5. Hama dan Penyakit 6. Manfaat dan Kandungan Gizi Buah Melon

5 mulsa plastik ini berwarna hitam perak, sehingga popular disebut Mulsa Plastik Hitam Perak Rukmana, 1994. 2. 4. 2. Penyiapan Benih dan Pembibitan Bersamaan dengan kegiatan penyiapan lahan, dilakukan penyiapan benih melon dan pembibitannya. Untuk lahan seluas satu hektar diperlukan benih melon sekitar 200 - 500 gram bila populasinya kurang lebih 12.000 tanaman atau tergantung jenis melonnya. Benih ini disemaikan dulu dalam polybag kecil ukuran 8 x 10 cm hingga bibitnya berdaun 2 - 3 helai Rukmana, 1994. 2. 4. 3. Penanaman Bibit melon dapat dipindah tanamkan dari persemaian ke kebun pada umur 12 - 14 hari setelah semai benih, yakni telah berdaun 2 - 3 helai. Waktu tanam yang paling ideal adalah pagi atau sore hari, agar bibit tidak layu akibat pengaruh terik matahari dan suhu udara tinggi. Gambar 3. Bibit Melon Siap Tanam. Sumber : Prajnanta, 2004.

2. 4. 4. Pemeliharaan Tanaman

Khusus pada sistem tanam yang dirambatkan, seawal mungkin dilakukan pemasangan lanjaran turus dari bilah bambu. Ukuran panjang lanjaran 175 - 200 cm dan lebar 3 - 4 cm, dipasang berjajar dekat batang tanaman melon, sehingga membentuk segitiga. Antara satu turus dengan turus yang lainnya dihubungkan dengan gelagar arah mendatar dan diikatkan tali rafia cukup kuat. Pengairan dilakukan secara rutin pagi atau sore hari, terutama pada fase awal pertumbuhan, baik dengan cara dileb digenangi maupun disiram. Menjelang pembentukan jaring pada kulit buah melon tipe berjala, penyiraman dihentikan selama 1 minggu. Setelah jaringan jala mencapai sekitar 60 terbentuk, tanaman disiram lagi secukupnya. Hal ini bertujuan agar pembentukan jaring buah dapat sempurna dan merata. Tanaman melon yang ditanam dengan sistem dijalarkan di permukaan tanah, setelah tumbuh memanjang sebaiknya diatur merambat membentuk siku-siku dengan barisan tanaman. Khusus pada pertanaman melon yang ditanam dengan sistem dijalarkan di permukaan tanah, perlu penutupan serasah atau jerami seawal mungkin, terutama untuk melindungi buah agar tidak terkena tanah. Penyerbukan bunga dilakukan bila tidak ada serangga lebah ataupun keadaan cuaca kurang baik suhu udara terlalu rendah. Tata cara penyerbukannya adalah dengan mengoleskan serbuk sari dari bunga jantan kepada kepala putik dengan alat bantu kuas gambar Rukmana, 1994. 2. 4. 5. Panen dan Pascapanen Kematangan buah melon siap dipanen sangat tergantung pada varietasnya dan juga dipengaruhi keadaan iklim setempat. Beberapa varietas melon hibrida yang sudah banyak ditanam petani di berbagai daerah, umumnya dapat dipanen pada umur 75 - 100 hari setelah pindah tanam hspt, atau kisaran 30 - 50 hari setelah berbunga hsb. Ciri-ciri umum buah melon siap panen antara lain beraroma harum, warna kulit kekuning-kuningan, tangkai buahnya retak dan garis pemisah antara tangkai dan buahnya tampak jelas. Pada jenis melon yang buahnya berjaring, struktur jaringnya harus sudah penuh dan sempurna. Pemanenan yang terlalu dini akan menyebabkan kualitas buah yang rendah, yakni kadar gulanya belum maksimum sehingga rasanya kurang manis. Panen melon dapat dilakukan sekaligus total, tetapi dapat pula secara bertahap, tergantung kematangan buah. Pada sistem pemeliharaan yang intensif, produksi melon hibrida berkisar antara 25 - 30 tonhektar sistem tanam lanjaran atau 15 - 20 tonhektar untuk sitem tanam dijalarkan di permukaan tanah. Di pasar-pasar swalayan, kualitas atau mutu buah melon diklasifikasikan dalam tiga kelas mutu berdasarkan bobot berat; yaitu M 1 beratnya diatas 1,5 kgbuah, M 2 antara 1,0 - 1,5 kgbuah dan M 3 dibawah 1,0 kgbuah. Khusus pada jenis melon berjaring, klasifikasi tadi dilengkapi dengan kiteria struktur jaringnya merata, juga diisyaratkan dengan keseragaman buah, kemulusan, aromanya tajam dan tahan simpan Prajnanta, 2004.

