2.3.2 Perkembangan Remaja dan Ciri-cirinya
Berdasarkan sifat atau ciri perkembangan remaja, Pinem 2009 membagi masa remaja menjadi tiga tahap, yaitu :
a. Masa remaja awal 10-12 tahun, dengan ciri khas antara lain merasa ingin
bebas, ingin lebih dekat dengan teman sebaya, mulai berpikir abstrak dan lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya.
b. Masa remaja tengah 13-15 tahun, dengan ciri khas antara lain mencari
identitas diri, timbul keinginan untuk berkencan, berkhayal tentang aktivitas seksual, dan mempunyai rasa cinta yang mendalam.
c. Masa remaja akhir 16-19 tahun, dengan ciri khas antara lain mampu
berpikir abstrak, lebih selektif dalam mencari teman sebaya, mempunyai ciri jasmani dirinya, dapat mewujudkan rasa cinta, dan pengungkapan
kebebasan diri.
2.3.3 Perkembangan Organ Reproduksi Remaja Perempuan
Organ-organ reproduksi mengikuti pola genital, dimana pertumbuhannya lambat pada anak dan sangat cepat pada masa pacu tumbuh remaja.
Perkembangan seksual ini terjadi pada dua periode singkat yaitu perkembangan seksual primer pada embrio dan adanya karakteristik sekunder selama pubertas.
Hal ini merupakan respon terhadap hormon gonadrotopin kelenjar hipofisis Behrman, Kliegman, Arvin, 2000.
Pada masa pubertas inilah muncul karakteristik sekunder, yaitu pertumbuhan kuncup payudara 10-11 tahun. Diikuti dengan pertumbuhan
rambut pubis 6-12 bulan. Kemudian, dan setelah 2-2,5 tahun baru mengalami
Universitas Sumatera Utara
menarche. Rata-rata menarche terjadi pada umur 10,5-15,5 tahun. Namun, hal ini bervariasi tergantung pada kecepatan pertumbuhan kuncup payudara, rambut
pubis serta menstruasi genitalia interna maupun eksterna. Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan seks sekunder tersebut, tinggi badan bertambah
dan pinggul menjadi lebih lebar dari bahu Behrman, 2000; Soetjiningsih, 2007. Warne GL dalam Soetjiningsih 2007 membuat Klasifikasi Tingkat
Kematangan Seksual TKS menghubungkan antara pertumbuhan dan stadium pubertas pada perempuan.
2.3.4 Masa Transisi Remaja