Fungsi Keanggotaan Fuzzy Fuzzy

Sejumlah bilangan fuzzy adalah bilangan fuzzy trapesium yang dinotasikan dengan dimana adalah bilangan real dan anggota fungsi , didefinisikan: Pandian dan Natarjan, 2010: 81. Gambar 2.18. Keanggotaan bilangan fuzzy Kusumadewi dkk, 2006: 41 5 Bilangan fuzzy Yang dinotasikan dengan adalah suatu himpunan fuzzy yang memiliki fungsi keanggotaan sebagai berikut. Dengan sebagai rentang kiri dan kanan. bersifat monoton naik ke 1, sedangkan bersifat monoton turun dari 1. nilai keanggotaan tertinggi adalah 1 yang terjadi pada saat Kusumadewi dkk, 2006: 42 Gambar 2.19. Bilangan Fuzzy Kusumadewi dkk, 2006: 42 Jika bilangan fuzzy memiliki merupakan bilangan fuzzy trapesium, dengan adalah lebar sisi kiri dan β adalah lebar sisi kanan. Jika maka bilangan fuzzy trapesium simetris dan jika maka merupakan bilangan fuzzy trapesium tak simetris.

2.4.4 Sistem Inferensi Fuzzy

Terdapat 3 metode pada sistem inferensi fuzzy yaitu: metode Tsukamoto, metode Mamdani dan metode Sugeno. Dalam skripsi ini metode yang dipakai dan yang akan dibahas adalah metode Sugeno.

2.4.4.1 Metode Sugeno

Tahapan-tahapan dalam metode sugeno adalah sebagai berikutWidodo,2012:125 1. Pembentukan himpunan Fuzzy Pada tahapan ini variabel input crisp dari sistem fuzzy ditransfer ke dalam himpunan fuzzy untuk dapat digunakan dalam perhitungan nilai kebenaran dari premis pada setiap aturan dalam basis pengetahuan 2. Aplikasi fungsi implikasi: Tiap-tiap aturan proposisi pada basis pengetahuan fuzzy akan berhubungan dengan suatu relasi fuzzy. Bentuk umum dari aturan yang digunakan dalam fungsi implikasi adalah sebagai berikut: IF x is A THEN y is B 3. Komposisi aturan: Tidak seperti penalaran monoton, apabila sistem terdiri dari beberapa aturan, maka inferensi diperoleh dari kumpulan dan korelasi antar aturan. 4. Penegasan defuzzifikasi: Input dari proses defuzzifikasi adalah suatu himpunan fuzzy yang diperoleh dari komposisi aturan-aturan fuzzy, sedangkan output konsekuen sistem tidak berupa himpunan fuzzy, melainkan berupa konstanta atau persamaan linear. Sehingga jika diberikan suatu himpunan fuzzy dalam range tertentu, maka harus dapat diambil suatu nilai konstanta atau persamaan linier tertentu sebagai output seperti terlihat pada Gambar 2.20 Gambar 2.20 Proses Deffuzifikasi

2.4.5 Kendali Logika Fuzzy

Pemikiran utama teori logika fuzzy adalah memetakan sebuah ruang input ke dalam ruang output dengan menggunakan IF-THEN rules. Pemetaan dilakukan dalam suatu Fuzzy Inference System FIS. Urutan rule bisa sembarangan. FIS mengevaluasi rule secara simultan untuk menghasilkan kesimpulan. Oleh karena itu, semua rule harus lebih didefinisikan lebih dahulu sebelum kita membangun sebuah FIS yang akan digunakan untuk menginterprestasikan semua rule tersebut. FIS merupakan sebuah metode yang dapat menginterprestasikan harga-harga dalam vektor input. Menarik kesimpulan berdasarkan sekumpulan IF-THEN rules yang diberikan dan kemudian menghasilkan vektor output. Widodo, 2012: 126 Gambar 2.21 menjelaskan alur kerja program. Gambar 2.21 Flow Chart Rancangan Sistem Mulai Input: Data Lokasi, Jumlah Populasi, dan Batass Generasi Fuzzy Output: Probabilitas Mutasi dan Probabilitas Crossover Populasi Awal Evaluasi Fitness Roulette Wheel Mutasi Crossover Seleksi Kriteria berhenti terpenuhi Hasil Selesai Ya Tidak