vagina diatas dipengaruhi oleh infeksi bakteri, virus, jamur, dan parasit Pudiastuti, 2012.
Hasil penelitian Indah 2012, menunjukkan bahwa remaja putri di SMAN 1 Ngimbang Lamongan 100 pernah mengalami pruritus vulvae saat
menstruasi, yaitu 12 orang 15,2 mengalami pruritus vulvae setiap hari selama menstruasi dan 67 orang 84,8 merasakan pruritus vulvae namun tidak setiap
hari selama menstruasi. Hasil penelitian Puspitaningrum 2012, menyatakan bahwa sebanyak
66 responden memiliki praktik kurang dalam perawatan organ genitalia eksternalnya dan 34 memiliki praktik baik dalam perawatan organ genital
eksternalnya. Berdasarkan hasil survei pendahuluan pada remaja putri SMA CAHAYA
Medan didapatkan 47 siswa putri dari kelas 1 SMA dibagi 3 ruangan ruangan 1A terdapat 15 siswa putri, 1B terdapat 16 siswa putri, 1C terdapat 16 siswa putri.
Sekitar 2 remaja putri menganti pembalut sebanyak 1 kali perhari dan tidak menggantinya setelah buang air besar maupun buang air kecil, 1 remaja putri tidak
mengeringkan vagina dengan tisu atau handuk kering setelah membersihkan vagina, serta 4 remaja putri mengalami gatal-gatal saat menstruasi.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti merumuskan bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi remaja putri terhadap hygiene pada saat
menstruasi di SMA CAHAYA Medan Tahun 2015.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Remaja Putri terhadap Hygiene pada saat Menstruasi di SMA CAHAYA Medan Tahun 2015.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui faktor predisposisi pengetahuan, dan sikap remaja
putri terhadap hygiene pada saat menstruasi di SMA CAHAYA Medan Tahun 2015.
2. Untuk mengetahui faktor penguat teman, orang tua, dan petugas
kesehatan remaja putri terhadap tindakan hygiene pada saat menstruasi di SMA CAHAYA Medan Tahun 2015.
3. Untuk mengetahui tindakan remaja putri terhadap hygiene pada saat
menstruasi di SMA CAHAYA Medan Tahun 2015.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti merupakan salah satu aplikasi ilmu kesehatan masyarakat
yang dipelajari selama masa perkuliahan di FKM USU. 2.
Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut tentang hygiene pada saat menstruasi pada remaja putri.
3. Sebagai informasi bagi para remaja putri di SMA CAHAYA tentang
hygiene menstruasi.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Perilaku
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme atau makhluk hidup yang bersangkutan. Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas
manusia, baik yang dapat diamati langsung atau tidak dapat diamati oleh pihak luar Notoatmodjo, 2010.
Skinner 1938 dalam Notoatmodjo 2010, juga merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi terhadap stimulus. Perilaku ini terjadi
melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, kemudian organisme merespon sehingga teori Skinner
disebut dengan “S-O-R” atau Stimulus Organisme Respon. Skinner membedakan adanya dua respon, yaitu :
a. Respondent respons atau reflexive, yakni respon yang ditimbulkan oleh
rangsangan tertentu. Respon yang ditimbulkan relatif tetap. Misalnya, cahaya terang menimbulkan mata tertutup. Respon ini juga mencakup
perilaku emosional seperti mendengar berita duka menjadi sedih atau menangis.
b. Operant respons atau instrumental respons, yakni respon yang timbul dan
berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsang tertentu. Perangsang ini disebut dengan reinforcing stimulation atau reinforcer,
karena memperkuat respon. Misalnya, seseorang melaksanakan tugas dengan baik respon terhadap tugasnya, kemudian ia memperoleh
Universitas Sumatera Utara