IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da n Waktu Penelitian
Penelitian lapang dilakukan pada bulan Mei hingga Juni tahun 2005 di Pondok Pesantren Al Zaytun, Desa Mekarjaya, Desa Gantar dan Desa Situraja,
Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja purposive, berdasarkan pertimbangan bahwa pesantren
tersebut telah menerapkan teknologi pertanian dan tiga desa tersebut memiliki perkembangan pertanian yang rendah. Penelitian lapang dilakukan untuk
memperoleh data dan keterangan dari para petani dan instansi serta lembaga- lembaga terkait.
4.2. Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang akan digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer dari hasil wawancara dengan para petani, masyarakat serta pondok
pesantren digunakan untuk melihat ga mbaran umum tentang keadaan pertanian di luar dan di dalam pesantren. Data sekunder diperoleh dari internet, instansi,
lembaga dan dinas yang berkaitan dengan masalah penelitian seperti dinas pertanian, Badan Penyuluh Pertanian Kecamatan Gantar, serta Pesantren Al
Zaytun.
4.3. Metode Penentuan Responden
Responden dalam penelitian ini adalah petani yang berada di wilayah Desa Mekarjaya, Desa Gantar dan Desa Situraja. Pengambilan sampel dilakukan
dengan metode Purposive Random Sampling, dimana responden dibagi menurut wilayah desa yang dipilih secara sengaja purposive. Pengambilan sampel
dilakukan secara acak pada populasi petani padi di tiap desa diambil 20 responden, sehingga total responden sebanyak 60 responden.
4.4. Analisis Data
Analisis data yang dilakukan melalui tahap transfer data, editing data, pengolahan data dengan komputer melalui program Minitab 13.2., Microsoft
Excel, kalkulator dan interpretasi data. Dalam menganalisis data akan dilihat peranan keberadaan pesantren terhadap masyarakat di sekitarnya. Dianalisis pula
pengaruh teknologi usahatani padi dalam pesantren terhadap peningkatan produksi dan pendapatan, serta perkembangan usahatani padi di tiga desa di luar
pesantren.
4.5. Analisis Usahatani
Suatu kegiatan usahatani meliputi berbagai kegiatan, diawali kegiatan pengolahan lahan dengan mencangkul, membajak, yang bertujuan untuk
menggemburkan tanah. Kegiatan persemaian dilakukan bersamaan dengan pembuatan galengan dan saluran air. Penyemaian yaitu kegiatan menabur benih
pada areal persemaian hingga bibit berumur 21 hari kemudian bibit siap ditanam. Selain itu dilakukan beberapa kali penyiangan, pemupukan dan
pemberantasan hama. Pada umumnya penyiangan pertama dilakukan pada saat empat minggu setelah tanam, penyiangan kedua dilakukan empat minggu setelah
penyiangan pertama, penyiangan ketiga dilakukan jika memang diperlukan. Pemupukan dilakukan pada awal tanam, dimana pupuk yang digunakan
berupa pupuk Urea, TSP dan KCl atau pupuk campuran lainnya. Selama proses pertumbuhan, dilakukan pemberantasan hama dengan menggunakan pestisida
sebanyak satu hingga dua kali. Setelah tanaman berusia ± 4 bulan, padi siap dipanen.
4.6. Analisis Pendapatan Usahatani