaran bersastra, yang bermuara pada peningkatan kualitas berbahasa Indonesia secara baik dan
benar. Dari sekian banyak alternatif materi yang dapat dipilih untuk mengantarkan penguasaan bahasa Indonesia salah satunya dengan bermain peran. Bermain peran
adalah salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan bersastra, khususnya dalam bidang berbicara sastra. Materi bermain peran berkaitan dengan dua
persoalan sebagai karya sastra, yaitu sebagai kajian naskah drama maupun kajian bermain peran dalam drama.
Pembelajaran bermain peran di sekolah masih kurang mendapatkan perhatian yang serius. Dalam pembelajaran bermain peran sering disampaikan
secara teoretis saja. Bahkan tidak adanya variasi dalam metode maupun teknik. Agar proses pembelajaran bermain peran ini dapat berlangsung secara efektif dan
menyenangkan, maka diperlukan teknik yang dapat mendukung keberhasilannya, yaitu menggunakan teknik jigsaw. Melalui teknik jigsaw ini siswa terbagi menjadi
beberapa kelompok asal, yaitu kelompok yang terdiri dari beberapa peran yang berbeda. Kemudian siswa dibagi lagi menjadi kelompok baru yang disebut
kelompok ahli. Kelompok ahli ini terdiri dari siswa yang mendapatkan peran yang sama. Manfaat dari kelompok ahli ini, siswa dapat saling mempelajari dan berbagi
pengetahuan. Hal ini memungkinkan siswa untuk dapat memfokuskan pada melatih kerjasama untuk mengekspresikan peran yang didapat dalam bermain
peran. Selain itu, dapat membantu mereka lebih bebas dalam memberikan kreativitasnya untuk mengekspresikan peran. Meskipun dikatakan bebas tapi tetap
terarah dengan dukungan dari guru dan dalam memerankannya dalam pentas tidak grogi terhadap siapapun.
Teknik jigsaw ini selain melatih siswa bekerjasama, tapi juga dapat mendongkrak kesenangan siswa dalam bermain peran. Dengan menambah
kesenangan siswa, maka perilaku siswa akan berubah baik. Dan akhirnya mampu untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam bermain peran.
2.4 Hipotesis Tindakan