26 b.
Gangguan kimia yang dapat mempengaruhi jumlah atau banyaknya atom di dalam nyala
Pembentukan atom-atom netral dalam keadaan azas di dalam nyala sering terganggu oleh dua peristiwa kimia, yaitu :
-   Disosiasi senyawa-senyawa yang tidak sempurna disebabkan terbentuknya senyawa refraktorik sukar diuraikan dalam api, sehingga akan
mengurangi jumlah atom netral yang ada di dalam nyala. -
Ionisasi atom-atom di dalam nyala akibat suhu yang digunakan terlalu tinggi. Prinsip analisis dengan spektrofotometer serapan atom adalah
mengukur absorbansi atom-atom netral yang berada dalam keadaan azas. Jika terbentuk ion maka akan mengganggu pengukuran absorbansi atom
netral karena spektrum absorbansi atom-atom yang mengalami ionisasi tidak sama dengan spektrum atom dalam keadaan netral sehingga akan
mempengaruhi hasil.
2.4 Validasi Metode Analisis
Menurut Harmita 2004, validasi metode analisis adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter   tertentu   berdasarkan   percobaan   laboratorium
untuk  membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya. Beberapa  parameter analisis yang harus dipertimbangkan dalam
validasi metode analisis adalah sebagai berikut:
27 a. Kecermatan
Kecermatan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analisis dengan kadar analit yang sebenarnya. Kecermatan dinyatakan sebagai
persen perolehan kembali recovery analit yang ditambahkan. Kecermatan ditentukan dengan dua cara, yaitu:
- Metode simulasi
Metode simulasi Spiked-placebo recovery merupakan metode yang dilakukan dengan cara menambahkan sejumlah analit bahan murni ke dalam suatu
bahan pembawa sediaan farmasi plasebo, lalu campuran tersebut dianalisis dan hasilnya dibandingkan dengan kadar analit yang ditambahkan kadar yang
sebenarnya. -
Metode penambahan baku Metode penambahan baku standard addition method merupakan metode
yang dilakukan dengan cara menambahkan sejumlah baku dengan konsentrasi tertentu pada sampel yang diperiksa, lalu dianalisis dengan metode yang akan
divalidasi. Hasilnya dibandingkan dengan sampel yang dianalisis tanpa penambahan sejumlah baku. Persen perolehan kembali ditentukan dengan
menentukan berapa persen baku yang ditambahkan ke dalam sampel dapat ditemukan kembali. Menurut Ermer  2005, suatu metode dikatakan teliti jika
nilai  recoverynya  antara 80-120.  Recovery    dapat  ditentukan  dengan menggunakan metode standar adisi.
b. Keseksamaan presisi
Keseksamaan  atau  presisi  diukur  sebagai  simpangan  baku  relatif  atau koefisien variasi. Keseksamaan atau presisi merupakan ukuran yang menunjukkan
28 derajat kesesuaian antara hasil uji individual ketika suatu metode dilakukan secara
berulang untuk sampel yang homogen. Nilai simpangan baku relatif yang memenuhi persyaratan menunjukkan adanya keseksamaan metode yang
dilakukan. Nilai simpangan baku relatif dikatakan memenuhi kriteria seksama dan teliti jika RSDnya tidak lebih dari 2 Harmita, 2004.
c.   Selektivitas Spesifisitas Selektivitas atau spesifisitas suatu metode adalah kemampuannya yang
hanya mengukur zat tertentu secara cermat dan seksama dengan adanya komponen lain yang ada di dalam sampel Harmita, 2004.
d.   Linearitas dan rentang Linearitas adalah kemampuan metode analisis yang memberikan respon
baik secara langsung maupun dengan bantuan transformasi matematika, menghasilkan suatu hubungan yang proporsional terhadap konsentrasi analit
dalam sampel. Rentang merupakan batas terendah dan batas tertinggi analit yang dapat ditetapkan secara cermat, seksama dan dalam linearitas yang dapat diterima
Harmita, 2004. e. Batas deteksi dan batas kuantitasi
Batas  deteksi merupakan jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi yang masih memberikan respon signifikan, sedangkan batas kuantitasi
merupakan  kuantitas  terkecil  analit  dalam  sampel yang  masih dapat memenuhi kriteria cermat dan seksama Harmita, 2004.
29
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi  Kualitatif  dan Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara pada bulan
Desember 2011 – Maret 2012.
3.2 Bahan – Bahan 3.2.1. Sampel
Sampel  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  buah  sirsak Gambar dapat dilihat pada Lampiran 2, halaman 36.
3.2.2. Pereaksi
Bahan yang digunakan adalah pro analisis keluaran E. Merck kecuali disebutkan lain yaitu HNO
3
65  bv,  HCl  37  bb,  H
2
SO
4
96  vv, Etanol 96  vv, asam pikrat, larutan standar kalsium 1000 µgml, larutan standar
kalium 1000 µgml, larutan standar natrium  1000  µgml dan akuabides Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU.
3.3 Alat-Alat
Spektrofotometer Serapan Atom Hitachi  Zeeman-2000 dengan nyala udara-asetilen  lengkap dengan lampu katoda Ca, K,  dan  Na, neraca analitik
Fisons,  tanur  Stuart,  blender,  hot plate, kertas saring Whatman no.42, krus porselen, spatula, dan alat-alat gelas Pyrex dan Oberol.