mengevaluasi keputusan serta menjalankan hak keanggotaan secara bertanggung jawab.
Partisipasi tidak dapat diasumsikan sebagai suatu yang “given”
atau sesuatu yang sedemikian saja terjadi secara otomatis dalam keberadaan suatu koperasi. Terdapat banyak koperasi dengan tingkat
partisipasi anggota yang rendah, namun beberapa diantaranya tetap dapat memberikan manfaat yang memuaskan bagi para anggotanya. Akan
tetapi tanpa partisipasi anggota, kemungkinan atas rendah atau menurunnya efisiensi dan efektifitas anggota dalam rangka mencapai
kinerja koperasi akan lebih besar.
2.5.2 Jenis-Jenis Partisipasi Anggota
Menurut Ropke 2003:52, partisipasi merupakan suatu alat untuk lebih memuaskan kebutuhan anggota. Partisipasi dapat dijelaskan dalam
tiga aspek sebagai berikut : a. Anggota
berpartisipasi dalam memberikan kontribusi
atau menggerakkan sumber-sumber dayanya.
b. Anggota berpartisipasi dalam pengambilan keputusan perencanaan, implementasipelaksanaan dan evaluasi.
c. Anggota berpartisipasiberbagi keuntungan. Ketiga asppek ini saling berhubungan satu dengan yang lainnya,
anggota yang tidak menikmati manfaat tidak akan mengkombinasikan sumber-sumber daya yang dimilikinya, manfaat koperasi tidak akan
diberikan bagi anggota jika mereka tidak dapat ataupun tidak mau berpartisipasi dalam pengambilan keputusan pada koperasinya.
Sumber-sumber daya Partisipasi Pengambilan keputusan
Manfaat
Gambar 2.1 Jenis-jenis Partisipasi
Sumber : Ropke 2003:52
2.5.3 Cara Meningkatkan Partisipasi
Menurut Hendar dan Kusnadi 2005:101 untuk meningkatkan partisipasi, langkah pertama adalah perlunya manajemen koperasi
meningkatkan rangsangan-rangsangan intensif kepada anggota melalui peningkatan manfaat keanggotaan. Beberapa kegiatan yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan partisipasi adalah : a. Menyediakan barang-barang atau jasa-jasa yang dibutuhkan oleh
anggota yang relatif lebih baik daripada para pesaingnya di pasar. b. Meningkatkan harga pelayanan kepada anggota.
c. Menyediakan barang-barang yang tidak tersedia di pasar bebas wilayah koperasi atau tidak disediakan oleh pemerintah.
d. Berusaha memberikan deviden per anggota SHU per anggota yang meningkat dari waktu ke waktu.
e. Memperbesar alokasi dana dari aktivitas bisnis koperasi dengan non anggota melalui pemberian kredit dengan bunga yang relatif lebih
murah dan jangka waktu pengembalian relatif lama. f.
Menyediakan berbagai tunjangan bila mampu keanggotaan, seperti tunjangan hari raya, tunjangan kesehatan, dan lain-lain.
Partisipasi aktif anggota koperasi sangat penting bagi keberhasilan usaha koperasi. Dengan partisipasi aktif anggota koperasi maka usaha
koperasi akan dapat maju dan berkembang sehingga tercapai keberhasilan koperasi.
2.5.4 Bentuk dan Wujud Partisipasi Anggota