Simpangan Baku Relatif Analisis Data Secara Statistik

37 Sampel sirsak yang telah dihaluskan ditimbang secara seksama sebanyak 10 gram, lalu ditambahkan 1 ml larutan standar kalsium konsentrasi 1000 µgml, 5 ml larutan standar kalium konsentrasi 1000 µgml, dan 0,65 ml larutan standar natrium konsentrasi 1000 µgml, kemudian dilanjutkan dengan prosedur destruksi kering seperti yang telah dilakukan sebelumnya. Prosedur pengukuran uji perolehan kembali dilakukan sama dengan prosedur penetapan kadar dalam sampel. Persen perolehan kembali dapat dihitung dengan rumus di bawah ini Harmita, 2004: Perolehan Kembali = A A F C C C − x 100 Keterangan : C A = Kadar dalam sampel sebelum penambahan baku C F = Kadar dalam sampel setelah penambahan baku C A = Kadar larutan baku yang ditambahkan

3.5.9 Simpangan Baku Relatif

Menurut Harmita 2004, keseksamaan atau presisi diukur sebagai simpangan baku relatif atau koefisien variasi. Keseksamaan atau presisi merupakan ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji individual ketika suatu metode dilakukan secara berulang untuk sampel yang homogen. Nilai simpangan baku relatif yang memenuhi persyaratan menunjukkan adanya keseksamaan metode yang dilakukan. 38 Adapun rumus untuk menghitung simpangan baku relatif adalah: RSD = 100 × X SD Keterangan : − X = Kadar rata-rata sampel SD = Standar Deviasi RSD = Relative Standard Deviation

3.5.10 Analisis Data Secara Statistik

Kadar kalsium, kalium, dan natrium yang diperoleh dari hasil pengukuran masing-masing larutan sampel dianalisis secara statistik. Menurut Sudjana 2005, standar deviasi dapat dihitung dengan rumus: SD = 1 - n X - Xi 2 ∑ Keterangan : Xi = Kadar sampel − X = Kadar rata-rata sampel n = jumlah pengulangan Untuk mengetahui data ditolak atau diterima dilakukan uji-t yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus: t hitung = n SD X Xi − dan untuk menentukan kadar mineral di dalam sampel dengan tingkat kepercayaan 95, α = 0.05, dk = n-1, dapat digunakan rumus: 39 Kadar mineral, µ = X ± t α2, dk x SD √n Keterangan : − X = Kadar rata-rata sampel SD = Standar Deviasi dk = derajat kebebasan dk = n-1 α = tingkat kepercayaan 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif dilakukan sebagai analisis pendahuluan untuk mengetahui ada atau tidaknya kalsium, kalium, dan natrium dalam sampel. Data dapat dilihat pada Tabel 1 dan Gambar kristal dapat dilihat pada Lampiran 5, halaman 39. Tabel 1. Hasil Analisis Kualitatif pada Buah Sirsak No. Mineral Pereaksi Hasil Reaksi Hasil 1. Kalsium Uji Nyala Merah Bata + Asam sulfat 1 N + etanol 96 Kristal jarum + 2. Kalium Uji Nyala Ungu + Asam pikrat 1 bv Kristal jarum kasar + 3. Natrium Uji Nyala Kuning keemasan + Asam pikrat 1 bv Kristal jarum halus + Keterangan: + = Mengandung mineral Hasil dari Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa buah sirsak mengandung kalsium, kalium, dan natrium. Sampel dikatakan positif mengandung kalsium karena menghasilkan endapan putih berbentuk kristal jarum dengan penambahan asam sulfat dan etanol serta memberikan warna nyala merah bata saat dibakar mengunakan kawat Nikel-Krom, dikatakan positif mengandung kalium karena menghasilkan kristal jarum kasar dengan penambahan asam pikrat serta memberikan warna nyala lembayung saat dibakar mengunakan kawat Nikel- Krom, dan dikatakan positif mengandung natrium karena menghasilkan kristal jarum halus dengan penambahan asam pikrat serta memberikan warna nyala kuning keemasan saat dibakar mengunakan kawat Nikel-Krom Vogel, 1979.