2. 5. Hama dan Penyakit

Umumnya, benih melon yang beredar bukanlah asli dari Indonesia sehingga belum beradaptasi secara luas dengan iklim Indonesia. Oleh sebab itu, melon sangat peka terhadap serangan hama dan penyakit. 6 Tanaman melon juga dikenal peka terhadap kekurangan unsur hara tertentu. Jenis-jenis hama dan penyakit serta gejala kekurangan unsur hara yang biasa menyerang tanaman melon diuraikan pada tabel-tabel dibawah ini. Tabel 2. Jenis hama yang menyerang tanaman melon. Hama Lalat Buah Bactrocera cucurbitae Coquilett Thrips Thrips parvispinus Karny Kutu Aphids Aphis gossypii Glover Kumbang Daun Aulacophora femoralis Motschulsky Ulat perusak daun Hama pemotong bibit Tungau Nematoda Sumber : Prajnanta, 2004 Tabel 3. Jenis penyakit yang menyerang tanaman melon Penyakit Layu bakteri bacterial wilt Embun bulu downy mildew Busuk pangkal batang gummy stem blight Busuk leher batang Layu fusarium Kudis Antraknosa Busuk cabangtangkai Busuk buah Bercak bakteri angular leaf spot Powdery mildew Penyakit virus Sumber : Prajnanta, 2004 Tabel 4. Defisiensi unsur hara pada tanaman melon Defisiensi Unsur Hara Defisiensi unsur boron Defisiensi unsur kalium Defisiensi unsur magnesium Sumber : Prajnanta, 2004

2. 6. Manfaat dan Kandungan Gizi Buah Melon

Melon saat ini tidak hanya dikonsumsi sebagai buah segar saja. Selain sebagai buah meja, melon juga dihidangkan dalam bentuk jus. Berbagai produk makanan maupun minuman seperti sirup, permen dan susu menyajikan melon sebagai pilihan rasa. Melon menjadi salah satu sumber energi karena mengandung kalori, lemak dan karbohidrat yang cukup tinggi. Kandungan vitamin C pada melon akan mencegah terjadinya sariawan dan meningkatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit. Saat ini melon sering digunakan sebagai buah untuk terapi kesehatan. Melon mengandung zat adenosine, yaitu suatu zat antikoagulan yang berfungsi menghentikan penggumpalan keping sel darah. Apabila penggumpalan sel darah ini berlanjut dan tidak dihentikan akan menyebabkan timbulnya strokesakit jantung. Penelitian lain menyebutkan bahwa zat karotenoid pada melon cukup tinggi sehingga dapat mencegah penyakit kanker, terutama kanker paru-paru Wirakusumah, 1995. Tabel 5. Kandungan gizi melon per 100 gram berat yang dapat dimakan Kandungan Gizi Nilai Satuan Kalori Energi Protein Lemak Karbohidrat Kalsium Fosfor Besi Vitamin A Vitamin B 1 Vitamin B 2 Vitamin C Niasin Serat Air 21,0 kal 0,6 g 0,1 g 5,1 g 15,0 mg 25,0 mg 0,5 mg 640,0 Sl 0,03 mg 0,02 mg 34,0 mg 0,8 g 0,3 g 93,5 g Sumber : Wirakusumah 1995 2. 7. Produksi Melon di Indonesia Konsumsi buah melon semakin meningkat seiring dengan pola makan penduduk Indonesia yang membutuhkan buah segar sebagai salah satu menu gizi sehari-hari. Melon yang awalnya hanya dikenal sebagai buah untuk konsumsi masyarakat golongan atas, sekarang sudah mulai dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat meskipun belum mampu menjangkau seluruh pelosok Indonesia. Volume permintaan buah melon cukup tinggi, tetapi sering kali permintaan pasar domestik tidak terpenuhi karena keterbatasan produksi melon. Hal ini diakibatkan oleh masih sedikitnya daerah sentra-sentra penanaman melon di Indonesia. Daerah sentra penanaman melon saat ini hanya terdapat di daerah Jawa Timur Ngawi, Madiun, Ponorogo, Gresik, Lamongan, Bojonegoro, Jember dan Banyuwangi selatan seluas 1.500 hektar; Jawa Tengah Semarang, Salatiga, Sragen, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, 7 Klaten dan Magelang seluas 500 hektar; Jawa Barat Sukabumi dan Cisarua, Bogor seluas 400 hektar, serta sisanya seluas 50 hektar tersebar di beberapa daerah seperti DIY, Lampung, Aceh, Medan dan Riau Prajnanta, 2004.

2. 8. Kesesuaian Agroklimat Tanaman Melon