2.3 Tinjauan Loyalitas 2.3.1 Konsep Loyalitas Konsumen
Menurut Sheth dan Mital 2004 dalam Tjiptono 2006:387, loyalitas konsumen adalah komitmen konsumen terhadap suatu merek,
toko atau pemasok perusahaan, berdasarkan sikap yang positif dan tercermin dalam pembelian berkelanjutan dari penyedia jasa yang sama
atas dasar dedikasi dan kendala pragmatis. Loyalitas konsumen lebih banyak dikaitkan dengan perilaku
behaviour daripada dengan sikap. Bila seseorang merupakan konsumen loyal, ia menunjukkan perilaku pembelian yang didefinisikan sebagai
pembelian nonrandom yang diungkapkan dari waktu ke waktu oleh beberapa unit pengambilan keputusan Griffin, 2002:5.
2.3.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen
Menurut Lupiyoadi 2001:161 konsumen yang loyal akan menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Repeat : apabila konsumen membutuhkan produk atau jasa akan membeli produk tersebut pada perusahaan tersebut.
2. Retention : konsumen tidak terpengaruh kepada pelayanan yang ditawarkan oleh pihak lain.
3. Reffeal : jika produk atau jasa baik, konsumen akan mempromosikan kepada orang lain, dan jika buruk akan diam dan memberitahukan
kepada pihak perusahaan.
2.3.3 Loyalitas Anggota Koperasi
Hal yang penting untuk diperhatikan bagi koperasi adalah adanya kesetiaan loyalitas anggota. Kesetiaan atau loyalitas anggota didorong
oleh rasa percaya anggota terhadap koperasi sehingga tercipta hubungan komunikasi dan tujuan yang harmonis antara anggota dengan koperasi.
Hal tersebut akan memudahkan koperasi untuk menyelesaikan persoalan- persoalan yang dihadapi sehingga tercipta kekuatan koperasi yang
bertumpu pada kemandirian Sumarsono, 2003:128. Anoraga 2006:43 mengemukakan bahwa di dalam koperasi
kegiatan koperasi akan ada beberapa pihak yang berkepentingan dalam koperasi. Pihak-pihak yang berkepentingan tersebut meliputi kreditur,
pemegang saham, pelanggan, karyawan, dan pemasok suplier. Keunggulan khusus koperasi yang membedakan dengan organisasi atau
koperasi lain adalah adanya identitas koperasi, yaitu bahwa dengan menjadi anggota koperasi akan mendapatkan manfaat lebih saat
seseorang individu berkepentingan untuk menjadi kreditur, pemegang saham, pelanggan, karyawan ataupun pemasok koperasi. Sebaliknya
dengan menjadi anggota koperasi, seorang anggota koperasi, seorang individu dapat memerankan fungsinya sebagai pemilik dan pengguna
jasa koperasi. Berikut ini adalah beberapa wujud loyalitas dari para pemegang
kepentingan dalam koperasi :
1. Pemilik Anggota sebagai pemilik merupakan sumber modal primer bagi
koperasi, anggota harus mampu menjadi penyedia modal untuk membiayai proyek koperasi. Anggota mewujudkan loyalitasnya
dengan cara disiplin dalam menyediakan sumber modal bagi koperasi melalui simpanan pokok, simpanan wajib maupun simpanan sukarela.
2. Karyawan Menurut Tjiptono 2006:125, loyalitas karyawan akan mengarah pada
peningkatan produktivitas. 3. Pelanggan
Loyalitas pelanggan dapat didefinisikan sebagai komitmen pelanggan terhadap suatu merek, toko atau pemasok berdasarkan sikap yang
sangat positif dan tercermin dalam pembelian ulang secara konsisten Tjiptono, 2006:387.
4. Pemasok Menurut Tjiptono 2006:25, pemasok internal merupakan pihak yang
menyediakan jasa atau memberi hasil. Dalam hal ini anggota dapat berperan sebagai pemasok internal koperasi, baik dalam wujud jasa
maupun barang.
5. Kreditur Sebagai kreditur, anggota menunjukkan loyalitas dengan lebih
memilih untuk meminjam dari koperasi daripada lembaga keuangan lain.
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa loyalitas anggota koperasi tercermin dari perannya sebagai pihak yang
berkepentingan dalam koperasi, diantaranya adalah : 1. Lebih menyukai bertransaksi di koperasi dibanding tempat lain
2. Meningkatkan simpanan-simpanan anggota dalam koperasi 3. Ikut berperan aktif dalam program kerja koperasi
2.4 Tinjauan Motivasi 2.4.1 Pengertian Motivasi