8
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Belajar dan pembelajaran merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Dengan belajar manusia dapat mengembangkan
potensi-potensi yang dimilikinya. Tanpa belajar manusia tidak mungkin dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Aktivitas belajar akan terjadi pada diri
pembelajar apabila terjadi interaksi antara stimulus dengan isi memori sehingga perilakunya berubah dari sebelum dan setelah adanya stimulus tersebut.
Perubahan perilaku diri pembelajar itu menunjukkan bahwa pembelajar telah melakukan aktivitas belajar.
Telah banyak para ahli mencoba untuk menyelidiki peristiwa belajar dengan memandang dari berbagai aspek, sehingga menimbulkan berbagai macam
pengertian belajar. Menurut Gagne, sebagaimana dikutip oleh Anni 2004: 2, belajar merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia yang berlangsung
selama periode tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan. Jean Piaget menyebut bahwa struktur kognitif sebagai skemata
schemas yaitu kumpulan dari skema-skema. Seorang individu dapat mengikat,
memahami, dan memberikan respon terhadap stimulus disebabkan karena bekerjanya skemata ini. Skemata ini berkembang secara kronologis, sebagai hasil
interaksi antara individu dengan lingkungannya. Dengan demikian seorang
individu yang lebih dewasa memiliki struktur kognitif yang lebih lengkap daripada ketika ia masih kecil jadi dapat disimpulkan bahwa pola berpikir anak
tidak sama dengan pola berpikir orang dewasa. Terhadap perkembangan kognitif atau taraf kemampuan berpikir seorang individu sesuai dengan usianya, yaitu
makin seorang individu dewasa makin meningkat pula kemampuan berpikirnya. Jadi dalam suatu pembelajaran pemilihan metode dan media pembelajaran harus
disesuaikan dengan usia agar hasil belajar yang diperoleh optimal. Dari definisi di atas tampak bahwa konsep tentang belajar mengandung
tiga unsur utama, yaitu: 1
belajar berkaitan dengan perubahan perilaku, 2
perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman, 3
perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif permanen. Yang dimaksud perubahan perilaku dalam penelitian ini adalah
kemampuan pemecahan masalah setelah diterapkan metode eksperimen berbasis fenomena.
Menurut Suyitno 2004: 2 pembelajaran adalah upaya guru menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan
siswa yang amat beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa.
Proses belajar bersifat internal dan unik dalam diri individu siswa, sedang proses pembelajaran bersifat eksternal yang sengaja direncanakan dan bersifat
rekayasa perilaku. Peristiwa belajar yang disertai proses pembelajaran akan lebih terarah dan sistematik daripada belajar yang hanya semata-mata dari pengalaman
dalam kehidupan sosial di masyarakat. Karena belajar dengan proses pembelajaran melibatkan peran serta guru, bahan belajar, dan lingkungan kondusif
yang sengaja diciptakan.
2.2 Pembelajaran Sains